Puisi: Jam (Karya Darwanto)

P"uisi Jam" karya Darwanto mengeksplorasi bagaimana waktu bergerak, menciptakan kesadaran akan kefanaan dan ketidakpastian hidup.

Jam


Jarum jam itu menatap ruang fana yang hakiki
melewati angka-angka mendengar detik silih berganti
kaca jam mengecap panas dingin cuaca matahari
bingkai jam meraba-raba denyut waktu setiap hari
tak tahu kapan detiknya akan berhenti

2024

Analisis Puisi:

P"uisi Jam" karya Darwanto adalah refleksi mendalam tentang waktu dan keberadaan. Melalui gambaran jam, Darwanto mengeksplorasi bagaimana waktu bergerak, menciptakan kesadaran akan kefanaan dan ketidakpastian hidup.

Tema dan Makna

Puisi ini mengangkat tema tentang perjalanan waktu dan bagaimana ia mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Jam, sebagai simbol waktu, digambarkan dalam konteks yang hidup dan hampir manusiawi, memberikan perspektif yang lebih dalam tentang keberadaan kita di dunia ini.

Jarum jam itu menatap ruang fana yang hakiki

Baris pembuka ini memberikan gambaran bahwa jarum jam, meskipun benda mati, memiliki kemampuan untuk 'menatap' ruang yang fana. Ini menunjukkan bahwa waktu itu sendiri adalah sesuatu yang hakiki dan nyata, namun juga tidak kekal.

melewati angka-angka mendengar detik silih berganti

Dalam baris ini, Darwanto memberikan personifikasi pada jarum jam yang 'mendengar' detik berlalu. Ini menyoroti pergerakan waktu yang terus menerus dan tak terelakkan.

kaca jam mengecap panas dingin cuaca matahari

Kaca jam digambarkan sebagai elemen yang merasakan perubahan cuaca. Ini mencerminkan bagaimana waktu terus berjalan terlepas dari kondisi eksternal, baik panas maupun dingin.

bingkai jam meraba-raba denyut waktu setiap hari

Bingkai jam, yang memegang seluruh struktur, digambarkan sebagai entitas yang meraba-raba denyut waktu. Ini menunjukkan bahwa waktu adalah sesuatu yang dapat dirasakan namun sulit untuk dipahami sepenuhnya.

tak tahu kapan detiknya akan berhenti

Baris penutup ini membawa elemen ketidakpastian. Meskipun kita mengukur waktu dengan detik, kita tidak tahu kapan detik terakhir akan datang. Ini mencerminkan ketidakpastian hidup dan kefanaan keberadaan manusia.

Gaya Bahasa dan Struktur

Darwanto menggunakan personifikasi dan metafora untuk memberikan karakter pada jam, membuatnya hampir hidup dalam konteks puisi. Struktur puisi yang terdiri dari baris-baris pendek dan padat memberikan ritme yang menyerupai detak jam, menambah kedalaman makna.

Puisi "Jam" karya Darwanto adalah refleksi mendalam tentang waktu dan eksistensi manusia. Melalui penggunaan personifikasi dan metafora, Darwanto menggambarkan bagaimana waktu bergerak dan mempengaruhi kehidupan kita, menyoroti kefanaan dan ketidakpastian yang menyertainya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan waktu dan bagaimana kita menghabiskan setiap detiknya.

Darwanto
Puisi: Jam
Karya: Darwanto

Biodata Darwanto:
  • Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.
© Sepenuhnya. All rights reserved.