Puisi: Dengan Dua Gadis (Karya S.M. Ardan)

Puisi "Dengan Dua Gadis" karya S.M. Ardan mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia, terutama dalam konteks cinta, kesulitan, dan kesendirian.
Dengan Dua Gadis

Bila aku dapat honorarium
Aku ajak gadis I makan minum ke rumah makan
dan atau menghirup malam
Apalagi kalau cuaca baik
Serta kami bicara penuh cinta

Bila kepala dan dada berat, kantong dan perut kosong
Aku datangi gadis II di rumahnya
Serta kami juga bicara dalam cinta, dengan cinta
Tapi tidak tentang cinta
Antara tegukan teh dan kunyahan kacang goreng

Sekali aku dapat honorarium pula
Aku pergi ke perayaan kawin gadis I
Kami berjabatan penuh cinta, pesta penuh cinta
Dan malam cerah tak hujan

Esoknya aku beli kembang dua bungkus
Kutaburkan di makam merah gadis II
Dan dengan uang sisa terbang aku membenam diri di 'Menteng'
Sendirian...

Bila aku dapat honorarium dari ini sajak
Akan aku ajak gadis dan suami ke bioskop
dan atau makan minum ke rumah makan
Nanti dengan uang sisa kubeli bunga, kutaburkan di makam gadis II
Dan menenggelam diri aku
Dalam kesendirian...

Sumber: Ketemu di Jalan (1956)

Analisis Puisi:

Puisi "Dengan Dua Gadis" karya S.M. Ardan mengeksplorasi tema cinta, kesendirian, dan kebiasaan sosial melalui narasi yang melibatkan dua gadis berbeda dalam kehidupan seorang pria. Dengan gaya naratif yang kuat dan penuh perasaan, puisi ini menggambarkan bagaimana dinamika cinta dan kesulitan pribadi saling berinteraksi.

Struktur dan Tema

Puisi ini dibagi menjadi beberapa bagian yang menggambarkan perbedaan pengalaman dan perasaan si tokoh utama terhadap dua gadis yang berbeda. Tema utama yang dibahas mencakup cinta yang rumit, kesendirian, dan bagaimana kehidupan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh status keuangan dan emosional.

Hubungan dengan Gadis I dan Gadis II

  • "Bila aku dapat honorarium / Aku ajak gadis I makan minum ke rumah makan": Baris ini menggambarkan bagaimana si tokoh utama memperlakukan Gadis I ketika dia memiliki uang. Ada kesan bahwa hubungan dengan Gadis I adalah bentuk perayaan atau kesenangan yang diperoleh dari kekayaan materi.
  • "Bila kepala dan dada berat, kantong dan perut kosong / Aku datangi gadis II di rumahnya": Kontras ini menunjukkan bahwa Gadis II dihubungi ketika si tokoh utama merasa kesulitan atau kekurangan. Pertemuan dengan Gadis II tampaknya lebih sederhana dan penuh dengan keakraban, bukan kemewahan.

Konflik dan Kesendirian

  • "Sekali aku dapat honorarium pula / Aku pergi ke perayaan kawin gadis I": Ini menggambarkan bagaimana si tokoh utama berusaha untuk berbagi kebahagiaan dan merayakan pencapaiannya dengan Gadis I. Tindakan ini menggambarkan upaya untuk memperkuat hubungan melalui perayaan.
  • "Esoknya aku beli kembang dua bungkus / Kutaburkan di makam merah gadis II": Setelah kematian Gadis II, si tokoh utama merasa terdorong untuk mengunjungi makamnya dan memberikan bunga. Ini menunjukkan perasaan bersalah atau kehilangan yang mendalam.

Penutup dan Kesendirian

  • "Bila aku dapat honorarium dari ini sajak / Akan aku ajak gadis dan suami ke bioskop": Pada bagian akhir puisi, si tokoh utama merencanakan untuk mengajak Gadis I dan suaminya keluar, menggambarkan keinginan untuk melanjutkan kehidupan sosialnya.
  • "Nanti dengan uang sisa kubeli bunga, kutaburkan di makam gadis II / Dan menenggelam diri aku / Dalam kesendirian": Akhir puisi menunjukkan bagaimana si tokoh utama merasa terasing dan kesepian, meskipun dia melakukan usaha untuk memberikan penghormatan kepada Gadis II. Kesendirian ini menggarisbawahi tema utama puisi.
Puisi "Dengan Dua Gadis" karya S.M. Ardan adalah sebuah karya yang mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia, terutama dalam konteks cinta, kesulitan, dan kesendirian. Dengan menggunakan dua gadis sebagai simbol, puisi ini mengungkapkan bagaimana situasi keuangan dan perasaan pribadi dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.

Gaya naratif yang digunakan dalam puisi ini memberikan kedalaman emosional dan menunjukkan bagaimana tindakan sehari-hari dan keputusan kecil dapat mencerminkan perasaan dan kondisi mental seseorang. Melalui kontras antara Gadis I dan Gadis II, serta refleksi akhir tentang kesendirian, puisi ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang hubungan manusia dan pencarian makna dalam kehidupan.

S.M. Ardan
Puisi: Dengan Dua Gadis
Karya: S.M. Ardan

Biodata S.M. Ardan:
  • S.M. Ardan lahir pada tanggal 2 Februari 1932 di Medan, Sumatra Utara.
  • S.M. Ardan meninggal dunia pada tanggal 26 November 2006.
© Sepenuhnya. All rights reserved.