Analisis Puisi:
Puisi "Lorelei" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kesedihan, kerinduan, dan mitos yang terkait dengan tokoh Lorelei.
Tokoh Lorelei sebagai Simbol Kesedihan: Puisi ini menggambarkan tokoh Lorelei, yang merupakan simbol kesedihan dan penderitaan. Hati perempuan yang tergelepar di karang putih, rambut yang rontok, dan tangis pedih menciptakan gambaran tentang penderitaan yang mendalam dan kesedihan yang dalam.
Kerinduan dan Panggilan Nelayan: Dalam puisi ini, terdapat panggilan kepada para nelayan, yang merupakan simbol kerinduan dan harapan. Panggilan tersebut untuk memasukkan biduk ke dalam ceruk dalam dan mencurahkan kasih ke peluk malam menciptakan gambaran tentang kerinduan yang mendalam dan harapan akan kebebasan dari penderitaan.
Mitos Lorelei: Lorelei adalah sebuah mitos yang berasal dari budaya Jerman tentang seorang wanita cantik yang tinggal di tebing sungai Rhein. Dia dikatakan menarik para pelaut dengan suaranya yang indah dan membuat mereka kehilangan konsentrasi, sehingga kapal mereka menabrak karang dan tenggelam. Puisi ini menggambarkan mitos ini melalui gambaran tentang nelayan yang mabuk terjun ke lubuk dan perempuan jalang yang terpekik girang.
Kontras Antara Kesedihan dan Kebahagiaan: Puisi ini menciptakan kontras antara kesedihan dan kebahagiaan, antara penderitaan dan kegembiraan. Meskipun ada kesedihan yang mendalam dalam gambaran Lorelei yang patah hati dan tergelepar di karang putih, ada juga kegembiraan dalam gambaran perempuan jalang yang terpekik girang.
Simbolisme Alam: Alam dipakai dalam puisi ini untuk memperkuat tema kesedihan dan penderitaan. Batu belah yang mencucurkan darah, selaput lumut yang menjejak ke bawah, dan karang putih yang menjadi tempat tergeleparnya hati perempuan menciptakan gambaran alam yang angker dan mencekam.
Puisi "Lorelei" karya Subagio Sastrowardoyo adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang kesedihan, kerinduan, dan mitos yang terkait dengan tokoh Lorelei. Dengan menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang penderitaan dan kegembiraan, serta kekuatan mitos dalam budaya dan imaginasi manusia.
Biodata Subagio Sastrowardoyo:
- Subagio Sastrowardoyo lahir pada tanggal 1 Februari 1924 di Madiun, Jawa Timur.
- Subagio Sastrowardoyo meninggal dunia pada tanggal 18 Juli 1996 (pada umur 72 tahun) di Jakarta.