Puisi: Kisah Absal (Karya Fauzi Absal)

Puisi "Kisah Absal" karya Fauzi Absal mengajak pembaca untuk merenung tentang arti nama, cinta, dan jarak dalam kehidupan manusia.

Kisah Absal


dari jauh
medan angin berseru
ada aku punya nama
        dipanggilnya: absal!

pada hari besar
dipersilakannya
        aku berkaca diri:
        seperti kena sogok
                aku mengucap, ya

pada hari asmara
         hukum menjeratku sampai ke tulang sungsum
         aturan-aturan cinta yang menegangkan:
         mempelajari anatomi wanita
         mendorongku berpindah-pindah tangan
         dari wanita yang satu ke wanita yang lain.
         dari sana aku mendapat pelajaran untuk
                menghargai jarak
         sebagaimana jarak antar bintang di langit

dari jauh
medan angin berseru
ada aku punya nama
        dipanggilnya:
        absal absal absal absal absal absal absal

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Kisah Absal" karya Fauzi Absal adalah sebuah karya yang mendalam dan reflektif, mengeksplorasi tema identitas, cinta, dan perjalanan pribadi. Melalui narasi yang berbasis pada pengalaman dan introspeksi, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti nama, cinta, dan jarak dalam kehidupan manusia.

Struktur dan Tema

Puisi ini memiliki struktur yang terbagi dalam beberapa bait yang membahas berbagai aspek dari kehidupan tokoh yang disebut Absal. Tema utama melibatkan identitas pribadi, perasaan cinta, dan pengalaman hidup yang membentuk pemahaman tentang jarak dan hubungan.

Identitas dan Nama

  • "dari jauh / medan angin berseru / ada aku punya nama / dipanggilnya: absal!": Baris ini memperkenalkan tokoh utama, Absal, dan menciptakan gambaran tentang bagaimana nama dan identitasnya dipanggil oleh angin dari kejauhan. Ini menandakan bahwa nama tersebut memiliki makna dan resonansi yang penting dalam hidupnya, meskipun ia merasa terasing atau tidak sepenuhnya terhubung dengan nama tersebut.

Refleksi pada Hari Besar

  • "pada hari besar / dipersilakannya / aku berkaca diri: / seperti kena sogok / aku mengucap, ya": Menunjukkan momen refleksi saat tokoh utama menghadapi situasi yang memaksanya untuk melihat dirinya sendiri dengan cara yang baru. “Hari besar” dan “sogok” menggambarkan situasi yang penuh tekanan di mana ia merasa terpaksa untuk mengakui sesuatu tentang dirinya.

Cinta dan Aturan

  • "pada hari asmara / hukum menjeratku sampai ke tulang sungsum / aturan-aturan cinta yang menegangkan": Menggambarkan konflik internal yang dialami tokoh utama dalam hal cinta dan hubungan. Dia menghadapi aturan-aturan yang mengikat dan mendorongnya untuk berpindah-pindah hubungan, yang mencerminkan ketidakmampuan untuk menemukan kepuasan atau kestabilan emosional.
  • "mempelajari anatomi wanita / mendorongku berpindah-pindah tangan / dari wanita yang satu ke wanita yang lain": Menunjukkan pengalamannya yang penuh gejolak dalam hubungan romantis, di mana dia merasa terdorong untuk terus mencari, tetapi tidak menemukan kepuasan yang abadi.
  • "dari sana aku mendapat pelajaran untuk / menghargai jarak / sebagaimana jarak antar bintang di langit": Menggambarkan pemahaman baru yang diperolehnya tentang pentingnya jarak dalam hubungan. Jarak, baik secara fisik maupun emosional, dianggap sebagai sesuatu yang harus dihargai dan dipertimbangkan.

Pengulangan Nama

  • "dari jauh / medan angin berseru / ada aku punya nama / dipanggilnya: absal absal absal absal absal absal absal": Pengulangan nama menunjukkan bagaimana nama dan identitas tokoh utama terus-menerus beresonansi dalam hidupnya. Ini menekankan betapa mendalamnya makna nama tersebut bagi dirinya dan bagaimana itu terus-menerus memanggilnya dari kejauhan.

Interpretasi

Puisi "Kisah Absal" mengeksplorasi tema identitas dan hubungan melalui narasi introspektif dan reflektif. Nama Absal menjadi simbol perjalanan pribadi yang melibatkan refleksi diri, pencarian cinta, dan pemahaman tentang jarak dalam hubungan. Puisi ini menyoroti konflik internal dan proses pemahaman diri yang kompleks, serta memberikan wawasan tentang bagaimana seseorang dapat mengalami dan menghargai berbagai aspek kehidupan.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti nama dan identitas pribadi, serta bagaimana pengalaman cinta dan hubungan membentuk pemahaman kita tentang diri sendiri dan orang lain. Melalui gaya bahasa yang metaforis dan naratif, puisi ini menyajikan gambaran mendalam tentang perjalanan emosional dan refleksi pribadi.
Kesimpulan

Puisi "Kisah Absal" karya Fauzi Absal adalah sebuah karya yang menggali tema identitas, cinta, dan perjalanan pribadi dengan cara yang reflektif dan mendalam. Melalui penggunaan nama, refleksi pada hari besar, pengalaman cinta, dan pemahaman tentang jarak, puisi ini memberikan gambaran yang kuat tentang bagaimana individu mengatasi dan memahami berbagai aspek kehidupan mereka. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenung tentang makna nama dan identitas serta dampak hubungan dalam kehidupan mereka.

Fauzi Absal
Puisi: Kisah Absal
Karya: Fauzi Absal

Biodata Fauzi Absal:
  • Fauzi Absal lahir pada tanggal 2 Maret 1951 di Yogya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.