Puisi: Menyeberang Jembatan (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Menyeberang Jembatan" karya M. Aan Mansyur menggambarkan perjalanan emosional dan simbolis yang mendalam, menggunakan jembatan sebagai ...
Menyeberang Jembatan

Aku ingin mampu menceritakan
apa yang kurasakan ketika
berjalan sendirian di jembatan.
Ibuku penasaran kenapa aku
senang melakukannya. Dia tidak
mengerti waktu aku mengatakan:
aku memperoleh kebahagiaan
dari yang gentar gemetar di
diriku. Seperti jatuh cinta? Tidak,
Ibu. Dia diam dan aku merasa
kalah.

Perihal membosankan dan
percuma selalu lebih mampu
menemukan kata-kata untuk
mereka kenakan. Bagi yang
setengah-setengah, dan bagi yang
berdiri di tengah-tengah, kata-kata
semata jembatan yang seolah-olah
ada. Di diriku ada banyak perihal
yang terengah-engah tidak mampu
menyeberang ke jantung ibuku.
Mereka terpaksa menjadi rahasia
dan aku merasa bersalah.

*
Sejak kecil aku sering pergi
ke hutan. Aku membisikkan
pikiran dan perasaaanku yang
merahasiakan diri dari tinta kepada
pepohonan, sebelum mereka
ditebang dan berubah menjadi
pintu dan jendela, kursi dan meja,
atau buku-buku.
Setiap kali ibuku terpekur di
hadapan lemari, aku mungkin ada
di sana menemaninya. Ketika ibuku
berusaha membuat dirinya cantik
sekali lagi, rahasiaku barangkali
yang menggenggam cermin
untuknya. Jika ibuku tidur memeluk
diri sendiri, aku berharap ikut
menopang rindu dan tubuhnya
yang kesepian.
Dan andai dia menerima surat dari
suaminya, pikiranku sungguh ingin
bergetar di jari-jarinya. Perasaanku
sungguh ingin basah oleh air
matanya.

*
Ibuku masa lampau. Kenangan.
Dia selalu mampu mengecup
ingatanku, namun ingatanku kening
yang cuma mampu menunggu
dikecup. Kata-kataku selalu ingin
mampu menyentuh jantungnya,
namun mereka tidak punya jemari.

Puisi ini sama belaka. Sekumpulan
kata, batang-batang pohon mati,
yang bermimpi menjadi rumah
tanpa dinding. Semata memiliki
jendela, pintu, dan sesuatu yang
memeluki keduanya. Rumah yang
menunggu pertanyaan-pertanyaan
ibuku datang memberi penghuni.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Menyeberang Jembatan" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah karya yang menyentuh dan reflektif tentang hubungan antara penulis dan ibunya, serta perjuangan internal dalam menyampaikan perasaan dan pengalaman pribadi. Dalam puisi ini, M. Aan Mansyur menggambarkan perjalanan emosional dan simbolis yang mendalam, menggunakan jembatan sebagai metafora untuk kesulitan komunikasi dan pemahaman antara individu.

Tema Utama dan Metafora

Puisi ini mengeksplorasi tema kesulitan dalam menyampaikan perasaan dan pikiran yang mendalam kepada orang yang terdekat, terutama ibu. Jembatan menjadi simbol dari usaha untuk menyampaikan perasaan tersebut, tetapi juga menunjukkan keterbatasan dan ketidakmampuan dalam menjembatani perbedaan pemahaman.

Struktur dan Narasi

Puisi ini dibagi menjadi beberapa bagian yang menggambarkan perjalanan emosional penulis, mulai dari refleksi awal tentang kebahagiaan yang ditemukan di jembatan hingga kenangan masa kecil dan hubungan dengan ibu. Struktur ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana penulis mencoba untuk memahami dan menyampaikan perasaannya.

Jembatan sebagai Metafora

  • Kebahagiaan dan Keterasingan: Penulis menggambarkan kebahagiaan yang ditemukan saat berjalan sendirian di jembatan sebagai sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh ibunya. Jembatan di sini bukan hanya sebagai tempat fisik tetapi sebagai metafora untuk jembatan emosional dan intelektual yang harus dibangun untuk menyampaikan perasaan yang mendalam. Keterasingan dan kesulitan dalam menjelaskan pengalaman tersebut kepada ibunya mencerminkan tantangan komunikasi antara generasi.
  • Perasaan Rahasia dan Kesalahan: Penulis merasa bersalah karena tidak bisa menyampaikan perasaan yang mendalam kepada ibunya. Rahasia yang terpendam menjadi jembatan yang terputus antara mereka, menciptakan rasa kesalahan dan ketidakmampuan untuk benar-benar berhubungan.

Kenangan Masa Kecil dan Hubungan dengan Ibu

  • Hutan dan Rahasia: Penulis mengaitkan kenangan masa kecil dengan pergi ke hutan dan membisikkan pikiran kepada pepohonan. Ini melambangkan bagaimana penulis menyimpan perasaan dalam diri dan hanya dapat mengungkapkannya dalam cara yang simbolis. Hutan di sini berfungsi sebagai tempat perlindungan dan pengungkapan yang tidak dapat dijangkau oleh ibunya.
  • Hubungan dengan Ibu: Penulis mengungkapkan keinginan untuk terhubung dengan ibunya melalui berbagai cara, baik melalui kehadiran simbolis dalam kehidupan sehari-hari maupun melalui perasaan yang ingin dibagikan. Ini menunjukkan kedalaman emosi penulis dan usaha untuk mendukung ibunya dalam situasi-situasi penting.

Keterbatasan Kata dan Puisi sebagai Alat Ekspresi

  • Keterbatasan Bahasa: Penulis menggambarkan kata-kata sebagai sesuatu yang tidak cukup untuk menyentuh jantung ibunya atau untuk membangun rumah yang memadai. Puisi ini menggambarkan bagaimana bahasa dan kata-kata sering kali tidak mampu menyampaikan kedalaman perasaan dan keinginan penulis.
  • Puisi sebagai Rumah Tanpa Dinding: Di akhir puisi, penulis menyamakan puisi dengan rumah tanpa dinding yang hanya memiliki jendela dan pintu. Ini menunjukkan bagaimana puisi berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan atau dipahami. Puisi menjadi tempat yang menunggu kehadiran dan pertanyaan dari orang yang dicintai.
Puisi "Menyeberang Jembatan" karya M. Aan Mansyur adalah puisi yang mengungkapkan kesulitan dalam menyampaikan perasaan dan pengalaman pribadi kepada orang terdekat, menggunakan jembatan sebagai metafora untuk ketidakmampuan komunikasi dan perasaan yang terpendam. Dengan menggambarkan kenangan masa kecil, hubungan dengan ibu, dan keterbatasan bahasa, puisi ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang bagaimana kita mencoba menjembatani kesenjangan emosional dan intelektual dalam hubungan kita dengan orang-orang yang kita cintai. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan betapa kompleksnya usaha untuk mengungkapkan perasaan dan bagaimana puisi dapat berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna yang sulit dijelaskan dengan kata-kata biasa.

M. Aan Mansyur
Puisi: Menyeberang Jembatan
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.