Puisi: Es Krim (Karya Darpan)

Puisi "Es Krim" karya Darpan menyampaikan isu serius tentang perubahan iklim dan pentingnya kelestarian alam serta keadilan dalam distribusi sumber ..

Es Krim


Mun és di kutub selatan
Dijieun és krim keur sakabéh babaturan
Meureun bisa keur saratus taun
Awét teu kudu olok jajan

Mun és di kutub utara
Dijieun és krim keur sakabéh manusa
Meureun kabéh kabagi rata
Teu kudu aya nu paséa

Béjana és di kutub utara jeung selatan
geus loba nu lééh kapanasan
Teu kaburu dijieun és krim

Analisis Puisi:

Es Krim adalah puisi karya Darpan yang menggugah kesadaran kita terhadap isu perubahan iklim dan dampaknya terhadap bumi. Dalam puisi ini, Darpan menggunakan metafora es krim untuk menggambarkan pencairan es di kutub dan implikasi yang menyertainya.

Menggunakan Es Krim sebagai Simbol Kehidupan

Puisi ini dimulai dengan bayangan tentang es di Kutub Selatan yang diubah menjadi es krim untuk semua orang. Gagasan ini menunjukkan kelimpahan dan keceriaan, di mana es krim menjadi lambang kebahagiaan dan kebersamaan:

Mun és di kutub selatan
Dijieun és krim keur sakabéh babaturan
Meureun bisa keur saratus taun
Awét teu kudu olok jajan

Di sini, Darpan mengajak kita membayangkan dunia di mana sumber daya alam digunakan untuk kebahagiaan dan kepentingan bersama. Es krim yang awet selama seratus tahun melambangkan kelestarian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kesetaraan dalam Distribusi Sumber Daya

Selanjutnya, Darpan mengalihkan perhatian kita ke Kutub Utara dengan ide yang sama, namun kali ini fokus pada keadilan dan kesetaraan dalam distribusi sumber daya:

Mun és di kutub utara
Dijieun és krim keur sakabéh manusa
Meureun kabéh kabagi rata
Teu kudu aya nu paséa

Melalui bait ini, Darpan menyoroti pentingnya pemerataan sumber daya agar tidak ada yang merasa kekurangan. Gagasan tentang es krim yang dibagi rata tanpa konflik mengingatkan kita akan dunia yang ideal di mana semua orang mendapatkan bagian yang adil.

Realitas Pahit Perubahan Iklim

Namun, puisi ini tidak hanya menawarkan imajinasi indah. Pada bait terakhir, Darpan menghadapkan kita pada kenyataan pahit bahwa es di kutub utara dan selatan mulai mencair akibat pemanasan global:

Béjana és di kutub utara jeung selatan
geus loba nu lééh kapanasan
Teu kaburu dijieun és krim

Gambaran es yang mencair sebelum sempat dijadikan es krim adalah peringatan bahwa perubahan iklim terjadi lebih cepat dari yang kita bayangkan. Hal ini menunjukkan urgensi untuk bertindak sebelum terlambat.

Puisi "Es Krim" karya Darpan adalah karya yang menggabungkan keindahan bahasa dengan pesan lingkungan yang kuat. Melalui metafora es krim, Darpan berhasil menyampaikan isu serius tentang perubahan iklim dan pentingnya kelestarian alam serta keadilan dalam distribusi sumber daya. Puisi ini mengajak kita untuk merenung dan bertindak agar dunia kita tetap menjadi tempat yang layak huni untuk semua orang, sekarang dan di masa depan.

Puisi
Puisi: Es Krim
Karya: Darpan
© Sepenuhnya. All rights reserved.