Puisi: Pantai (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Pantai" karya Sitor Situmorang mengundang pembaca untuk merenung tentang hubungan antara manusia dan alam, serta siklus kehidupan yang terus ..
Pantai
(Pada F.P. Thomassen)

Ibu, telah kulihat pantai
Telah kulihat laut pandai berkata-kata

Telah kulihat kapal enggan berlayar
Serta matahari bersinar

Ibu, telah kulihat tubuh gadis mandi
Jangan kau lagi berkata
Kau mau beranak

Telah kulihat pantai pasir
Membujur dalam diri

Putih sekali.

Sumber: Dalam Sajak (1955)

Analisis Puisi:

Puisi "Pantai" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan gambaran yang kuat tentang kehidupan sehari-hari di tepi pantai, serta refleksi tentang kehidupan dan alam.

Gaya Bahasa dan Imaji

Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun padat, dengan imaji-imaji yang kuat untuk menggambarkan suasana pantai. Situmorang menghadirkan gambaran tentang pantai yang tenang, laut yang berbicara, kapal yang enggan berlayar, dan matahari yang bersinar, semua ini menciptakan suasana yang damai namun juga memikat.

Motif Kehidupan dan Alam

Motif utama dalam puisi ini adalah hubungan antara kehidupan manusia dan alam. Situmorang mengamati kehidupan sehari-hari di sekitar pantai, mulai dari aktivitas kapal yang berlabuh hingga keintiman gadis yang mandi. Semua ini dilihatnya dengan sudut pandang yang penuh pengamatan dan refleksi.

Refleksi tentang Kehidupan

Puisi ini juga mencerminkan refleksi tentang siklus kehidupan. Perhatiannya terhadap tubuh gadis yang mandi, yang dihubungkan dengan kata-kata ibu tentang beranak, menunjukkan sikap pengamatan terhadap kehidupan yang terus berlanjut di sekitar pantai. Ada kesan bahwa pantai sebagai metafora kehidupan, dengan pasir putih yang membujur, mencerminkan keindahan dan kesederhanaan alam yang menyentuh.

Secara keseluruhan, puisi "Pantai" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di tepi pantai dengan bahasa yang indah dan puitis. Melalui imaji-imaji yang kuat, Situmorang mengundang pembaca untuk merenung tentang hubungan antara manusia dan alam, serta siklus kehidupan yang terus berputar. Puisi ini menunjukkan kepekaan dan kedalaman pengamatan penulis terhadap kehidupan sekitar, sambil menggambarkan keindahan alam yang sederhana namun memukau.

Puisi Pantai
Puisi: Pantai
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada tanggal 2 Oktober 1923.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia di Apeldoorn, Belanda, pada tanggal 21 Desember 2014 (pada usia 91 tahun).
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.