Puisi: Kesabaran dalam Berdoa (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Kesabaran dalam Berdoa" menggambarkan situasi bencana yang tiada henti di tanah air dan mengajak pembaca untuk merenung serta memperbaiki diri.

Kesabaran dalam Berdoa


Bencana demi bencana
Seperti tiada habisnya
Di tanah air kita
Terjadi merata
Belum selesai sebuah musibah
Datang lagi musibah berikutnya

Bencana demi bencana
Memaksa kita bertanya
Apa salah kita
Apa dosa kita
Mari kita merenung dengan jujur
Bersama menemukan jawabannya

Mari kita bersihkan hati kita
Mari kita bersihkan hati kita
Kejujuran antara sesama
Keikhlasan dalam bekerja
Kesantunan sebagai bangsa
Kesediaan memberi
Kesediaan menerima
Kesabaran dalam berdoa
Kesabaran dalam berdoa.

2007

Analisis Puisi:

Taufiq Ismail, salah satu penyair terkemuka Indonesia, dikenal dengan karya-karyanya yang penuh dengan pesan moral dan refleksi mendalam. Puisi "Kesabaran dalam Berdoa" menggambarkan situasi bencana yang tiada henti di tanah air dan mengajak pembaca untuk merenung serta memperbaiki diri. Puisi ini menekankan pentingnya nilai-nilai luhur seperti kejujuran, keikhlasan, kesantunan, dan terutama kesabaran dalam berdoa.

Bencana yang Tiada Habisnya

Puisi ini dimulai dengan gambaran tentang "bencana demi bencana" yang terus terjadi di tanah air. "Seperti tiada habisnya, di tanah air kita, terjadi merata" mencerminkan perasaan keputusasaan dan kelelahan yang dirasakan oleh masyarakat akibat musibah yang datang bertubi-tubi. Penyair menekankan bahwa bencana ini bukan hanya satu atau dua kali terjadi, melainkan berulang kali tanpa henti.

Pertanyaan tentang Kesalahan dan Dosa

Bagian selanjutnya dari puisi ini menggugah pembaca untuk merenung dan bertanya, "Apa salah kita, apa dosa kita?" Pertanyaan ini mencerminkan pencarian introspektif untuk memahami penyebab dari bencana-bencana tersebut. Penyair mengajak kita untuk "merenung dengan jujur, bersama menemukan jawabannya," menunjukkan bahwa solusi dari masalah ini tidak bisa ditemukan sendiri, melainkan melalui refleksi kolektif dan introspeksi bersama.

Ajakan untuk Membersihkan Hati

Penyair kemudian mengajak kita untuk "membersihkan hati," sebuah metafora untuk memperbaiki moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan "kejujuran antara sesama, keikhlasan dalam bekerja, kesantunan sebagai bangsa," yang semuanya adalah nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi. Dengan membersihkan hati, kita diharapkan bisa lebih ikhlas dan jujur dalam berinteraksi satu sama lain.

Kesediaan Memberi dan Menerima

"Kesediaan memberi, kesediaan menerima" adalah nilai penting yang ditegaskan oleh penyair. Ini menunjukkan pentingnya keseimbangan dalam berbagi dan menerima bantuan, serta sikap saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi kesulitan.

Kesabaran dalam Berdoa

Bagian akhir puisi menekankan "kesabaran dalam berdoa," sebuah ajakan untuk tetap tenang dan tabah dalam menghadapi cobaan. Kesabaran dalam berdoa tidak hanya berarti menunggu dengan sabar jawaban dari Tuhan, tetapi juga menjaga ketenangan hati dan pikiran dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Penyair menegaskan bahwa melalui doa dan kesabaran, kita bisa menemukan ketenangan dan kekuatan untuk menghadapi bencana dan musibah yang datang.

Simbolisme dan Pesan Moral

Puisi "Kesabaran dalam Berdoa" penuh dengan simbolisme yang mencerminkan keadaan masyarakat yang diuji oleh bencana dan musibah. Taufiq Ismail menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan pesan moral tentang pentingnya introspeksi, kejujuran, keikhlasan, dan kesabaran. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak hanya merenung tentang penyebab dari bencana, tetapi juga untuk mengambil langkah konkret dalam memperbaiki diri dan hubungan antar sesama.

Taufiq Ismail melalui puisi "Kesabaran dalam Berdoa" berhasil menyampaikan renungan mendalam tentang bencana dan musibah yang menimpa tanah air. Puisi ini mengajak pembaca untuk introspeksi dan memperbaiki nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menekankan pentingnya kejujuran, keikhlasan, kesantunan, serta kesabaran dalam berdoa, penyair memberikan panduan untuk menghadapi ujian hidup dengan hati yang lebih bersih dan kuat. Puisi ini adalah pengingat bahwa dalam menghadapi bencana, kita harus tetap teguh dalam doa dan terus berusaha memperbaiki diri.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kesabaran dalam Berdoa
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.