Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Penyair (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Penyair" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan proses penyair dalam mengenal dan mengungkapkan dirinya sendiri melalui metafora ....
Penyair

aku telah terbuka perlahan-lahan, seperti sebuah
    pintu, bagiku
satu per satu aku terbuka, bagai daun-daun pintu,
hingga akhirnya tak ada apa-apa lagi yang bernama
    rahasia;
begitu sederhana: sama sekali terbuka
dan engkau akan selalu menjumpai dirimu sendiri
    di sana,
bersih dan telanjang, tanpa asap dan tirai yang
    bernama rahasia.
jangan terkejut: memang dirimu sendirilah yang
    kaujumpa
di pintu yang terbuka itu, begitu sederhana
jangan gelisah, itulah tak lain engkaumu sendiri,
kenyataan yang paling sederhana tapi barangkali
    yang menyakitkan hati
aku akan selalu terbuka, seperti sebuah pintu, lebar-
    lebar bagimu
dan engkau pun masuk, untuk mengenal dirimu
    sendiri di sana

Sumber: Basis (Juli, 1966)

Analisis Puisi:

Puisi "Penyair" karya Sapardi Djoko Damono merupakan penggambaran tentang perjalanan penyair dalam menjalani hidup dan menggali identitas serta kebenaran diri. Melalui metafora pintu yang terbuka, puisi ini menggambarkan proses pengenalan diri, pengungkapan rahasia, dan penemuan identitas sejati.

Metafora Pintu Terbuka: Puisi ini menggunakan metafora pintu terbuka untuk menggambarkan proses penyair dalam mengungkapkan dirinya sendiri. Pintu yang terbuka secara perlahan-lahan menjadi gambaran tentang bagaimana penyair membiarkan dirinya terbuka untuk pengenalan diri dan bagi orang lain. Pintu ini melambangkan batasan-batasan emosional dan pribadi yang dibuka untuk memungkinkan penemuan diri yang lebih dalam.

Penggalian Identitas: Puisi ini menggambarkan bahwa penyair telah mengupas lapisan demi lapisan dari dirinya, seperti daun-daun pintu yang terbuka. Hal ini mencerminkan proses penyair dalam menggali jati diri, mengenali potensi, emosi, dan rahasia yang mungkin selama ini tersembunyi.

Penemuan Identitas Diri: Penggambaran bahwa engkau akan menjumpai dirimu sendiri di pintu yang terbuka menunjukkan bahwa proses pengenalan diri adalah sebuah penemuan. Penyair memahami bahwa penemuan identitas adalah sesuatu yang sederhana namun dapat menyakitkan hati karena memaksa seseorang untuk menghadapi kebenaran tentang dirinya yang mungkin sulit diterima.

Pembukaan Diri: Puisi ini menggambarkan penyair yang akan selalu terbuka, lebar-lebar, bagi orang lain untuk masuk dan mengenal diri sendiri. Ini mencerminkan sikap penyair yang terbuka dan transparan dalam berbagi pengalaman dan perasaan melalui karya-karyanya. Lebar-lebarnya pintu yang terbuka juga mengindikasikan bahwa penyair siap menerima kritik dan pandangan dari luar.

Makna yang Lebih Dalam: Pada tingkat yang lebih dalam, puisi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah pesan untuk selalu jujur pada diri sendiri dan mengakui identitas yang sebenarnya, tanpa menyembunyikan apa pun di balik tirai rahasia. Puisi ini mengajak kita untuk merenung tentang pentingnya autentisitas dan kejujuran terhadap diri sendiri.

Puisi "Penyair" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan proses penyair dalam mengenal dan mengungkapkan dirinya sendiri melalui metafora pintu terbuka. Puisi ini mengajak kita untuk memahami pentingnya proses pengenalan diri, penemuan identitas sejati, dan kesediaan untuk menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Penyair
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.