Puisi: Jalan Bunda (Karya Abdurahman Faiz)

Puisi "Jalan Bunda" karya Abdurahman Faiz adalah sebuah penghargaan terhadap peran dan pengaruh ibu dalam kehidupan seseorang.

Jalan Bunda


Bunda
engkaulah yang menuntunku
ke jalan kupu-kupu

September, 2003

Sumber: Aku Ini Puisi Cinta (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan Bunda" karya Abdurahman Faiz adalah sebuah karya yang penuh dengan keindahan dan kesederhanaan, namun menyimpan kedalaman makna dalam kata-katanya. Dengan pendekatan yang lembut dan penuh rasa, puisi ini menggambarkan hubungan antara seorang anak dan ibunya, serta perjalanan spiritual dan emosional yang dipandu oleh kasih sayang dan bimbingan ibunda.

Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan pesan tentang bimbingan dan pengaruh mendalam dari seorang ibu. Tema sentral puisi ini adalah pengaruh ibu dalam membimbing dan membentuk perjalanan hidup anaknya, serta simbolisme yang terkait dengan perjalanan spiritual dan emosional.

"Bunda / engkaulah yang menuntunku" - Penggunaan kata "Bunda" di sini menggarisbawahi hubungan yang dalam dan penuh kasih antara seorang ibu dan anak. Kata ini tidak hanya menunjukkan sosok ibu secara harfiah tetapi juga menekankan peranannya yang mendalam dalam membimbing dan membentuk hidup anaknya.
  • Simbolisme Jalan Kupu-Kupu: "ke jalan kupu-kupu" - Jalan kupu-kupu adalah simbol yang kaya maknanya. Kupu-kupu sering kali melambangkan transformasi, keindahan, dan perjalanan spiritual. Dalam konteks puisi ini, jalan kupu-kupu mungkin menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan keindahan, pertumbuhan, dan perubahan. Kupu-kupu, yang mengalami proses metamorfosis dari ulat menjadi makhluk yang indah, dapat mencerminkan bagaimana bimbingan seorang ibu membentuk dan mengubah anaknya untuk mencapai potensi terbaiknya.
  • Makna dan Interpretasi: Puisi "Jalan Bunda" mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan terhadap peran seorang ibu dalam kehidupan seseorang. Dengan menggunakan metafora yang lembut dan penuh makna, Faiz menggambarkan bagaimana bimbingan ibu mengarah pada perjalanan yang penuh dengan keindahan dan transformasi.
  • Bimbingan Ibu sebagai Panduan: Puisi ini menekankan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam membimbing anaknya. Ibu, sebagai sosok yang penuh kasih dan perhatian, memandu anaknya melalui perjalanan hidup yang mungkin penuh dengan tantangan dan perubahan. Melalui bimbingan ini, anak dapat menemukan jalan mereka sendiri dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
  • Transformasi dan Keindahan: Simbolisme jalan kupu-kupu menggarisbawahi tema transformasi dan keindahan dalam kehidupan seseorang. Jalan yang dipandu oleh ibu adalah jalan yang tidak hanya penuh dengan kebijaksanaan dan kasih sayang tetapi juga mengarah pada pertumbuhan dan perubahan yang positif. Kupu-kupu, yang mengalami metamorfosis menjadi makhluk yang indah, mencerminkan bagaimana bimbingan ibu memungkinkan anak untuk berkembang dan mencapai potensi mereka.
Puisi "Jalan Bunda" karya Abdurahman Faiz adalah sebuah penghargaan terhadap peran dan pengaruh ibu dalam kehidupan seseorang. Dengan simbolisme jalan kupu-kupu, puisi ini menggambarkan bagaimana bimbingan dan kasih sayang seorang ibu membimbing anaknya melalui perjalanan hidup yang penuh dengan keindahan dan transformasi.

Melalui gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, Faiz menyampaikan pesan tentang betapa berartinya dukungan dan bimbingan seorang ibu dalam membentuk perjalanan hidup anaknya. Puisi ini merupakan refleksi yang indah tentang kasih sayang dan pengaruh ibu yang mendalam dalam kehidupan anak-anaknya.

Abdurahman Faiz
Puisi: Jalan Bunda
Karya: Abdurahman Faiz

Biodata Abdurahman Faiz:
  • Abdurahman Faiz lahir pada tanggal 15 November 1995 di Jakarta.
  • Abdurahman Faiz adalah anak pertama dari pasangan Tomi Satryatomo dan Helvy Tiana Rosa.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Jalan BundaBundaengkaulah yang menuntunkuke jalan kupu-kupuSeptember, 2003Sumber: Aku Ini Puisi Cinta (2005)Analisis Puisi:Puisi "Jalan Bunda" karya Abdurahman Faiz adalah seb…
  • Sajak Anti PerangMengapa perang tak kunjung berhenti?hujan mortir peluru, gerimis darah dan air matakebiadaban menanti di setiap tapak jalandi antara asap tebal dan luka yang melel…
  • Kepada GuruAku selalu bermimpimatahari telah melahirkan para gurudan guru melahirkan banyak mataharihingga matahari tak lagi sendiriMatahari tak pernah sendiri, guruia selalu ada b…
  • Ayah BundakuBundaengkau adalahrembulan yang menaridalam dadakuAyahengkau adalahmatahari yang menghangatkanhatikuAyah bundakucintai kau berduaseperti akumencintai surgaSemoga Allah …
  • Ayah (1)Sedalam laut, seluas langitcinta selalu tak bisa diukurbegitulah ayah mengurai waktumeneteskan keringat dan rindunyauntukkuAyah (2)Ayah pergi sangat pagikadang sampai pagi …
  • PenyairPenyair memahat kata-katauntuk orang-orang dewasadan menaburkan kata-katapada kanak-kanak sepertikuAku berloncatan menangkap hurufsebagai isyaratdan bait sebagai maknakeseti…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.