Potret Guruku
Dijemputnya pagi tanpa letih
disapanya mentari tanpa pamrih
menuju jalan berpangkal harapan
anak-anak bermasa depan.
Berbekal doa anak-istri
disandangnya tas di bahu kiri
tak ada lagi mimpi bersisa di dahi
kedua kakinya jadi saksi
bahwa hidup jangan menunggu
sesuatu yang tak pasti.
Berdiri tegap di depan kelas
dengan suara lantang diajarkannya anak-anak menghitung
bintang,
melihat bulan, melihat matahari, melihat langit biru,
melihat awan berarak,
melihat gunung menjulang, melihat bukit berhimpit, melihat
laut membentang, melihat gelombang pasang, melihat
pantai membelai, melihat angin menderu, melihat burung
berkicau, melihat pohon meliuk, melihat daun gugur
melayang tertelentang di tanah basah, melihat hujan deras,
melihat badai mengganas, melihat malam temaram, melihat
siang benderang,
itu pasti.
Tapi, dengan suara yang dalam
tak pernah diajarkannya anak-anak melihat jerit batinnya,
terampas harapannya, tergadai impiannya dalam gelap
malam, dalam alunan getir gitar tua di tangan,
dalam derap langkah gerobak dagang kaki lima, dalam deru
menggebu putaran roda mesin kreditan tiap bulan, dalam
pinjaman dana dengan bunga ringan demi sandang,
pangan, dan papan, yang berakhir pada sitaan.
Melangkah lamban di pinggir jalan
disandangnya keringat dan sisa debu di badan
tanpa beban sampai di rumah.
Dipandanginya anak dan istri penuh kasih sayang
sambil menyiapkan impian hari esok
Analisis Puisi:
Puisi "Potret Guruku" karya M. Sinar Hadi adalah sebuah penghormatan mendalam terhadap dedikasi dan pengorbanan seorang guru. Dalam puisi ini, Hadi menggambarkan kehidupan seorang guru dengan sentuhan yang penuh empati dan pengertian, menyoroti tantangan dan pengorbanan yang sering kali tersembunyi di balik tugas mulia mereka.
Tema dan Makna
Puisi "Potret Guruku" mengangkat tema dedikasi, pengorbanan, dan kesederhanaan. Hadi menyoroti bagaimana seorang guru mengabdikan hidupnya untuk mendidik anak-anak, meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan dan pengorbanan pribadi. Puisi ini juga menggarisbawahi pentingnya penghargaan terhadap pekerjaan dan pengorbanan guru yang sering kali tidak terlihat oleh masyarakat umum.
Gaya Penulisan
M. Sinar Hadi menggunakan bahasa yang sederhana namun menyentuh untuk menggambarkan kehidupan seorang guru. Imaji yang jelas dan metafora yang kuat memberikan gambaran yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari guru, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kontras antara dedikasi di kelas dan kesulitan pribadi di luar kelas menciptakan gambaran yang menyentuh dan penuh penghormatan.
Puisi "Potret Guruku" adalah sebuah penghormatan yang tulus untuk dedikasi dan pengorbanan seorang guru. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, M. Sinar Hadi berhasil menyampaikan betapa berharganya peran guru dalam membentuk masa depan anak-anak, sekaligus menyoroti tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Puisi ini mengajak pembaca untuk lebih menghargai dan memahami pengorbanan para pendidik dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi: Potret Guruku
Karya: M. Sinar Hadi