Permasalahan mengenai food waste ini juga turut disoroti oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang bekerja sama dengan Waste4Change and World Research Institute dalam Food Loss and Waste Report di Indonesia tahun 2021. Kajian terbut menghasilkan selama tahun 2000-2019, sampah sisa makanan di Indonesia mencapai 115-184 Kg/kapita/tahun. Jumlah tersebut sangat tinggi, mengingat permasalahan ini berdampak besar terhadap sektor perekonomian dan lingkungan. Indonesia sebagai negara berkembang juga Tengah menghadapai krisis pangan yang serius salah satunya dapat disebabkan oleh food waste.
Apabila dikaji lebih dalam, limbah sisa makanan tersebut dapat dimanfaatkan dan dapat mencukupi kebutuhan gizi 61-125 juta warga Indonesia. Sementara dampak lanjutan dari food waste tersebut dari segi ekonomi diperkirakan sebesar 107-346 Triliun per tahun. Permasalahan limbah sisa makanan juga berkontribusi besar terhadap lingkungan, salah satunya menyumbang 7,29% emisi gas rumah kaca secara merata setiap tahunnya. Jika permasalahn food waste ini terus berlanjut dengan kondisi business-as-usual maka diperkirakan timbunan limbah sisa makanan dapat mencapai 344 kg/kapita/tahun pada tahun 2045. Kenaikan jumlah limbah sisa makanan tersebut hampir 200% dari 20 tahun sebelumnya.
Perilaku food waste ini umumnya dilakukan oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Menurut beberapa sumber, anak remaja (usia 13-28 tahun) atau gen Z termasuk salah satu kelompok usia yang paling sering membuangan makanan. Remaja termasuk kelompok rentan karena memiliki perilaku konsumtif. Kurangnya kesadaran diri serta pengetahuan yang seharusnya ditanamkan sedari dini mengenai food waste. Hal ini yang melatarbelakangi mahasiswa PMM UMM kelompok 95 untuk mengedukasi siswa siswi SD Negeri Nglegok 2 mengenai Upaya mengurangi food waste sebagai bentuk pembinaan peduli pangan melalui program "Ayo Habiskan Bekalmu".
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) untuk Mengaplikasikan Hilirisasi Hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
PMM 95 Gelombang 4 mengangkat issue food waste yang saat ini tengah menjadi permasalahan serius di Indonesia. Penyuluhan dan Pembinaan peduli pangan ini sebagai upaya mengurangi food waste di lingkungan SD Negeri Nglegok 2. Bekerja sama dengan UPT SD Negeri Nglegok 2 dalam salah satu program kerja yaitu "Ayo Habiskan Bekalmu". Program ini merupakan program edukasi yang mengajarkan pada anak-anak untuk membawa bekal secukupnya dan sesuai dengan porsinya. Bekal yang dibawa diharuskan memiliki nilai gizi yang cukup untuk menunjang kebutuhan gizi harian anak-anak.
Program "Ayo Habiskan Bekalmu" ini sebagai salah satu bentuk Upaya peduli pangan yang harus ditanamkan sejak dini agar meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan. Melalui program "Ayo Habiskan Bekalmu" diharapkan anak-anak lebih aware terhadap permasalahan food waste yang bukan hanya merugikan bagi lingkungan namun juga mereka sendiri. Food waste juga menjadi salah satu faktor permasalahan kurang gizi pada anak-anak. Hal tersebut karena anak-anak cenderung memiliki preferensi masing-masing terhadap makanan sesuai dengan selera mereka sendiri.
Bekal Sehat Bergizi dan Sesuai Porsi
Pelaksanaan program kerja "Ayo Habiskan Bekalmu" juga berkaca pada program Kemenkes yaitu Isi Piringku. Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Program ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018).
Para siswa-siswi SDN 2 Nglegok telah diajak untuk lebih memahami pentingnya gizi seimbang dengan membawa bekal sesuai pedoman "Isi Piringku". Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi, dan dalam porsi yang tepat. Pedoman "Isi Piringku" menekankan pentingnya keseimbangan antara karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam setiap porsi makanan. Dengan membawa bekal sesuai pedoman ini, siswa-siswi diharapkan mendapatkan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Selain itu, kegiatan membawa bekal ini juga diharapkan dapat menanamkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini. Dengan terlibat langsung dalam persiapan bekal, para siswa-siswi juga diajarkan untuk lebih mengenali jenis makanan yang baik untuk tubuh mereka. Keterlibatan orang tua dalam memilih dan menyiapkan bekal yang sesuai dengan "Isi Piringku" juga menjadi bagian penting dari edukasi ini, sehingga kebiasaan makan sehat dapat diterapkan baik di rumah maupun di sekolah.
Lomba Kreatifitas Menghias Bekal sebagai Penutup
Sebagai penutup dalam kegiatan program ini, lomba kreativitas menghias bekal diadakan. Lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga menjadi sarana untuk menginspirasi banyak orang dalam menyajikan makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memikat dari segi visual. Lomba ini mampu menggugah imajinasi dan kreativitas para peserta, memperlihatkan bahwa makanan bisa menjadi medium ekspresi seni yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Dengan melibatkan berbagai elemen dekoratif yang menarik, seperti penggunaan warna-warna alami dari sayuran dan buah-buahan, para peserta berhasil mengubah bekal sederhana menjadi karya seni yang penuh dengan cerita.
Lebih dari itu, lomba menghias bekal juga memberikan dampak positif terhadap gaya hidup sehat. Dengan memperhatikan estetika penyajian, peserta cenderung lebih memperhatikan komposisi nutrisi yang seimbang dalam setiap kotak bekal. Hal ini mendorong masyarakat, terutama para orang tua dan anak-anak, untuk lebih peduli terhadap asupan gizi harian mereka. Inisiatif semacam ini bukan hanya memupuk kebiasaan makan sehat sejak dini, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap makanan rumah yang kaya akan kehangatan dan kasih sayang.
Mengenai masalah pentingnya pemahaman bahwa food waste sendiri termasuk tindakan peduli pangan. Salah satu aspek kritis yang perlu dipahami masyarakat bahkan anak-anak adalah dampak negatif dari food waste terhadap ekosistem dan keseimbangan alam. Pemahaman mengenai pentingnya food waste perlu ditanamkan sejak dini sehingga dapat menjadi bekal di masa depan akan kesadaran menjaga lingkungan.
Biodata Penulis:
Tian Marieta dan Syifa Putri Permatasari merupakan dua mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang, program studi Teknologi Pangan, yang saat ini memasuki Semester 5.