Puisi: Buku Itu Cahaya (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Buku Itu Cahaya" karya Taufiq Ismail adalah sebuah pujian terhadap kekuatan buku sebagai sumber pengetahuan dan pencerahan.

Buku Itu Cahaya


Buku adalah guru
Tempat kita bertanya
Yang sangatlah sabarnya
Cara menjawabnya

Buku lautan ilmu
Mudah dibawa-bawa
Baca di mana saja
Bila dan kapan saja

Buku itu cahaya
Menerangi akal kita
Menerangi hati kita
Menerangi alam raya

Ketika kita membaca buku
Kita mendapatkan pencerahan
Kegembiraan, pengetahuan
Kesetia-kawanan, kearifan
Kita mengenal alam semesta
Kita kenal manusia akhirnya
Kenal diri sendiri akhirnya
Mengenal Tuhan pada akhirnya.

2006

Analisis Puisi:

Puisi "Buku Itu Cahaya" karya Taufiq Ismail adalah sebuah pujian terhadap kekuatan buku sebagai sumber pengetahuan dan pencerahan. Melalui puisi ini, penyair mengungkapkan penghargaan mendalam terhadap peran buku dalam memperluas cakrawala pemahaman manusia dan menerangi jalan hidup.

Buku sebagai Guru

Puisi dimulai dengan pernyataan kuat bahwa "Buku adalah guru," yang menggarisbawahi peran pendidikan yang sangat penting dari buku. Buku diibaratkan sebagai guru yang penuh kesabaran, yang siap memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang kita ajukan. Ini menyoroti betapa buku dapat menjadi sumber pembelajaran yang tak ternilai harganya, selalu siap untuk membimbing kita dengan cara yang lembut dan mendalam.

Buku sebagai Lautan Ilmu

"Buku lautan ilmu, mudah dibawa-bawa" menegaskan bahwa buku menyimpan kekayaan pengetahuan yang tak terhingga dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Metafora lautan ilmu menunjukkan kedalaman dan keluasan pengetahuan yang terkandung dalam buku. Fleksibilitas dalam membawa buku juga menggambarkan kemudahan akses terhadap ilmu pengetahuan yang bisa kita ambil dari buku di berbagai kesempatan.

Buku sebagai Cahaya

"Buku itu cahaya" adalah inti dari puisi ini, mengartikan buku sebagai sumber pencerahan. Cahaya dalam puisi ini melambangkan bagaimana buku dapat menerangi akal dan hati kita, membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kita sendiri. Buku dianggap sebagai penerang dalam kegelapan, membantu kita melihat dengan lebih jelas dan memahami lebih dalam.

Pencerahan Melalui Membaca

Ketika kita membaca buku, kita mendapatkan berbagai manfaat seperti "pencerahan, kegembiraan, pengetahuan, kesetia-kawanan, kearifan." Pencerahan dan pengetahuan yang diperoleh dari buku membuka wawasan kita tentang alam semesta, manusia, dan diri kita sendiri. Buku juga mengajarkan tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari hubungan manusia dan kehidupan.

Pengalaman Spiritual

Pernyataan terakhir, "Kita mengenal Tuhan pada akhirnya," menunjukkan bahwa melalui proses membaca dan belajar, seseorang dapat mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang eksistensi dan kekuatan yang lebih besar. Buku membantu kita dalam perjalanan spiritual dan intelektual menuju pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan makna hidup.

Puisi "Buku Itu Cahaya" oleh Taufiq Ismail adalah sebuah penghargaan yang mendalam terhadap peran buku dalam kehidupan manusia. Melalui gambaran yang kuat tentang buku sebagai guru, lautan ilmu, dan cahaya, puisi ini menyoroti pentingnya membaca dan belajar dalam memperoleh pengetahuan, pencerahan, dan pemahaman tentang diri dan dunia sekitar. Dengan merayakan kekuatan buku, puisi ini mengajak pembaca untuk terus mengeksplorasi dan menghargai kekayaan yang bisa ditemukan dalam halaman-halaman buku.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Buku Itu Cahaya
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.