Puisi: Ayah (Karya Abdurahman Faiz)

Puisi "Ayah" karya Abdurahman Faiz mengajak kita untuk merenung dan menghargai setiap bentuk pengorbanan dan cinta yang diberikan oleh seorang ...

Ayah (1)


Sedalam laut, seluas langit
cinta selalu tak bisa diukur
begitulah ayah mengurai waktu
meneteskan keringat dan rindunya
untukku

Ayah (2)


Ayah pergi sangat pagi
kadang sampai pagi lagi
tapi saat pulang
ia tak lupa menjinjing pelangi
lalu dengan sabar
menguraikan warnanya
satu per satu padaku
dengan mata berbinar

Ayah (3)


Waktu memang tak akrab
denganku dan ayah
tapi di dalam buku gambarku
tak pernah ada duka atau badai
hanya sederet sketsa
tentang aku, ayah, dan tawa
yang selalu bersama

April, 2004

Sumber: Aku Ini Puisi Cinta (2005)

Analisis Puisi:

Puisi "Ayah" karya Abdurahman Faiz merupakan sebuah karya yang mendalam dan emosional, menggambarkan hubungan antara seorang anak dan ayahnya dengan keindahan yang penuh makna. Melalui tiga bagian puisi ini, Faiz mengungkapkan betapa besar dan tak terukur cinta seorang ayah, meski kadang jarak dan waktu membatasi mereka.

Ayah (1)

Pada bagian pertama, Faiz menggunakan metafora "sedalam laut" dan "seluas langit" untuk menggambarkan betapa besar cinta seorang ayah. Cinta yang tidak dapat diukur ini diibaratkan seperti laut dan langit yang tak bertepi. Ayah dalam puisi ini bukan hanya seorang penyedia dan pelindung, tetapi juga seseorang yang rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk anaknya. Keringat dan kerinduan yang ia curahkan menggambarkan dedikasi dan kasih sayangnya yang mendalam.

Ayah (2)

Bagian kedua mengisahkan tentang rutinitas harian seorang ayah yang bekerja keras. Ia pergi pagi dan kadang pulang pagi lagi, menunjukkan betapa kerasnya ia berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Meskipun sibuk, ia tidak lupa untuk membawa kebahagiaan dalam bentuk pelangi dan dengan sabar membagikan keindahan tersebut kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa meski ayah sering kali berada jauh karena pekerjaannya, ia tetap berusaha untuk berbagi momen-momen indah dan berharga dengan anaknya.

Ayah (3)

Di bagian ketiga, Faiz mengungkapkan bahwa meskipun waktu dan kesempatan untuk bersama mungkin tidak selalu ada, kenangan-kenangan indah tetap terekam dengan jelas dalam ingatan anak. Buku gambar yang penuh dengan sketsa tawa dan kebahagiaan menunjukkan bahwa meskipun ada keterbatasan, ikatan antara ayah dan anak tetap kuat dan penuh warna. Kesenangan dan tawa yang mereka bagikan adalah bukti dari kedekatan emosional yang mendalam.

Puisi "Ayah" karya Abdurahman Faiz adalah sebuah perayaan terhadap cinta dan pengorbanan seorang ayah. Melalui bahasa yang penuh perasaan dan imajinasi yang kaya, Faiz berhasil menangkap esensi dari hubungan ayah-anak yang sering kali tersembunyi di balik rutinitas sehari-hari. Karya ini mengajak kita untuk merenung dan menghargai setiap bentuk pengorbanan dan cinta yang diberikan oleh seorang ayah, serta mengingat bahwa kebahagiaan dan kehangatan yang dibagikannya akan selalu ada di dalam hati kita.

Abdurahman Faiz
Puisi: Ayah
Karya: Abdurahman Faiz

Biodata Abdurahman Faiz:
  • Abdurahman Faiz lahir pada tanggal 15 November 1995 di Jakarta.
  • Abdurahman Faiz adalah anak pertama dari pasangan Tomi Satryatomo dan Helvy Tiana Rosa.
© Sepenuhnya. All rights reserved.