Puisi: Detak (Karya Seno Gumira Ajidarma)

Puisi "Detak" mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, kematian, dan eksistensi manusia dalam konteks yang lebih luas.
Detak

pagi berdetak mengejar malamnya
arloji berdetak mengejar waktunya
pohon berdetak mengejar buahnya
sungai berdetak mengejar lautnya
siapa berdetak mengejar matinya

Yogya, 1976

Analisis Puisi:

Puisi "Detak" karya Seno Gumira Ajidarma adalah sebuah karya yang sederhana namun sarat dengan makna. Dalam puisi ini, penyair mengeksplorasi konsep waktu, alam, dan kematian melalui penggambaran detak yang terjadi dalam berbagai konteks.

Simbolisme Detak: Detak yang disebutkan dalam puisi ini tidak hanya merujuk pada detak jantung manusia, tetapi juga melambangkan pergerakan alam dan kehidupan secara umum. Detak menjadi metafora dari gerakan dan perubahan yang terjadi dalam alam semesta.

Persepsi Waktu: Dengan menyebutkan detak pagi yang mengejar malam, dan arloji yang mengejar waktunya, puisi ini menggambarkan persepsi manusia terhadap waktu yang selalu berjalan dan tidak pernah berhenti. Waktu di sini dianggap sebagai entitas yang terus bergerak maju, tidak peduli dengan keberadaan manusia.

Siklus Alam: Puisi ini juga menyoroti siklus alam yang terjadi secara terus-menerus. Pohon berdetak mengejar buahnya, sungai berdetak mengejar lautnya, menggambarkan bagaimana alam bekerja dalam keseimbangan dan ketertiban yang konstan.

Pertanyaan Eksistensial: Dengan pertanyaan terakhir, "siapa berdetak mengejar matinya", penyair memperkenalkan aspek eksistensial dalam puisi ini. Pertanyaan tersebut mendorong pembaca untuk merenungkan arti dan tujuan kehidupan, serta takdir kematian yang tak dapat dihindari.

Keabadian vs Keterbatasan Manusia: Puisi ini menggarisbawahi kontras antara keabadian alam dan keterbatasan manusia. Alam terus berdetak, terus bergerak maju dalam siklusnya yang tak terhingga, sementara manusia harus berhadapan dengan keterbatasan dan ketidakpastian hidupnya.

Dengan demikian, puisi "Detak" tidak hanya sekedar menggambarkan pergerakan waktu dan alam, tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, kematian, dan eksistensi manusia dalam konteks yang lebih luas.

Seno Gumira Ajidarma
Puisi: Detak
Karya: Seno Gumira Ajidarma

Biodata Seno Gumira Ajidarma:
  • Seno Gumira Ajidarma (menggunakan nama samaran Mira Sato pada awal karirnya) lahir pada tanggal 19 Juni 1958 di Boston, Amerika Serikat.
  • Seno Gumira Ajidarma dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.