Puisi: Pelayaran (Karya Husain Landitjing)

Puisi "Pelayaran" karya Husain Landitjing mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, keteguhan, dan harapan dalam menghadapi kesulitan dan ...
Pelayaran

ketika senja tiba,
sebuah perahu kecil menempuh keluasan laut malam hari
angin nanar menggila di seputaran
melibatkan diri yang tak putusnya menghadang kepahitan
mengombak dan menusuk
menusuk dan mengombak,
sampai bintang pun resah memudar
tapi semangatnya tak patah buat meneruskan perjalanan ini
bagai suatu kebangkitan yang segar
dan bagi keyakinan adalah wajar dan hak
sungguhpun laut serak ketakutan
dengan gelombangnya yang garang
tambah roh dan hantu karang,
ia dengan kebenarannya yang murni terpendam
bergulat sendiri sementara kegawatan semakin meningkat
bersamaan dengan mendekatnya kebinasaan dunia fana
oleh dosa, kutuk dan zina
pengingkaran Tuhan dan perkosaan kemerdekaan pribadi
yang nampak pada layar hati manusia
compang-camping di abad-abad resah ini;
dan ketika senja tiba,
ketika langit mengambil bentuk warna nestapa hidup ini
mendekat juga akhirnya ajal
menggila di tengah arus kehidupan yang sunyi
tatkala kesadaran manusia merendah
depan pancuran waktu
sementara laut menggigil
dan perahunya mengabur memberat,
sedang pelabuhan sedikitpun tiada nampak
di saat-saat bencana menggawati segala gerak
tapi ia pun kadang gembira
jantungnya masih juga berdetak
tanda bahwa ia akan menyerahkan sisa dari usia dan tenaganya
karena ia ingin hidup lama
karena ia ingin merasakan nikmat atasnya,
dan untuk itu mesti bergulat sendiri bagai perahunya
menempuh tujuan penghabisan
yang mengatasi segala nilai apapun,
lantaran kasihnya akan hidup demikian menyala-nyala
lantaran dicintainya hidup ini
sebab bukankah hidup ini kekal dan indah
dari kefanaan yang sia-sia?
maka tak ditangisi masa lampau yang megah
hanyalah sembahyang dan doa suci,
mengobarkan semangatnya dalam keluasan yang gelap dan berahasia
dalam kehidupan ini

Sumber: Horison (Maret, 1970)

Analisis Puisi:

Puisi "Pelayaran" karya Husain Landitjing adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh makna, menggambarkan perjalanan metaforis dan eksistensial seorang pelaut yang menghadapi tantangan dan konflik dalam pelayaran malam hari.

