Puisi: Mukadimah (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Mukadimah" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan pentingnya pemberian pengetahuan dan ekspresi kasih sayang dalam kehidupan seseorang.

Mukadimah

Karena Tuhan pun pada mulanya
mengajarkan nama-nama
kepada Adam di Sorga

maka di hari ulangtahunmu yang ketiga
kuberikan padamu, anakku, dengan salam dan cinta
kaleidoskop nama-nama dalam beragam warna

1976

Sumber: Kumpulan Puisi (2019)

Analisis Puisi:

Puisi "Mukadimah" karya Hartojo Andangdjaja adalah karya yang menyentuh dengan tema yang mendalam dan makna yang luas.

Tema Utama

  • Pendidikan dan Pengajaran Nama: Puisi ini mengangkat tema pendidikan dan pengajaran nama, yang terinspirasi oleh cerita dalam kitab suci di mana Tuhan mengajarkan nama-nama kepada Adam. Ini menunjukkan pentingnya pengetahuan dan pemberian nama sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri.
  • Cinta dan Hadiah: Tema utama lainnya adalah pemberian hadiah dan ekspresi cinta. Dalam konteks puisi, pemberian "kaleidoskop nama-nama dalam beragam warna" kepada anak adalah simbol dari kasih sayang dan keinginan untuk memberikan sesuatu yang berharga dan penuh makna.

Penggunaan Bahasa

  • Bahasa yang Sederhana dan Padat: Hartojo Andangdjaja menggunakan bahasa yang sederhana namun padat makna. Frasa seperti "Karena Tuhan pun pada mulanya" dan "kuberikan padamu" menyampaikan pesan dengan cara yang langsung dan jelas, tanpa perlu elaborasi yang rumit.
  • Simbolisme dalam Penggunaan Nama: Nama-nama dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol dari pengetahuan, identitas, dan keunikan. "Kaleidoskop nama-nama dalam beragam warna" adalah gambaran visual yang kuat dari berbagai aspek dan potensi dalam kehidupan anak.

Teknik Sastra

  • Referensi Religius: Puisi ini merujuk pada konsep religius tentang Tuhan yang mengajarkan nama-nama kepada Adam, yang menambah dimensi spiritual dan filosofis pada puisi. Referensi ini memberikan kedalaman dan latar belakang historis pada makna puisi.
  • Metafora dan Imaji: Penggunaan metafora "kaleidoskop nama-nama dalam beragam warna" menciptakan imaji visual yang menarik dan menekankan keragaman dan keindahan nama-nama yang diberikan. Kaleidoskop melambangkan perubahan warna dan bentuk yang terus-menerus, mirip dengan cara nama-nama membawa berbagai dimensi makna dan kemungkinan.

Makna

  • Pendidikan dan Pengajaran sebagai Tanggung Jawab: Puisi ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pengajaran dalam perkembangan seseorang. Nama-nama bukan hanya sekadar label, tetapi juga simbol pengetahuan dan pemahaman yang akan membentuk identitas dan masa depan seseorang.
  • Ekspresi Kasih Sayang dan Penghargaan: Memberikan "kaleidoskop nama-nama" adalah bentuk ekspresi kasih sayang dan penghargaan kepada anak. Ini mencerminkan harapan orang tua untuk anak-anak mereka agar memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, dan warna dalam kehidupan mereka.
  • Simbol Keterhubungan dengan Tradisi: Dengan merujuk pada ajaran Tuhan kepada Adam, puisi ini menghubungkan konsep pemberian nama dengan tradisi dan sejarah yang lebih luas. Ini menunjukkan bahwa pemberian nama adalah bagian dari warisan budaya dan spiritual yang lebih besar.
Puisi "Mukadimah" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah karya yang sederhana namun sarat makna. Dengan tema pendidikan, cinta, dan simbolisme nama, puisi ini menggambarkan pentingnya pemberian pengetahuan dan ekspresi kasih sayang dalam kehidupan seseorang. Teknik sastra yang digunakan, termasuk referensi religius dan metafora imajinatif, menambah kedalaman dan keindahan puisi. Setiap elemen dalam puisi ini bekerja sama untuk menyampaikan pesan tentang nilai-nilai pendidikan dan kasih sayang, serta menghubungkan individu dengan tradisi dan warisan budaya yang lebih luas.

Hartojo Andangdjaja
Puisi: Mukadimah
KaryaHartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Hartojo Andangdjaja (Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya) lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.