Puisi: Pascal (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Pascal" karya Nanang Suryadi memadukan elemen-elemen yang tampaknya berbeda, namun saling melengkapi, menciptakan sebuah gambaran yang utuh ...
Pascal

siapa namamu?
pascal

siapa namamu?
pascal

kamu pascal yang sama dengan pascal?
pascal yang nama akhir atau nama depan

apa kesenanganmu pascal pertama?
saya suka matematika dan filsafat

kamu suka apa pascal kedua?
saya suka akting dan bernyanyi

mari kita bernyanyi matematika
mari kita berakting hukum fisika

pascal menyusun angka-angka
pascal menyusun nada-nada

pascal ada dimana?
di pintu pertama aku harus menebak 1+1
di pintu kedua aku harus menjawab 1+2
di pintu ketiga aku harus menerka 3+3

dimana pascal?
aku bernyanyi re, mi, si

pascal dimana kamu?
di piramida angka-angka dia tertawa

Analisis Puisi:

Puisi "Pascal" karya Nanang Suryadi adalah sebuah karya yang unik dan memikat, memadukan elemen matematika, filsafat, seni, dan musik. Melalui dialog imajiner dengan tokoh bernama Pascal, puisi ini mengeksplorasi berbagai tema yang saling berkelindan, menciptakan sebuah karya yang kaya dengan simbolisme dan makna.

Dialog dengan Pascal

Puisi ini dibuka dengan dialog yang mengulangi pertanyaan "siapa namamu?" dan jawaban "pascal". Pengulangan ini memberikan kesan bahwa identitas Pascal sangat penting dalam konteks puisi ini. Nama Pascal sendiri mungkin merujuk pada Blaise Pascal, seorang matematikawan dan filsuf terkenal, meskipun bisa juga mengacu pada individu fiktif dengan karakteristik yang berbeda.

Dua Pascal dengan Minat Berbeda

Penyair memperkenalkan dua sosok Pascal dengan minat yang berbeda:
  • Pascal pertama menyukai matematika dan filsafat.
  • Pascal kedua menyukai akting dan bernyanyi.
Dua minat yang berbeda ini mencerminkan dualitas dalam diri manusia, yang bisa memiliki ketertarikan pada bidang-bidang yang sangat beragam, baik logika dan rasionalitas maupun seni dan ekspresi.

Kolaborasi Matematika dan Seni

Puisi kemudian mengajak kedua Pascal untuk bernyanyi matematika dan berakting hukum fisika. Frasa ini menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan dan seni bisa berpadu, menciptakan harmoni antara logika dan kreativitas. Pascal pertama menyusun angka-angka, sementara Pascal kedua menyusun nada-nada, yang menunjukkan integrasi antara pola-pola matematis dan harmoni musik.

Pintu-Pintu dan Tantangan Matematika

Pascal harus menghadapi berbagai tantangan matematika di depan beberapa pintu:
  • Pintu pertama dengan 1+1.
  • Pintu kedua dengan 1+2.
  • Pintu ketiga dengan 3+3.
Setiap tantangan ini menggambarkan proses belajar dan mengatasi rintangan intelektual. Tantangan ini tidak hanya mewakili soal-soal matematika sederhana tetapi juga simbol perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan teka-teki yang harus dipecahkan.

Piramida Angka dan Kesenangan Pascal

Pada bagian akhir, Pascal digambarkan berada di piramida angka-angka, tertawa. Ini mungkin merujuk pada Piramida Pascal (Segitiga Pascal), sebuah konsep matematika yang ditemukan oleh Blaise Pascal. Tawa Pascal menunjukkan kebahagiaan dan kepuasan dalam menemukan dan memahami pola-pola matematis yang indah.

Puisi "Pascal" karya Nanang Suryadi adalah sebuah eksplorasi yang menarik tentang identitas, minat, dan dualitas dalam diri manusia. Melalui dialog yang kreatif dan simbolisme yang kaya, penyair berhasil menggambarkan bagaimana logika dan seni bisa berpadu, menciptakan sebuah harmoni yang indah. Puisi ini juga mengajak kita untuk merenungkan perjalanan intelektual dan artistik yang kita hadapi dalam hidup, serta menemukan kebahagiaan dalam memahami dan mengapresiasi keindahan pola-pola di sekitar kita.

Dengan gaya penulisan yang sederhana namun mendalam, Nanang Suryadi berhasil menciptakan sebuah karya yang menginspirasi dan mengajak pembaca untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan. Puisi "Pascal" adalah puisi yang memadukan elemen-elemen yang tampaknya berbeda, namun saling melengkapi, menciptakan sebuah gambaran yang utuh tentang kompleksitas dan keindahan dalam diri manusia.

Nanang Suryadi
Puisi: Pascal
Karya: Nanang Suryadi

Biodata Nanang Suryadi:
  • Nanang Suryadi, S.E., M.M. pada tanggal 8 Juli 1973 di Pulomerak, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.