Puisi: Gunung Bromo (Karya Rahmah Purwahida)

Puisi Rahmah Purwahida tentang Gunung Bromo adalah sebuah karya yang berhasil menangkap esensi keindahan dan kedamaian yang ditawarkan oleh salah ...

Gunung Bromo


Sejauh pandanganku
Engkau menghadirkan kedamaian
Sedalam kutarik nafasku
Engkau menyejukkan

Gumpalan awan kawahmu laksana bidadari kayangan
Sabanamu yang rindang sungguh menentramkan
Lautan pasir berbisikmu mengingatkan kerinduan
semua memadu menjadi satu dalam pesona keindahan

Analisis Puisi:

Gunung Bromo, salah satu ikon wisata alam Indonesia, tidak hanya memukau para pendaki dan pelancong dengan pesona alamnya, tetapi juga menginspirasi banyak karya sastra. Salah satu karya yang berhasil menangkap keindahan Bromo adalah puisi karya Rahmah Purwahida. Dalam puisinya, Rahmah menghadirkan kekayaan visual dan emosional dari Gunung Bromo, membuat kita seolah-olah dapat merasakan keindahan dan kedamaian yang ditawarkannya.

Kedamaian yang Menghadirkan Ketentraman

Dari bait pertama, Rahmah membawa kita pada sebuah perjalanan batin yang mendalam dengan Gunung Bromo sebagai latarnya.

Sejauh pandanganku
Engkau menghadirkan kedamaian
Sedalam kutarik nafasku
Engkau menyejukkan

Melalui bait ini, Rahmah menggambarkan bagaimana pemandangan Gunung Bromo mampu memberikan ketenangan dan kedamaian yang mendalam. Bromo bukan hanya sekadar gunung, tetapi juga simbol dari ketenangan dan kesejukan yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang melihatnya.
Keindahan Alam yang Mempesona

Pada bait selanjutnya, Rahmah melanjutkan dengan deskripsi visual yang kuat tentang Bromo:

Gumpalan awan kawahmu laksana bidadari kayangan
Sabanamu yang rindang sungguh menentramkan
Lautan pasir berbisikmu mengingatkan kerinduan
semua memadu menjadi satu dalam pesona keindahan

Rahmah menggunakan metafora "gumpalan awan kawahmu laksana bidadari kayangan" untuk menggambarkan keindahan awan-awan yang menghiasi kawah Bromo. Ini menunjukkan betapa magis dan indahnya pemandangan tersebut, seolah-olah kita sedang menyaksikan bidadari dari kayangan.

"Sabanamu yang rindang sungguh menentramkan" memperkuat kesan bahwa Bromo dengan padang savananya yang luas dan hijau memberikan rasa tentram dan nyaman. Lautan pasir yang berbisik menambah nuansa romantis dan melankolis, seolah-olah pasir tersebut mengingatkan kita pada kenangan dan kerinduan yang dalam.
Kesatuan dalam Keindahan

Akhir dari puisi ini mengajak kita untuk merasakan kesatuan dari semua elemen keindahan Bromo:

semua memadu menjadi satu dalam pesona keindahan

Rahmah menutup puisinya dengan pernyataan bahwa semua elemen yang ada di Bromo—dari awan, savana, hingga lautan pasir—bersatu padu menciptakan keindahan yang mempesona dan tak terlupakan.

Puisi Rahmah Purwahida tentang Gunung Bromo adalah sebuah karya yang berhasil menangkap esensi keindahan dan kedamaian yang ditawarkan oleh salah satu gunung terindah di Indonesia. Dengan penggunaan metafora dan deskripsi yang kuat, Rahmah mengajak kita untuk merasakan keajaiban Bromo melalui bait-bait puisinya. Puisi ini tidak hanya menggambarkan keindahan fisik Bromo, tetapi juga menghadirkan kedamaian dan ketentraman yang dapat dirasakan oleh setiap pembaca.

Puisi
Puisi: Gunung Bromo
Karya: Rahmah Purwahida
© Sepenuhnya. All rights reserved.