Tema dan Pesan Puisi

  • Perjuangan dan Keteguhan: Tema utama puisi ini adalah perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Perahu kecil yang berlayar di tengah laut malam melambangkan individu yang menghadapi berbagai kesulitan dan kepahitan dalam perjalanan hidupnya. Meski dihadapkan pada gelombang dan rintangan, semangat pelaut tetap teguh untuk melanjutkan perjalanan, mencerminkan keberanian dan tekad dalam menghadapi kesulitan.
  • Ketidakpastian dan Kesendirian: Puisi ini juga mengeksplorasi tema ketidakpastian dan kesendirian. Laut yang gelap dan penuh bahaya mencerminkan ketidakpastian hidup, di mana pelaut harus bergulat sendirian di tengah arus kehidupan yang sunyi. Kesendirian ini diperparah dengan ketiadaan pelabuhan yang terlihat, menambah rasa kesepian dan ketidakpastian dalam perjalanan.
  • Refleksi Eksistensial: Puisi ini membawa kita pada refleksi eksistensial tentang hidup dan kematian. Pelaut menghadapi kematian yang mendekat dengan penuh kesadaran dan keberanian, menyadari kefanaan dunia dan pentingnya nilai-nilai spiritual. Ini menunjukkan pemikiran mendalam tentang makna hidup, kemerdekaan pribadi, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
  • Kekuatan dan Harapan: Meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan, puisi ini juga mengandung tema kekuatan dan harapan. Pelaut tetap berjuang dan berharap untuk merasakan nikmat hidup dan mencapai tujuan akhir perjalanan. Ini menunjukkan betapa pentingnya harapan dan semangat dalam menghadapi tantangan hidup.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Imajinasi dan Metafora: Husain Landitjing menggunakan metafora dan imajinasi untuk menciptakan gambaran yang kuat tentang perjalanan pelaut. Perahu kecil di laut malam melambangkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan, sedangkan gelombang dan badai menggambarkan kesulitan yang harus dihadapi. Metafora ini membantu pembaca memahami perjuangan dan keteguhan pelaut.
  • Bahasa yang Melankolis dan Reflektif: Bahasa dalam puisi ini memiliki nuansa melankolis dan reflektif. Pilihan kata seperti "gelombang yang garang", "lautan menggigil", dan "kesadaran manusia merendah" mencerminkan suasana hati yang penuh dengan keputusasaan, tetapi juga harapan. Ini memberikan dimensi emosional yang mendalam pada puisi.
  • Struktur Naratif dan Deskriptif: Puisi ini memiliki struktur naratif dan deskriptif yang menggambarkan perjalanan pelaut dengan detail yang kuat. Deskripsi tentang laut, angin, dan kondisi cuaca menciptakan gambaran visual yang jelas tentang perjalanan pelaut. Struktur ini membantu pembaca mengikuti perjalanan dan merasakan tantangan yang dihadapi.

Makna dan Interpretasi

  • Perjuangan Hidup: Puisi ini menggambarkan perjuangan hidup yang dihadapi oleh individu. Perahu kecil yang melawan gelombang dan angin menggambarkan betapa sulitnya menghadapi tantangan hidup, tetapi semangat untuk terus berjuang adalah hal yang penting. Ini mencerminkan ketahanan dan keberanian dalam menghadapi kesulitan.
  • Pencarian Makna dan Tujuan: Puisi ini juga mencerminkan pencarian makna dan tujuan dalam hidup. Pelaut mencari pelabuhan dan tujuan akhir dari perjalanannya, yang melambangkan pencarian makna hidup dan pemenuhan spiritual. Ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki tujuan dan harapan dalam perjalanan hidup.
  • Refleksi tentang Kefanaan: Puisi ini membawa kita pada refleksi tentang kefanaan dan nilai-nilai spiritual. Pelaut menyadari kefanaan dunia dan menghadapinya dengan penuh kesadaran, menyadari pentingnya nilai-nilai spiritual dan doa dalam menghadapi kematian. Ini menunjukkan pemikiran mendalam tentang makna hidup dan hubungan manusia dengan Tuhan.
  • Harapan dan Keteguhan: Meskipun dihadapkan pada kesulitan dan kematian yang mendekat, pelaut tetap memiliki harapan dan keteguhan. Ini mencerminkan pentingnya semangat dan harapan dalam menghadapi tantangan hidup, serta keyakinan bahwa hidup memiliki nilai dan keindahan meskipun penuh dengan kesulitan.
Puisi "Pelayaran" karya Husain Landitjing adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh makna, mengeksplorasi tema perjuangan, ketidakpastian, refleksi eksistensial, dan harapan. Dengan menggunakan metafora yang kuat, bahasa yang melankolis, dan struktur naratif yang deskriptif, puisi ini menggambarkan perjalanan pelaut yang penuh tantangan dan refleksi. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hidup, keteguhan, dan harapan dalam menghadapi kesulitan dan kefanaan.

Husain Landitjing
Puisi: Pelayaran
Karya: Husain Landitjing

Biodata Husain Landitjing:
  • Husain Landitjing lahir pada tanggal 23 September 1938 di Makale, Dati II Tana Toraja, Sulawesi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.