Puisi: Jiwa Nyala (Karya Usmar Ismail)

Puisi "Jiwa Nyala" karya Usmar Ismail menggambarkan tekad dan semangat perjuangan yang melampaui batas-batas duniawi.
Jiwa Nyala

Perjuanganku ini
meliputi fana dan baka
tidak cuma sampai di sini
aku telut terhenti,
melingkupi kau dan rata pikirmu!

Jika kau tak terlihat mata
kau akan kusorot
dengan citaku terang di jiwa,
jika kau berselimut kuasa
Akan kusingkap-robek
akan kutarak cair
dengan jiwa nyala di dada!

November, 1944

Sumber: Puntung Berasap (Jakarta: Balai Pustaka, 1957)

Analisis Puisi:

Puisi "Jiwa Nyala" karya Usmar Ismail merupakan karya yang menggambarkan tekad dan semangat perjuangan yang melampaui batas-batas duniawi. Dengan gaya bahasa yang kuat dan metaforis, puisi ini mengeksplorasi tema perjuangan, pencerahan, dan kekuatan batin.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari dua bait yang dirangkai dengan gaya bahasa puitis dan simbolis. Usmar Ismail menggunakan metafora dan personifikasi untuk menyampaikan pesan perjuangan dan kekuatan batin. Setiap baris memiliki makna yang mendalam dan saling terkait, menciptakan sebuah narasi yang kuat tentang tekad dan pencerahan.

"Perjuanganku ini"

Baris ini mengawali puisi dengan penegasan tentang perjuangan yang sedang dihadapi. Kata "perjuangan" menunjukkan bahwa tema utama puisi adalah tentang usaha dan tekad.

"meliputi fana dan baka"

Baris ini menggambarkan bahwa perjuangan tersebut mencakup aspek kehidupan yang temporal ("fana") dan kekal ("baka"). Ini menunjukkan bahwa perjuangan tidak hanya terbatas pada kehidupan duniawi tetapi juga melibatkan dimensi spiritual.

"tidak cuma sampai di sini"

Baris ini menegaskan bahwa perjuangan tidak berakhir di titik tertentu. Ada tekad untuk melanjutkan usaha, menunjukkan semangat yang tak tergoyahkan.

"aku telut terhenti,"

Kata "telut" di sini mungkin merujuk pada keadaan berhenti atau berhenti sejenak. Baris ini menunjukkan momen ketika perjuangan menghadapi hambatan, tetapi tidak menyerah.

"melingkupi kau dan rata pikirmu!"

Baris ini menunjukkan keinginan untuk mempengaruhi atau mengelilingi orang lain dengan pemikiran dan tekad sendiri. Ini adalah pernyataan tentang pengaruh perjuangan pribadi terhadap orang lain.

"Jika kau tak terlihat mata"

Baris ini menunjukkan tantangan ketika seseorang atau sesuatu tidak terlihat secara fisik. Ini mungkin menggambarkan sesuatu yang abstrak atau tidak nyata bagi mata, tetapi penting secara spiritual.

"kau akan kusorot"

Baris ini menggambarkan usaha untuk menyoroti atau mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi. Ini menunjukkan determinasi untuk memperjelas atau mengungkapkan apa yang tidak terlihat.

"dengan citaku terang di jiwa,"

Baris ini mengindikasikan bahwa pencerahan dan kebenaran akan diterangi oleh semangat dan keyakinan di dalam jiwa. Kata "cita" di sini merujuk pada tujuan atau visi yang memandu perjuangan.

"jika kau berselimut kuasa"

Baris ini menggambarkan tantangan yang dihadapi ketika seseorang atau sesuatu dilindungi oleh kekuatan atau otoritas. Ini mungkin merujuk pada hal-hal yang sulit dihadapi atau diubah karena kekuatan yang ada.

"Akan kusingkap-robek"

Baris ini menunjukkan tekad untuk mengungkap atau merobek kekuasaan atau hambatan yang menghalangi. Ini adalah pernyataan tentang keteguhan dalam menghadapi rintangan.

"akan kutarak cair"

Baris ini menggambarkan upaya untuk mengubah atau melarutkan sesuatu yang keras atau tidak dapat ditembus. Ini menunjukkan tekad untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan.

"dengan jiwa nyala di dada!"

Baris ini adalah penutup yang kuat, menegaskan bahwa perjuangan akan dilakukan dengan semangat dan kekuatan batin. "Jiwa nyala" menggambarkan semangat yang membara dan kekuatan internal yang memotivasi perjuangan.

Tema dan Pesan

Tema utama puisi ini adalah perjuangan dan tekad. Usmar Ismail menggambarkan bagaimana perjuangan melibatkan aspek kehidupan yang fana dan kekal, dan bagaimana tekad untuk terus maju meskipun menghadapi hambatan. Puisi ini juga menyoroti pentingnya kekuatan batin dan semangat untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan.

Pesan utama dari puisi ini adalah tentang kekuatan tekad dan semangat dalam menghadapi rintangan. Usmar Ismail menekankan bahwa perjuangan tidak hanya melibatkan usaha fisik tetapi juga melibatkan kekuatan spiritual dan mental. Dalam menghadapi sesuatu yang tidak terlihat atau sulit diubah, tekad dan semangat batin adalah kunci untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan.

Puisi "Jiwa Nyala" karya Usmar Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan kekuatan dan tekad dalam perjuangan melawan hambatan. Dengan gaya bahasa yang puitis dan simbolis, puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya semangat dan kekuatan batin dalam menghadapi tantangan hidup. Usmar Ismail berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menggugah pemikiran tetapi juga menginspirasi pembaca untuk terus berjuang meskipun menghadapi kesulitan.

Puisi
Puisi: Jiwa Nyala
Karya: Usmar Ismail

Biodata Usmar Ismail:
  • Usmar Ismail lahir pada tanggal 20 Maret 1921 di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Ia adalah seorang sutradara, produser film, dan penulis naskah Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perfilman Indonesia.
  • Usmar Ismail aktif dalam Gerakan Pujangga Baru, sebuah kelompok sastra yang berperan dalam perkembangan sastra Indonesia pada masa itu.
  • Usmar Ismail meninggal dunia pada tanggal 2 Januari 1971 (pada usia 49) di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.