Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Air (Karya A.A. Navis)

Puisi "Air" karya A.A. Navis menggambarkan aliran air yang meliuk-liluk, tenang namun dinamis, dan bertahan meskipun dihadapkan dengan rintangan, ...
Air

Meliuk meliku air mengalir
di celah batu membawa hanyut
tenang bukan diam di lubuk dalam
terus mengalir menuju laut.

Bila bertemu dengan hadangan kuat
terhenti sebentar kumpulkan kawan
perlahan... terus berusaha untuk lewat
tidak sekarang, esok pasti sampai ke lautan.

Bila hujan lebat, membanjir
air tenang bergelora
meremuk hancur apa di hilir
ke laut, ke laut kini juga.

12 Januari 1949

Analisis Puisi:

Puisi "Air" karya A.A. Navis menggambarkan aliran air sebagai metafora kehidupan manusia.

Melambangkan Perjalanan Hidup: Air dalam puisi ini melambangkan perjalanan hidup manusia. Seperti aliran air yang meliuk-liuk di antara celah batu dan mengalir ke arah laut, manusia juga menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidupnya, tetapi terus berusaha maju menuju tujuan akhir.

Ketenangan dan Dinamika: Meskipun air terlihat tenang di permukaan, di dalamnya memiliki dinamika yang kuat. Ini mencerminkan kesan tentang bagaimana manusia sering menunjukkan ketenangan di luar, tetapi mengalami perjuangan dan pertarungan di dalam hati dan pikirannya.

Ketahanan dan Ketekunan: Puisi ini menekankan tentang ketahanan dan ketekunan dalam menghadapi rintangan. Ketika air bertemu dengan hadangan kuat, ia tidak menyerah, tetapi berkumpul dengan kawan-kawannya untuk mencari cara melewati rintangan tersebut. Ini menggambarkan pentingnya kerjasama dan ketekunan dalam mengatasi kesulitan hidup.

Perubahan dan Kehancuran: Air juga mencerminkan tentang perubahan dan kehancuran. Ketika hujan lebat, air bisa membanjiri dan merusak segala yang ada di hilir, tetapi pada akhirnya, air tetap mengalir menuju laut. Ini menggambarkan tentang siklus alamiah kehidupan, di mana ada masa-masa kejatuhan dan kehancuran, namun juga ada harapan untuk kebangkitan dan perubahan.

Puisi "Air" karya A.A. Navis memberikan gambaran yang mendalam tentang kehidupan manusia melalui metafora air. Dengan menggambarkan aliran air yang meliuk-liluk, tenang namun dinamis, dan bertahan meskipun dihadapkan dengan rintangan, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang ketekunan, perubahan, dan harapan dalam menjalani kehidupan.

A.A. Navis
Puisi: Air
Karya: A.A. Navis

Biodata A.A. Navis:
  • A.A. Navis (Haji Ali Akbar Navis) lahir di Kampung Jawa, Padang Panjang, Sumatra Barat, pada tanggal 17 November 1924.
  • A.A. Navis meninggal dunia di Padang, Sumatra Barat, pada tanggal 22 Maret 2003 (pada usia 78 tahun).
  • A.A. Navis adalah salah satu sastrawan angkatan 1950–1960-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.