Manusia Kepengin Kalau Bisa
Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
dan punya rumah toko
manusia kepingin
televisi, kulkas dan honda bebek
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
dan punya super market
manusia kepingin
laser disk, baby benz dan kebun anggrek
setelah lepas dari sekedar konglomerat
dan punya kondominium
manusia kepingin
kapal pesiar, hotel terapung dan lapangan golf
setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat
manusia kepingin
tak mati-mati
kalau bisa....
Sumber: Kompas (5 Agustus 2003)
Analisis Puisi:
Puisi "Manusia Kepengin Kalau Bisa" karya Jose Rizal Manua menyajikan sebuah komentar sosial yang tajam tentang ambisi dan keinginan manusia dalam konteks materialisme dan pencapaian. Melalui gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengeksplorasi berbagai tahap pencapaian hidup dan bagaimana keinginan manusia tidak pernah puas, seiring dengan kesuksesan yang diraihnya.
Puisi ini menggambarkan bagaimana keinginan manusia cenderung berkembang seiring dengan pencapaian material yang diperoleh. Dengan struktur yang berulang dan pengulangan frasa, puisi ini menekankan sifat ketidakpuasan dan ambisi yang terus menerus dalam kehidupan manusia.
Pengulangan dan Struktur
- Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
- Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
- Setelah lepas dari sekedar konglomerat
Pengulangan frasa ini menunjukkan proses evolusi keinginan manusia dari satu tingkat pencapaian ke tingkat berikutnya. Setiap tahap menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi dan keinginan yang semakin besar. Struktur berulang ini menggarisbawahi tema utama puisi tentang ketidakpuasan dan keinginan yang tak pernah berakhir.
Pencapaian Material dan Keinginan
Puisi ini menggambarkan serangkaian pencapaian material:
- Pedagang: Televisi, kulkas, dan Honda bebek
- Pengusaha: Laser disk, baby benz, dan kebun anggrek
- Konglomerat: Kapal pesiar, hotel terapung, dan lapangan golf
Setiap tahap pencapaian menambahkan barang-barang dan gaya hidup yang semakin mewah. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan kemajuan material tetapi juga refleksi dari keinginan yang tak pernah puas.
Klimaks dan Kesimpulan
Manusia kepingin tak mati-mati kalau bisa...
Pada bagian akhir puisi, keinginan manusia mencapai puncaknya, yaitu keinginan untuk tidak mati, yang merupakan bentuk keinginan yang paling ekstrem dan tak mungkin dipenuhi. Ini mencerminkan bahwa meskipun manusia dapat mencapai berbagai bentuk kesuksesan material, mereka tetap tidak puas dan terus mendambakan sesuatu yang mustahil.
Interpretasi dan Pesan
Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang sifat dasar keinginan manusia dan bagaimana pencapaian material tidak selalu menghasilkan kepuasan yang langgeng. Jose Rizal Manua menggunakan contoh barang-barang dan status sosial untuk menunjukkan bagaimana keinginan manusia berkembang dan menjadi semakin tidak realistis.
Pesan utama dari puisi ini adalah kritik terhadap materialisme dan ambisi yang tidak pernah puas. Ini mencerminkan pandangan bahwa pencapaian duniawi tidak dapat memberikan kepuasan abadi, dan keinginan manusia untuk lebih dari apa yang sudah dimilikinya tidak pernah berhenti.
Puisi "Manusia Kepengin Kalau Bisa" karya Jose Rizal Manua menyajikan komentar sosial yang kuat tentang sifat ketidakpuasan manusia dan ambisi yang tak ada habisnya. Melalui penggunaan struktur berulang dan gambaran pencapaian material, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan realitas dari keinginan manusia dan bagaimana pencapaian duniawi sering kali tidak memenuhi harapan yang mendalam. Puisi ini memberikan gambaran yang tajam tentang pencarian manusia untuk kepuasan dan bagaimana keinginan yang tak pernah puas dapat mempengaruhi kehidupan kita.
Puisi: Manusia Kepengin Kalau Bisa
Karya: Jose Rizal Manua
Biodata Jose Rizal Manua:
- Jose Rizal Manua lahir pada tanggal 14 September 1954 di Padang, Sumatera Barat, Indonesia.