Puisi: Metamorfosis (Karya Nersalya Renata)

Puisi "Metamorfosis" karya Nersalya Renata mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan kematian dalam konteks yang lebih luas dan ...
Metamorfosis

setelah meninggal
kakek menjadi angka delapan digit
bersemayam dalam rekening nenek.

Jakarta, 2013

Sumber: Lima Gambar di Langit-Langit Kamar (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Metamorfosis" karya Nersalya Renata adalah sebuah karya yang memadukan unsur-unsur kehidupan dan kematian dengan cara yang penuh refleksi dan simbolik. Dalam puisi ini, Nersalya Renata menggambarkan perubahan setelah kematian dengan pendekatan yang unik dan mendalam.

Struktur dan Tema

Puisi ini singkat namun padat, dengan fokus utama pada metamorfosis yang dialami oleh seseorang setelah kematian. Kalimat pertama puisi ini, "setelah meninggal / kakek menjadi angka delapan digit," mengisyaratkan bahwa kakek, setelah meninggal, telah berubah menjadi sesuatu yang abstrak namun signifikan: angka delapan digit. Perubahan ini membawa pembaca pada pemahaman bahwa nilai atau identitas seseorang dapat berubah drastis setelah kematian.

Simbolisme

Angka delapan digit yang disebutkan dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol yang kuat. Angka delapan digit sering kali merujuk pada angka dalam konteks keuangan, seperti nomor rekening. Dalam hal ini, angka delapan digit melambangkan bagaimana seseorang setelah meninggal bisa diubah menjadi data atau angka dalam konteks administratif atau finansial. Ini mencerminkan bagaimana identitas manusia sering kali diperlakukan secara mekanis atau formal setelah mereka meninggal dunia.

Konteks Relasional

Kalimat "bersemayam dalam rekening nenek" memberikan konotasi tambahan. Ia menunjukkan bahwa setelah kematian, kakek menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, yaitu rekening milik nenek. Ini bisa diartikan sebagai simbolisasi dari bagaimana hubungan atau kenangan seseorang berlanjut melalui warisan atau benda-benda yang ditinggalkan. Kakek mungkin telah "bertransformasi" menjadi sesuatu yang lebih abstrak tetapi tetap terhubung dengan kehidupan yang tersisa.

Pesan dan Refleksi

Pesan utama dari puisi ini adalah tentang perubahan identitas dan nilai seseorang setelah kematian. Nersalya Renata tampaknya ingin menggambarkan bagaimana kehidupan manusia bisa menjadi sesuatu yang formal atau administratif setelah kematian, bukan hanya dalam konteks finansial tetapi juga dalam cara kita mengenang mereka. Ini mungkin merupakan kritik atau refleksi tentang bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang telah meninggal dan bagaimana kita menyimpan kenangan mereka.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hubungan antara identitas, kenangan, dan administrasi kehidupan setelah kematian. Melalui simbolisme angka delapan digit dan konteks rekening, puisi ini mengungkapkan betapa mekanis dan terputusnya hubungan yang mungkin terjadi antara kehidupan nyata dan kenangan setelah seseorang meninggal.

Puisi "Metamorfosis" karya Nersalya Renata menawarkan pandangan yang mendalam dan kritis tentang perubahan identitas setelah kematian. Dengan penggunaan simbol angka delapan digit dan konteks rekening, puisi ini memberikan refleksi yang kuat tentang bagaimana seseorang bisa "berubah" menjadi sesuatu yang lebih mekanis dan formal setelah mereka meninggal. Ini adalah karya yang mengundang pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan kematian dalam konteks yang lebih luas dan administratif.

Nersalya Renata
Puisi: Metamorfosis
Karya: Nersalya Renata

Biodata Nersalya Renata:
  • Nersalya Renata lahir pada tahun 1981 di Bandar Jaya, Lampung Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.