Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Messina - Gibraltar (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Messina - Gibraltar" karya Taufiq Ismail menggambarkan hubungan antara dua lokasi geografis yang historis dan emosional—Messina dan ...
Messina - Gibraltar

Rindu pun karena ujung dua benua
Mengeras di julang perbuatan karang

Dendam pun karena biru lekuk Lisboa
Di dada mengenang serasa berlinang.

1958

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Messina - Gibraltar" karya Taufiq Ismail menggambarkan hubungan antara dua lokasi geografis yang historis dan emosional—Messina dan Gibraltar—sebagai metafora untuk perasaan mendalam seperti rindu dan dendam. Dengan memilih dua titik penting di Eropa, Ismail menggunakan puisi ini untuk mengeksplorasi tema-tema emosional dan simbolis yang lebih luas.

Tema Utama

  • Rindu dan Jarak Geografis: Pada bait pertama puisi, "Rindu pun karena ujung dua benua / Mengeras di julang perbuatan karang", Ismail mengekspresikan rasa rindu yang terhubung dengan jarak geografis antara Messina dan Gibraltar. Jarak antara kedua lokasi ini diibaratkan sebagai "ujung dua benua", yang menandakan betapa besarnya perasaan rindu yang dirasakan oleh penulis atau subjek puisi. Perasaan ini mengeras dan menajam, seperti "perbuatan karang", menggambarkan kedalaman dan kekuatan dari rindu tersebut.
  • Dendam dan Kenangan: Bait kedua puisi, "Dendam pun karena biru lekuk Lisboa / Di dada mengenang serasa berlinang", mengaitkan dendam dengan kenangan tentang Lisboa, kota yang terkenal dengan keindahan dan sejarahnya. "Biru lekuk Lisboa" mungkin merujuk pada lautan dan pantai kota tersebut, yang menyimpan kenangan dan perasaan mendalam. Dendam yang dimaksud adalah dampak emosional yang tersisa dari kenangan tersebut, yang membuat penulis merasa seolah-olah ada air mata atau berlinang.

Teknik Sastra

  • Metafora dan Simbolisme: Ismail menggunakan metafora untuk menyampaikan perasaan rindu dan dendam. "Ujung dua benua" dan "perbuatan karang" adalah metafora yang menggambarkan betapa dalam dan kuatnya perasaan rindu yang dialami. Begitu pula, "biru lekuk Lisboa" adalah simbol untuk kenangan dan dampak emosional yang ditinggalkan oleh masa lalu. Metafora ini memperkaya puisi dengan dimensi emosional yang lebih dalam.
  • Imaji dan Detail Sensorik: Puisi ini menggunakan imaji yang kuat untuk menciptakan gambaran visual dan emosional. "Biru lekuk Lisboa" menggambarkan keindahan dan kedalaman lautan, sementara "mengeras di julang perbuatan karang" menciptakan gambaran tentang kekuatan dan keteguhan perasaan rindu. Detail sensorik ini membantu pembaca merasakan emosi yang digambarkan dalam puisi.
  • Kepadatan dan Kesederhanaan: Dengan struktur puisi yang singkat dan padat, Ismail mampu menyampaikan perasaan yang kompleks dalam format yang sederhana. Kepadatan ini memusatkan perhatian pada perasaan mendalam dan kekuatan emosional yang disampaikan tanpa perlu penjelasan panjang lebar.

Interpretasi

  • Hubungan Geografis dan Emosional: Messina dan Gibraltar adalah titik-titik penting di Eropa yang mewakili batas-batas fisik dan historis. Mengaitkan keduanya dengan perasaan rindu dan dendam mengindikasikan bagaimana jarak fisik dapat memperkuat atau menambah intensitas perasaan emosional. Ini juga mencerminkan bagaimana lokasi geografis dapat menjadi simbol dari perasaan yang lebih abstrak.
  • Kenangan dan Dampaknya: Kenangan tentang Lisboa sebagai "biru lekuk" yang berlinang menunjukkan bagaimana masa lalu terus mempengaruhi perasaan saat ini. Dendam yang disiratkan mungkin berhubungan dengan pengalaman atau hubungan yang telah berlalu, tetapi masih memiliki dampak emosional yang mendalam. Kenangan ini tampaknya mengganggu dan mempengaruhi perasaan penulis.
  • Perasaan Mendalam dan Kompleks: Puisi ini mengungkapkan betapa rumitnya perasaan manusia yang tidak hanya terdiri dari satu emosi tetapi campuran dari berbagai perasaan yang saling berhubungan. Rindu dan dendam sering kali hadir bersamaan, menciptakan pengalaman emosional yang kaya dan kompleks.
Puisi "Messina - Gibraltar" karya Taufiq Ismail adalah contoh luar biasa dari penggunaan metafora dan simbolisme untuk menyampaikan perasaan mendalam seperti rindu dan dendam. Dengan mengaitkan lokasi geografis yang signifikan dengan emosi manusia yang kompleks, Ismail menciptakan puisi yang tidak hanya menggambarkan jarak fisik tetapi juga jarak emosional yang dirasakan. Imaji yang kuat dan struktur puisi yang padat menambah kedalaman dan kekuatan dari pesan yang disampaikan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana jarak, kenangan, dan perasaan saling berinteraksi dalam kehidupan kita.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Messina - Gibraltar
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.