Puisi: Perhentian Bus Salemba (Karya Syahril Latif)

Puisi "Perhentian Bus Salemba" karya Syahril Latif menggambarkan momen singkat di perhentian bus di daerah Salemba, yang menginspirasi refleksi ...
Perhentian Bus Salemba

Seorang gadis
di perhentian bus Salemba
Sembilan belas usia
Sendiri
Dalam senja permai Juni
Sedikit lelah. Manis. Tenang
Dan mempesona
Matahari yang lembut
Memecahkan sejuta ciuman
Pada wajah yang indah
Sepoi mengelus rambut di keningnya
Aku melihat puisi
Mendengar musik rindu
mengalun pelahan sekali
menyentuh gelisah hatiku

Sumber: Tiga Puluh Sajak (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Perhentian Bus Salemba" karya Syahril Latif menggambarkan momen singkat di perhentian bus di daerah Salemba, yang menginspirasi refleksi akan keindahan dan kedalaman emosi.

Tema Tentang Kehidupan Sehari-hari dan Keindahan Alam

Puisi ini menangkap suasana senja yang indah di bulan Juni, dengan fokus pada seorang gadis berusia sembilan belas tahun yang berdiri sendiri di perhentian bus. Penggambaran tentang matahari yang lembut memecahkan sejuta ciuman pada wajahnya menggambarkan keindahan alam yang menyentuh secara emosional.

Gambaran Kehadiran dan Kecantikan

Syahril Latif menggunakan bahasa yang menggambarkan kehadiran gadis tersebut dengan kata-kata seperti "manis", "tenang", dan "mempesona", yang menunjukkan betapa kuatnya kesan kecantikannya. Deskripsi ini tidak hanya menggambarkan penampilan fisiknya, tetapi juga mencerminkan daya tarik yang lebih dalam dari kepribadiannya.

Musikalitas dan Gelisah Hati

Puisi ini membangkitkan nuansa musikalitas dengan menyebutkan musik rindu yang "mengalun pelahan sekali", yang secara metaforis menggambarkan gelisah hati sang penyair. Penyair merasakan sentuhan emosional yang mendalam dari pemandangan di perhentian bus ini, yang mungkin membangkitkan nostalgia atau kerinduan dalam dirinya.

Refleksi dan Pemahaman Diri

Dengan menyatakan bahwa "aku melihat puisi" dan merasakan gelombang emosi dari musik rindu, puisi ini menunjukkan bahwa pengalaman di perhentian bus bukan hanya sekadar pemandangan fisik, tetapi juga merupakan momen refleksi mendalam bagi penyair. Ini mencerminkan pemahaman diri yang lebih dalam melalui pengamatan terhadap keindahan alam dan kehidupan sehari-hari.

Puisi "Perhentian Bus Salemba" karya Syahril Latif adalah sebuah refleksi tentang keindahan alam dan pengalaman emosional dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa yang indah dan deskripsi yang detail, puisi ini menggambarkan momen singkat di perhentian bus yang menginspirasi penyair untuk merenungkan keindahan, musikalitas emosi, dan pemahaman diri. Syahril Latif berhasil menyampaikan pesan tentang kehadiran dan keindahan dalam kehidupan dengan cara yang memikat dan mendalam.

Puisi
Puisi: Perhentian Bus Salemba
Karya: Syahril Latif

Biodata Syahril Latif:
  • Syahril Latif lahir pada tanggal 3 Juni 1940 di Silungkang, Sumatera Barat.
  • Syahril Latif meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 1998 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.