Puisi: Tentang Matahari (Karya Darwanto)

Puisi "Tentang Matahari" karya Darwanto merupakan refleksi mendalam tentang kehadiran matahari dalam kehidupan manusia dari masa kecil hingga dewasa.

Tentang Matahari


Matahari yang entah jaraknya itu
adalah bintang luar angkasa di sepanjang waktu
ketika kau masih kecil adalah cermin kaca
ketika pertama kali kau bertanya
"Hei, siapa berada di depanku ini?"
adalah bintang kecil yang dulu dinyanyikan seorang ibu
sampai kini kau merintis jalan yang berliku
matahari itu senantiasa di atas sana
agar kau selamanya--
menghela udara dari hujan dan matahari

2024

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Matahari" karya Darwanto merupakan refleksi mendalam tentang kehadiran matahari dalam kehidupan manusia dari masa kecil hingga dewasa. Dengan menggunakan metafora dan simbolisme, puisi ini menghubungkan pengalaman pribadi dengan fenomena alam yang universal.

Tema

  • Waktu dan Perjalanan Hidup: Tema utama dalam puisi ini adalah perjalanan hidup manusia seiring berjalannya waktu. Matahari menjadi simbol yang mewakili kehadiran yang konsisten dalam berbagai tahap kehidupan.
  • Kesadaran Diri dan Pertumbuhan: Puisi ini juga menyoroti proses kesadaran diri dan pertumbuhan, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Pertanyaan "Hei, siapa berada di depanku ini?" menggambarkan momen kesadaran pertama seseorang.
  • Hubungan Manusia dengan Alam: Hubungan antara manusia dan alam, khususnya matahari, menjadi fokus utama. Matahari tidak hanya sebagai elemen alam tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.

Gaya Bahasa

  • Metafora dan Simbolisme: Matahari digambarkan sebagai "bintang luar angkasa di sepanjang waktu" dan "cermin kaca" ketika masih kecil. Ini menunjukkan perubahan perspektif manusia terhadap matahari seiring bertambahnya usia. Matahari sebagai "bintang kecil yang dulu dinyanyikan seorang ibu" menggambarkan kehangatan dan kasih sayang yang menyertai pertumbuhan seseorang.
  • Personifikasi: Matahari dipersonifikasikan sebagai entitas yang selalu ada di atas, menjaga dan memberikan kehidupan. Ini menambah kedalaman pada hubungan antara manusia dan alam.
  • Gaya Naratif: Puisi ini menggunakan gaya naratif, menceritakan perjalanan hidup seseorang dengan latar belakang kehadiran matahari. Ini memberikan alur cerita yang jelas dan membuat pembaca bisa merasakan perkembangan karakter.
  • Penggunaan Pertanyaan Retoris: Pertanyaan "Hei, siapa berada di depanku ini?" menggambarkan momen refleksi dan kesadaran diri. Ini menambahkan elemen introspektif dalam puisi.

Makna

  • Konsistensi dan Ketahanan: Matahari yang "senantiasa di atas sana" menggambarkan konsistensi dan ketahanan. Ini bisa diartikan sebagai simbol kekuatan dan stabilitas dalam hidup, yang selalu hadir meskipun jalan hidup berliku.
  • Kesadaran dan Penerimaan Diri: Pertanyaan retoris tentang siapa yang berada di depan menggambarkan momen kesadaran diri. Ini menunjukkan perjalanan individu dalam memahami dan menerima diri sendiri seiring berjalannya waktu.
  • Kasih Sayang dan Perlindungan: Matahari yang dinyanyikan oleh seorang ibu menggambarkan kasih sayang dan perlindungan yang dirasakan sejak kecil. Ini mencerminkan pentingnya dukungan emosional dalam pertumbuhan seseorang.
  • Keberlanjutan Hidup: "Menghela udara dari hujan dan matahari" menggambarkan siklus hidup yang terus berlanjut. Ini menunjukkan bahwa kehidupan terus berjalan dengan dukungan elemen-elemen alam yang vital.
Puisi "Tentang Matahari" karya Darwanto adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan hidup manusia dengan latar belakang kehadiran matahari. Melalui metafora dan simbolisme, puisi ini berhasil menyampaikan tema tentang waktu, pertumbuhan, dan hubungan manusia dengan alam. Matahari menjadi simbol konsistensi, ketahanan, kasih sayang, dan keberlanjutan hidup. Karya ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya elemen-elemen alam dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka membentuk perjalanan hidup kita.

Darwanto
Puisi: Tentang Matahari
Karya: Darwanto

Biodata Darwanto:
  • Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.
© Sepenuhnya. All rights reserved.