Puisi: Pelaut (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Pelaut" karya Sitor Situmorang menggambarkan kehidupan dan perenungan seorang pelaut yang menjelajahi samudra dengan segala kekuatiran, ...
Pelaut (1)
Cerita Gladak untuk Annette M

Bergegar dalam layar
Serta di laut melancar
Di situ yang ia kejar
Angin, ombak dan sinar

Laut dalam dan lebar
Hatinya tiada berdebar
Pelaut lama ‘lah belajar
Tak ada yang dikejar

Kecuali burung camar.
Dan di tepi sekali tuan syahbandar.
Mungkin ada istri, sebuah kamar
Anak main pelaut di geladak sekunar.

Mungkin. Memikirkannya sukar.

Pelaut (2)

Berpaling dari benua
Menghadap samudra
Sudah ia coba
Mengatasi segala

Bukan untuk melupa
Atau mencari apa
Hatinya hendak dicoba
Menyatukan segala

Khianat setianya
Dibawa dan dilupa
Dan masih ia juga
Antara diri dan senja

Tapi bila tak di pantai Asia
Mungkin di benua Eropa
Atau di mana saja
Sampai sekali masa

Camar lenyap di mata
Dan bukan dalam cinta
Hanya dialfa hari tua

Pelaut dapat ikutan baru
Lui kali di luar rindu
Di dalam pandang mahatahu

Mungkin. Siapa tahu.
Sunyi pelaut tak terduga.

Analisis Puisi:

Puisi "Pelaut" karya Sitor Situmorang menggambarkan kehidupan dan perenungan seorang pelaut yang menjelajahi samudra dengan segala kekuatiran, kegembiraan, dan kekhawatirannya. Puisi ini memadukan gambaran alam dengan refleksi mendalam tentang eksistensi dan perasaan seorang pelaut.

Puisi Pelaut (1)

Pada bagian pertama, Sitor Situmorang menggambarkan pengalaman seorang pelaut yang berlayar di laut yang luas. Pelaut ini merasakan getaran dalam layar dan kebebasan yang diberikan oleh angin, ombak, dan sinar matahari. Meskipun pengalaman ini membawa keindahan alam, hati pelaut tidak berdebar-debar karena kehidupan lamanya di laut. Ada gambaran tentang kehidupan di atas kapal dengan kehadiran burung camar dan kemungkinan kehidupan pribadi dari tuan syahbandar dan keluarganya di darat. Namun, pikiran ini hanya menyusahkan pelaut.

Puisi Pelaut (2)

Bagian kedua memperluas perenungan tentang pengalaman seorang pelaut yang memutuskan untuk meninggalkan benua dan menghadapi samudra. Pelaut ini tidak hanya mencoba mengatasi tantangan fisik dari perjalanan panjang, tetapi juga mencoba untuk memahami dan menerima segala perasaan dan pengalaman yang dialaminya. Ada tema tentang pengorbanan dalam kehidupan pelaut, di mana kesetiaan dan khianat saling bercampur aduk dalam perjalanan hidupnya. Meskipun pelaut merenungkan tentang mungkinnya menemukan kedamaian di berbagai belahan dunia, perasaan kehampaan dan kesendirian tetap menghantuinya.

Tema dan Pesan

Puisi "Pelaut" karya Sitor Situmorang mencerminkan tema-tema tentang petualangan, kebebasan, kesetiaan, dan kesendirian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan hidup yang panjang, tantangan yang dihadapi, dan kompleksitas emosi yang dialami oleh seorang pelaut. Gambaran alam dan kehidupan di laut menghadirkan atmosfer yang mendalam, sementara refleksi tentang eksistensi manusia mengeksplorasi tema universal tentang pencarian makna hidup dan tempat di dunia ini.

Dengan bahasa yang puitis dan imajinatif, Sitor Situmorang berhasil menghadirkan gambaran yang kompleks dan mendalam tentang kehidupan seorang pelaut. Melalui dua bagian puisi yang saling melengkapi, puisi "Pelaut" menawarkan perspektif yang dalam tentang kehidupan di lautan luas serta perjuangan internal dan eksternal yang dialami oleh setiap insan dalam menjelajahi kehidupannya sendiri.

Puisi: Pelaut
Puisi: Pelaut
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.