Puisi: Padi (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "Padi" karya Sitor Situmorang menggambarkan kehidupan petani, perjalanan waktu, dan hubungan manusia dengan alam.
Padi

Kami yang tidak hitung tahun dan hari
Berganti turunan membajak dan menunai
Menabur bintang di malam dan hari
Kami mengenal diri pada jerih
Kami mengenal diri pada pedih
Kami mengenal diri pada langit jernih
Serta musim yang selalu pulih.

Analisis Puisi:

Puisi "Padi" karya Sitor Situmorang adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan petani, perjalanan waktu, dan hubungan manusia dengan alam. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Situmorang berhasil menggambarkan kerja keras, keintiman dengan alam, dan siklus kehidupan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari tujuh baris yang mengesankan. Kebanyakan baris dimulai dengan "Kami", yang menunjukkan kolektivitas dan kesatuan dalam pengalaman dan perjuangan yang dihadapi. Gaya bahasa yang digunakan oleh Situmorang cenderung deskriptif, menggambarkan proses pertanian dengan metafora yang kuat seperti "Menabur bintang di malam dan hari", yang menggambarkan keindahan dan kerja keras petani.

Tema dan Makna

Puisi ini menyoroti tema tentang kerja keras, keintiman dengan alam, dan siklus kehidupan. "Kami yang tidak hitung tahun dan hari / Berganti turunan membajak dan menunai" mencerminkan pengabdian dan kesetiaan petani terhadap tanah dan hasil panennya. Mereka mengenal diri pada jerih, pedih, serta langit jernih dan musim yang selalu berputar.

Puisi ini juga menggambarkan keindahan alam dan keterikatan manusia dengan siklus alam. Kata-kata seperti "menabur bintang" menggambarkan tindakan menabur benih dengan harapan dan kepercayaan akan hasilnya, baik di malam maupun siang hari.

Puisi "Padi" mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan petani dan hubungan yang erat antara manusia dengan alam. Situmorang dengan kepiawaiannya dalam mengekspresikan pengalaman manusia dalam menyatu dengan alam, berhasil menciptakan sebuah karya yang menginspirasi dan mengangkat martabat petani sebagai pilar utama dalam kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, puisi ini tidak hanya sebagai penghargaan terhadap kerja keras petani, tetapi juga sebagai pernyataan tentang kekuatan alam dan siklus kehidupan yang berkelanjutan. Situmorang melalui karyanya berhasil menggambarkan keindahan sederhana dan kehidupan yang penuh makna di balik aktivitas sehari-hari yang sering kali dilupakan.

"Puisi Sitor Situmorang"
Puisi: Padi
Karya: Sitor Situmorang

Biodata Sitor Situmorang:
  • Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1923 di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Sitor Situmorang meninggal dunia pada tanggal 21 Desember 2014 di Apeldoorn, Belanda.
  • Sitor Situmorang adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45; yang juga menggeluti profesi sebagai wartawan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.