Pagi Itu
Pagi itu ia ingin berjalan sendiri saja
di jalan setapak dan tak ingin orang lain bertanya kenapa
ia berjalan saja di jalan setapak itu, tanpa engah terhadap perangai cuaca;
yang mungkin atap genting rumah yang sering bocor dan ia capai harus menadahkan ember dan menggulung kasur di kamarnya
pagi itu, ia hanya ingin berjalan saja di jalan setapak
2024
Analisis Puisi:
Puisi "Pagi Itu" karya Darwanto menggambarkan momen kesendirian dan ketenangan di tengah rutinitas dan kesibukan hidup. Dalam puisi ini, Darwanto menyoroti keinginan seseorang untuk menikmati pagi dengan berjalan sendiri di jalan setapak, terlepas dari gangguan dan pertanyaan orang lain.
Tema dan Makna
Puisi ini mengeksplorasi tema kesendirian dan kedamaian yang ditemukan dalam momen-momen sederhana. Darwanto menggambarkan pagi sebagai waktu yang ideal untuk melarikan diri dari kekhawatiran sehari-hari dan menemukan kedamaian batin.
Pagi itu ia ingin berjalan sendiri saja
Baris pembuka ini menunjukkan keinginan kuat untuk menikmati momen sendiri di pagi hari. Terdapat penekanan pada kebutuhan akan waktu pribadi tanpa gangguan.
di jalan setapak dan tak ingin orang lain bertanya kenapa
Penyair menekankan bahwa keinginan untuk berjalan sendiri ini adalah sesuatu yang pribadi dan tidak ingin dipertanyakan oleh orang lain. Ini menunjukkan bahwa momen kesendirian ini sangat penting bagi individu tersebut.
ia berjalan saja di jalan setapak itu, tanpa engah terhadap perangai cuaca;
Meskipun cuaca mungkin berubah-ubah, individu ini tidak terpengaruh oleh kondisi eksternal. Ini menunjukkan fokus yang mendalam pada momen berjalan itu sendiri dan keinginan untuk menikmati setiap detik.
yang mungkin atap genting rumah yang sering bocor dan ia capai harus menadahkan ember dan menggulung kasur di kamarnya
Baris ini menambahkan konteks kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan, seperti atap bocor dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Ini menekankan bahwa berjalan di pagi hari adalah cara untuk melarikan diri sejenak dari kesulitan-kesulitan tersebut.
pagi itu, ia hanya ingin berjalan saja di jalan setapak
Baris penutup ini mengulang keinginan untuk menikmati pagi dengan berjalan sendiri. Penekanan pada "hanya ingin berjalan saja" menunjukkan bahwa tindakan sederhana ini memiliki arti yang mendalam bagi individu tersebut.
Gaya Bahasa dan Struktur
Darwanto menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung untuk menggambarkan momen tersebut. Pilihan kata-kata yang lugas dan deskriptif membantu menciptakan gambaran yang jelas tentang keinginan individu untuk menemukan kedamaian di pagi hari. Struktur puisi yang terdiri dari baris-baris pendek dan padat menambah kesan ketenangan dan refleksi.
Puisi "Pagi Itu" karya Darwanto adalah karya yang menggambarkan keinginan sederhana namun mendalam untuk menemukan kedamaian dan kesendirian di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Darwanto berhasil menangkap esensi dari momen pagi yang tenang dan damai melalui bahasa yang sederhana namun penuh makna. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya waktu pribadi dan menemukan kebahagiaan dalam momen-momen kecil kehidupan.
Karya: Darwanto
Biodata Darwanto:
- Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.