Kumpulan Puisi Bahasa Jawa karya Kang Thohir (Part 2)

Kumpulan Puisi Bahasa Jawa karya Kang Thohir meng-capture emosi yang begitu kompleks dan mendalam dengan sangat sederhana namun kuat.

Kumpulan Puisi Bahasa Jawa

Karya Kang Thohir

(Part 2)

Mboten Nemoni

1.

Aku mono yo pengen ketemu karo sliramu
Nanging kowe mboten nemoni
Aku yo ngarepke kowe nemoni aku
Yen sliramu ora peduli yo aku mundur ae
Meski aku loro ati

Abah pun mboten ngonconi
Malah tindak lungo maring koncone
Aku yo dewekan koyo ngeneh iki
Luwih becik aku mulih

2.

Yen sliramu iseh tresno
Ngucapke neng ngarepku sayang
Senadyan kowe pas ketemu aku mboten salaman
Aku yo paham senadyan atiku loro
Nanging yawang kowe wes bungah lan seneng
Teteg ati lamon saling nerimo opo anane
Masa lalu biarlah berlalu
Mung keder opo cerito iki mau dilanjutke?

3.

Seko turu iseh kelingan
Mau aku ngimpi ketemu sliramu
Yen ngimpi iso dadi apik mergo kahanan
Senadyan sliramu wes ra tau bales chattane aku
Nanging opo yo kowe wes olih penggantiku
Yo aku mundur ae
Luwih becik ngalah ae
Dadi awakku wes mboten diharapke
Seko atimu, Dek

4.

Nek aku salah yo aku njaluk ngapurane
Wong aku yo menungso
Dadi nek kowe ra seneng kulo
Yo aku terimo ae
Aku yo sadar diri aku iki sopomu
Konco urip wes ra ono
Tumiba atiku wes remuk
Naliko ndelok kowe lungo karo wong liyo
Atiku tambah remuk iki, Dek

5.

Sumbersari nutupke bajur lintang lan wengi
Masio dadi kembang ing ngisor srengenge
Tandang wegah bayu moto bagaskoro
Awit omah-omah tandurane tresno
Panene tukule keciwo
Sabarke ati ingsun wes dadi takdire
Becik nyonggo loro
Namung mlampah urip tur bungah lan anteng atine

6.

Laka wong teko maring omahku
Aku yo keder uripku piye
Ora ono sing nemoni aku
Bojo ugo ora teko maring lanange

Yo sekedar menyapa maring kahanane
Becik marani ae
Opo uripe koyo ngene
Mbok yo dipahamke toh, Dek.

Brebes, 5 Agustus 2024

Analisis Puisi:

Puisi karya Kang Thohir yang berjudul "Mboten Nemoni" tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mengajak kita merenungi berbagai aspek kehidupan. Puisi Kang Thohir sering kali berbicara tentang cinta, kesedihan, harapan, dan realitas kehidupan sehari-hari. Bahasa Jawa yang digunakan memberikan nilai tambah, menciptakan nuansa lokal dan kultural yang kaya. Setiap puisi memiliki lapisan makna yang bisa dihayati melalui lirik dan narasinya.

Kerinduan yang Tak Terjawab

"Aku mono yo pengen ketemu karo sliramu/ Nanging kowe mboten nemoni"

Di bagian pertama puisi ini, Kang Thohir menggambarkan perasaan rindu seseorang kepada kekasihnya yang tidak pernah terjawab. Hal ini digambarkan dengan begitu sederhana namun mendalam. Kalimat seperti "Aku yo ngarepke kowe nemoni aku" memberikan gambaran seseorang yang menunggu dalam harapan, meskipun akhirnya harus mundur karena tak ada balasan. Emosi kerinduan dan kekecewaan bercampur jadi satu dalam setiap kata.

Keharusan Menerima Kenyataan

"Yen sliramu iseh tresno/ Ngucapke neng ngarepku sayang"

Di bagian kedua, terdapat harapan dan keinginan untuk mendengar kata cinta. Namun, ketika harapan itu tidak terwujud secara sempurna, ada penerimaan. Meskipun ada kesedihan, Kang Thohir menunjukkan kekuatan hati dengan menerima apa adanya—"Teteg ati lamon saling nerimo opo anane". Ini adalah refleksi dari bagaimana kita harus bisa move on dan melihat kebahagiaan orang lain meskipun itu menyakitkan kita.

Mimpi sebagai Pelarian dari Realita

"Seko turu iseh kelingan/ Mau aku ngimpi ketemu sliramu"

Dalam bagian ketiga ini, mimpi menjadi pelarian dari realita yang pahit. Lihatlah bagaimana Kang Thohir menggambarkan mimpi sebagai satu-satunya tempat bertemu dengan seseorang yang kita cintai namun sudah tidak ada lagi dalam kehidupan nyata. Sensasi ini sering kali kita rasakan ketika kita merindukan seseorang yang sudah jauh. Meski akhirnya kita harus mundur dan menerima bahwa kita tidak lagi diharapkan, mimpi seakan menjadi pelipur hati.

Kesadaran dan Permintaan Maaf

"Nek aku salah yo aku njaluk ngapurane/ Wong aku yo menungso"

Permintaan maaf ini begitu jujur dan manusiawi. Di bagian keempat ini, puisi ini menggambarkan seseorang yang sadar akan kesalahan dan ingin meminta maaf. Kalimat "Aku yo sadar diri aku iki sopomu" menggambarkan kesadaran penuh tentang posisi diri dalam hubungan itu. Kesadaran ini datang dengan rasa sakit yang mendalam ketika melihat orang yang kita cintai pergi bersama orang lain, memperkuat perasaan remuk dalam hati.

Sabar dalam Kekecewaan dan Takdir

"Sumbersari nutupke bajur lintang lan wengi"

Bagian kelima begitu penuh dengan simbolisasi dan makna mendalam. Sumber sari yang menutup menggambarkan akhir dari sesuatu yang pernah mekar. "Tandang wegah bayu moto bagaskoro" menggambarkan perjuangan dan kekecewaan dalam cinta. Kesabaran dalam menghadapi kekecewaan dan menerima takdir adalah pesan kuat dalam bagian kelima ini. Kita sering kali harus belajar menerima apa yang terjadi dan menemukan kedamaian dalam diri.

Kesepian dan Harapan Terkubur

"Laka wong teko maring omahku/ Aku yo keder uripku piye"

Bagian terakhir ini menggambarkan kesepian yang mendalam. Tidak ada yang datang, tidak ada yang menemani. Perasaan sepi ini diperkuat dengan ketidakadaan pasangan yang diharapkan. Bagian ini menggambarkan realitas kehidupan banyak orang di mana kita sering kali merasa sendirian, meski berada di tengah keramaian.

Puisi-puisi dalam "Mboten Nemoni" karya Kang Thohir berhasil meng-capture emosi yang begitu kompleks dan mendalam dengan sangat sederhana namun kuat. Puisi ini tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi juga kehidupan, harapan, dan penerimaan atas kenyataan.

Kumpulan Puisi Bahasa Jawa karya Kang Thohir
Kumpulan Puisi Bahasa Jawa
Karya Kang Thohir

Biodata Kang Thohir:
  • Kang Thohir, merupakan nama pena dari Muhammad Thohir/Tahir (biasa disapa Mas Tair), lahir di Brebes, Jawa Tengah.
  • Kang Thohir suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD sampai masuk ke Pondok Pesantren. Ia menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.