Puisi: Nyanyian Diam Perempuan Safiya (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Nyanyian Diam Perempuan Safiya" karya Diah Hadaning mengangkat tema yang kaya akan nuansa emosional dan simbolis, dengan fokus pada seorang ...
Nyanyian Diam Perempuan Safiya

Safiya dengan diam memeluk matahari Libya
lelaki tanpa granat di pinggang
di palung hatinya masih tersisip kembang

Safiya dengan diam menyanyikan kehidupan
sementara angin gurun mengirim salam
menyentuh barak-barak di Bab El-Azzazia

setiap magrib menggamit 
setiap subuh luruh
Safiya mencium langit dan bumi
mencium bayang-bayang sang lelaki
bisiknya mengeram di hati:
        Kadhafi
        zaitunku
        palmaku
        lukaku

dan di antara gemuruh mesin perang
Safiya menanam kembang
di ladang bunga fatamorgana

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Nyanyian Diam Perempuan Safiya" karya Diah Hadaning mengangkat tema yang kaya akan nuansa emosional dan simbolis, dengan fokus pada seorang perempuan bernama Safiya yang berhadapan dengan situasi konflik dan ketidakpastian.

Tema Utama

  • Konflik dan Kesunyian: Puisi ini mencerminkan tema konflik melalui gambaran Safiya dalam konteks perang dan ketidakpastian. Meskipun dunia di sekelilingnya bergolak, Safiya memilih untuk diam, menunjukkan sebuah bentuk ketahanan dan kesunyian dalam menghadapi ketidakadilan.
  • Cinta dan Kehilangan: Tema cinta juga sangat kuat dalam puisi ini. Safiya memeluk "matahari Libya" dan mengingat sosok lelaki yang tampaknya penting baginya. Ini menunjukkan cinta yang mendalam dan kehilangan yang dialaminya dalam situasi yang penuh gejolak.
  • Keberanian dan Harapan: Meskipun berada dalam situasi yang sangat sulit, Safiya menunjukkan keberanian dan harapan melalui tindakannya menanam kembang di ladang bunga fatamorgana. Ini menggambarkan tekad dan keyakinan bahwa keindahan dan kehidupan masih dapat ditemukan meskipun dalam kondisi yang paling suram.

Simbolisme

  • Matahari Libya: Matahari Libya simbolisasi dari identitas dan tanah kelahiran. Ini menggambarkan cinta dan keterikatan Safiya terhadap tempatnya, serta kemegahan dan kehangatan yang diasosiasikan dengan tanah kelahirannya.
  • Kembang: Kembang (bunga) adalah simbol dari kecantikan, cinta, dan kehidupan. Dalam puisi ini, bunga juga melambangkan harapan dan ketahanan Safiya dalam menghadapi situasi sulit.
  • Kadhafi, Zaitunku, Palmaku, Lukaku: Nama-nama ini menunjukkan hubungan personal dan emosional Safiya dengan sosok yang dicintainya dan tempat-tempat yang memiliki makna khusus baginya. Mereka juga bisa melambangkan perasaan yang dalam dan kesedihan yang dirasakannya akibat konflik yang sedang berlangsung.
  • Ladang Bunga Fatamorgana: Ladang bunga fatamorgana mencerminkan ilusi dan keindahan yang mungkin tidak nyata dalam konteks perang dan kekacauan. Namun, tindakan Safiya menanam bunga di tempat tersebut menunjukkan harapan akan masa depan yang lebih baik meskipun kondisi saat ini tampak tidak menguntungkan.

Teknik Sastra

  • Imaji: Hadaning menggunakan imaji yang kuat untuk menggambarkan situasi dan emosi Safiya. Deskripsi seperti "memeluk matahari Libya" dan "menanam kembang di ladang bunga fatamorgana" menciptakan gambaran visual yang mendalam dan emosional.
  • Simbolisme dan Metafora: Penggunaan simbolisme dan metafora dalam puisi ini memperkaya makna dan membantu menyampaikan perasaan dan situasi yang kompleks. Misalnya, "menyanyikan kehidupan" dan "mencium langit dan bumi" menggambarkan kedekatan emosional dan hubungan Safiya dengan dunianya.
  • Kontras: Kontras antara "nyanyian diam" dan "gemuruh mesin perang" menunjukkan ketegangan antara ketenangan pribadi Safiya dan kekacauan dunia di sekelilingnya. Ini menyoroti kekuatan dan ketahanan Safiya dalam menghadapi tantangan.

Makna

  • Ketenangan dalam Kekacauan: Puisi ini menunjukkan bagaimana ketenangan dan kesunyian bisa menjadi bentuk keberanian dan kekuatan dalam situasi yang penuh konflik. Safiya, dengan diamnya, menghadapi dan mengatasi kesulitan dengan cara yang elegan dan penuh makna.
  • Cinta dan Keterikatan: Kekuatan cinta dan keterikatan Safiya terhadap tanah kelahirannya dan sosok yang dicintainya sangat jelas dalam puisi ini. Cinta ini memberikan arti dan kekuatan untuk bertahan dalam situasi yang penuh tantangan.
  • Harapan dan Keberanian: Meskipun berada dalam situasi yang tampaknya penuh dengan ilusi dan kesulitan, Safiya menunjukkan keberanian dengan menanam bunga di ladang fatamorgana. Ini mencerminkan harapan dan keyakinan bahwa keindahan dan kehidupan masih mungkin ada di tengah-tengah kekacauan.
Puisi "Nyanyian Diam Perempuan Safiya" karya Diah Hadaning adalah karya yang kuat dan emosional, yang menggambarkan konflik, cinta, dan ketahanan melalui figur Safiya. Dengan penggunaan simbolisme yang mendalam dan imaji yang kuat, puisi ini menyampaikan pesan tentang ketenangan dalam kekacauan, cinta dan keterikatan, serta harapan dan keberanian. Melalui karya ini, pembaca dapat merenung tentang kekuatan manusia untuk tetap tenang dan penuh harapan di tengah-tengah tantangan dan kesulitan hidup.

Puisi Nyanyian Diam Perempuan Safiya
Puisi: Nyanyian Diam Perempuan Safiya
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.