Puisi: Kau (Karya Ibrahim Sattah)

Puisi "Kau" karya Ibrahim Sattah menghadirkan serangkaian gambaran dan pertanyaan filosofis yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam, ....
Kau

kuku karang kuku kau kuku laut kuku kau
kuku ombak kuku cahaya
suara karang suara kau suara laut suara kau
suara ombak suara kau
mengapa hilang
di mana
mengapa jauh
di mana
mengapa tegak
di mana
mengapa pijak
di mana
mengapa ada
di mana
mengapa diam
di mana
datang aku datang cahaya datang laut
datang ombak datang karang

bisa kau
bisa cahaya
bisa laut
bisa ombak
bisa karang
bisa pulau
tidak kau
tidak cahaya
tidak laut
tidak ombak
tidak karang
tidak pulau
tidak bumi
        tidak Adam
        tidak ada
        tidak aku
        tidak dayang-dayangmu
        menggapai
        menggapaigapai ke
        langit
        mencari surgawi
        mencari wa
        mencari wu
        mencari wi
        mencari wa wu wi
        mencari wi wu wa
        yang hanya wa
        yang hanya wu
        yang hanya wi
        yang hanya wa wu wi
        yang hanya wi wu wa

kuku karang ku kau kuku laut kuku kau
kuku ombak kuku cahaya
    pulang cahaya
    pulang kau
    pulang karang
    pulang laut
    pulang ombak
    pulang kau
    pulang cahaya
                    tinggalkan aku di mana tapi
                    jangan tinggalkan aku
                    pulang kau pulang kau pulang kau
                    pulang
                    aku
                    dalam hala-Mu

1972

Sumber: Horison (September, 1986)

Analisis Puisi:

Puisi "Kau" karya Ibrahim Sattah menghadirkan serangkaian gambaran dan pertanyaan filosofis yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam, serta pencarian makna dalam keberadaan.

Imaji Alam: Ibrahim Sattah menggunakan imaji alam, seperti karang, laut, ombak, dan cahaya, untuk menciptakan suasana yang kuat dan memikat. Setiap elemen alam ini dipersonifikasikan dan dihubungkan dengan keberadaan manusia, menciptakan sebuah hubungan intim antara manusia dan alam.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini penuh dengan serangkaian pertanyaan eksistensial yang mendalam. Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan pencarian makna manusia tentang keberadaannya di dunia ini. Ada ketidakpastian, kegelisahan, dan keinginan untuk memahami esensi dari keberadaan.

Pencarian Makna: Melalui puisi ini, Ibrahim Sattah mengeksplorasi tema pencarian makna dan identitas. Ada upaya untuk memahami hubungan antara manusia dan alam, antara diri sendiri dan keberadaan yang lebih besar. Ada juga keinginan untuk menemukan kedamaian dan pencerahan dalam pencarian tersebut.

Pulang dalam Keberadaan: Puisi ini mencapai puncaknya dengan seruan untuk "pulang". Ini bisa diinterpretasikan sebagai keinginan untuk kembali ke akar, untuk menyatukan diri dengan alam, atau untuk menemukan ketenangan dalam kesadaran diri. Namun, ada juga ketidakpastian tentang apa arti "pulang" sebenarnya, menciptakan lapisan kompleksitas dalam puisi ini.

Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan imaji yang mendalam, Ibrahim Sattah menghadirkan sebuah karya yang memancing refleksi mendalam tentang eksistensi manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Puisi "Kau" mengundang pembaca untuk menyelami pertanyaan-pertanyaan esensial tentang keberadaan dan makna hidup.

Ibrahim Sattah
Puisi: Kau
Karya: Ibrahim Sattah

Biodata Ibrahim Sattah:
  • Ibrahim Sattah lahir pada tahun 1943 di Tarempa, Siantan, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
  • Ibrahim Sattah meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 1988 (pada usia 43 tahun) di Pekanbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.