Puisi: 1974 (Karya Ibrahim Sattah)

Puisi "1974" karya Ibrahim Sattah menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar-gambar yang kuat untuk mengeksplorasi tema keseimbangan antara ....
1974

burung dan ramarama mengangkat sayapnya
pergi berdepan dengan matahari
sebelum akhirnya kembali mendiamkan
sepi

Sumber: Sagang (Januari, 2014)

Analisis Puisi:

Puisi "1974" karya Ibrahim Sattah adalah karya yang singkat namun sarat makna. Dalam puisi ini, Sattah menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar-gambar yang kuat untuk mengeksplorasi tema keseimbangan antara kegiatan dan keheningan. Meskipun puisi ini terdiri dari hanya beberapa baris, ia menawarkan wawasan mendalam tentang siklus kehidupan dan makna dari aktivitas sehari-hari.

Tema Utama

  • Keseimbangan antara Aktivitas dan Keheningan: Puisi ini menggambarkan transisi dari aktivitas (burung dan ramarama terbang) ke keheningan (kembali mendiamkan sepi). Ini mencerminkan tema keseimbangan antara aktivitas yang dinamis dan keadaan tenang yang sering mengikutinya. Burung dan ramarama, sebagai makhluk yang terlibat dalam aktivitas terbang, melambangkan pergerakan dan energi. Sementara itu, ketenangan setelah aktivitas menggambarkan bagaimana kehidupan sering berfluktuasi antara kesibukan dan keheningan.
  • Hubungan dengan Alam: Penggunaan gambar burung dan ramarama yang terbang menghadapi matahari menghubungkan puisi ini dengan alam. Burung dan ramarama sering kali melambangkan kebebasan dan keindahan alam. Penerbangan mereka menuju matahari bisa diartikan sebagai simbol pencarian makna atau tujuan yang lebih tinggi. Kembali ke keheningan kemudian bisa diartikan sebagai penemuan ketenangan setelah pencarian atau usaha yang intens.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Gaya Bahasa yang Sederhana dan Kuat: Ibrahim Sattah menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun kuat dalam puisi ini. Pilihan kata yang digunakan ("burung", "ramarama", "sayap", "matahari", "sepi") adalah kata-kata yang memiliki konotasi visual yang jelas dan mempengaruhi pembaca secara langsung. Meskipun tidak menggunakan banyak hiasan bahasa, gaya ini berhasil menyampaikan makna secara efektif.
  • Struktur yang Singkat dan Padat: Puisi ini memiliki struktur yang singkat dan padat. Dengan hanya beberapa baris, puisi ini mengandalkan kekuatan gambar dan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati untuk menyampaikan pesannya. Struktur ini menciptakan kesan bahwa puisi ini adalah snapshot dari suatu momen atau peristiwa yang lebih besar, memungkinkan pembaca untuk merenung dan mengisi kekosongan dengan interpretasi mereka sendiri.

Makna dan Interpretasi

Puisi "1974" bisa diinterpretasikan sebagai refleksi tentang siklus alami dari aktivitas dan keheningan dalam kehidupan. Burung dan ramarama yang terbang menuju matahari bisa diartikan sebagai simbol dari usaha dan pencarian tujuan dalam hidup. Kembali ke keheningan mencerminkan pemulihan dan ketenangan setelah periode aktivitas yang intens.

Puisi ini juga bisa dianggap sebagai meditasi tentang bagaimana setiap kegiatan diikuti oleh periode istirahat atau keheningan. Ini menunjukkan bahwa di balik setiap usaha atau pencarian, terdapat momen-momen ketenangan yang diperlukan untuk pemulihan dan refleksi.

Puisi "1974" karya Ibrahim Sattah adalah karya yang padat dan reflektif yang mengeksplorasi tema keseimbangan antara aktivitas dan keheningan. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun kuat, serta struktur yang singkat, puisi ini menyampaikan pesan tentang siklus kehidupan dan hubungan antara usaha dan ketenangan. Gambar-gambar burung dan ramarama yang terbang menghadapi matahari, diikuti oleh keheningan, menciptakan momen meditasi yang mengajak pembaca untuk merenungkan makna dari aktivitas dan istirahat dalam hidup mereka.

Ibrahim Sattah
Puisi: 1974
Karya: Ibrahim Sattah

Biodata Ibrahim Sattah:
  • Ibrahim Sattah lahir pada tahun 1943 di Tarempa, Siantan, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.
  • Ibrahim Sattah meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 1988 (pada usia 43 tahun) di Pekanbaru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.