Puisi: Menjadi Lumba-Lumba (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Menjadi Lumba-Lumba" karya M. Aan Mansyur menggambarkan tema mimpi, kenangan, dan hubungan dalam gaya yang puitis dan penuh imajinasi.
Menjadi Lumba-Lumba

Aku pernah punya mimpi. Kau
menulis angka-angka penanda
di bahuku,
semacam tato permanen. Aku juga
menulis angka-angka serupa
di perutmu,
dan kau tertawa. Ujung pisau yang
aku
gunakan menulis membuat rahimmu
geli. Kita telanjang, bergandengan
tangan,
berjalan dalam gelap dan tiba di
tebing,
lalu aku terjun ke sungai tapi kau
tidak.

Kelak, pada satu hari Sabtu, saat kau
sibuk di kantor, aku mencium pucuk
hidung anak-anakmu di bibir kolam
renang.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Menjadi Lumba-Lumba" karya M. Aan Mansyur menggambarkan tema mimpi, kenangan, dan hubungan dalam gaya yang puitis dan penuh imajinasi. Melalui gambaran mimpi dan interaksi antara tokoh-tokoh dalam puisi, Aan Mansyur mengeksplorasi dinamika hubungan, identitas, dan perasaan.

Struktur Puisi

Puisi ini ditulis dalam bentuk naratif yang menggambarkan sebuah mimpi atau imajinasi. Struktur puisi terdiri dari dua bait yang mengungkapkan berbagai elemen mimpi dan perasaan.

Gaya Bahasa

  • Imaji dan Metafora: Aan Mansyur menggunakan imagery yang kuat dan metafora untuk menciptakan visual yang jelas dalam puisi ini. Tato permanen di tubuh, terjun ke sungai, dan mencium anak-anak adalah simbol-simbol yang melambangkan kedekatan, perpisahan, dan perubahan.
  • Bahasa Puitis: Bahasa yang digunakan dalam puisi ini bersifat puitis dan reflektif, dengan penggunaan kata-kata yang menciptakan suasana intim dan emosional.

Mimpi dan Kenangan

Puisi ini mengangkat tema mimpi dan kenangan, menggambarkan bagaimana pengalaman dan hubungan dapat terwujud dalam bentuk yang imajinatif:
  • Mimpi sebagai Simbol: Mimpi tentang menulis angka-angka di tubuh melambangkan kedekatan dan ikatan yang mendalam. Ini juga dapat dilihat sebagai simbol dari komitmen dan kenangan yang abadi.
  • Kenangan dan Perubahan: Terjun ke sungai dan mencium anak-anak menggambarkan bagaimana kenangan dan pengalaman bersama bisa berubah seiring waktu. Momen yang tadinya intim dan penuh kedekatan kini menjadi bagian dari masa lalu yang mungkin tidak lagi relevan dengan kehidupan saat ini.

Identitas dan Perubahan

Puisi ini juga mengeksplorasi tema identitas dan perubahan dalam hubungan:
  • Identitas dalam Mimpi: Menulis angka-angka di tubuh bisa diartikan sebagai cara untuk mengidentifikasi dan menandai hubungan yang signifikan. Ini mencerminkan bagaimana hubungan membentuk identitas kita.
  • Perubahan Waktu: Perubahan dari momen kedekatan dalam mimpi menjadi realitas yang lebih jauh, di mana satu tokoh sibuk dengan kehidupan baru, menunjukkan bagaimana waktu dan perubahan mempengaruhi hubungan dan identitas.

Keterhubungan dan Keterasingan

Puisi ini juga mengangkat tema keterhubungan dan keterasingan:
  • Keterhubungan dalam Mimpi: Momen seperti bergandengan tangan dan terjun ke sungai menunjukkan kedekatan dan keterhubungan yang mendalam antara dua individu.
  • Keterasingan dalam Realitas: Keterasingan muncul ketika salah satu tokoh kini berinteraksi dengan anak-anak dari pasangan yang sibuk dengan kehidupan mereka, menunjukkan bagaimana hubungan dapat berubah dan menjadi lebih terpisah seiring waktu.

Emosional

Puisi "Menjadi Lumba-Lumba" menyentuh perasaan yang mendalam tentang hubungan dan perubahan:
  • Kedekatan dan Keterhubungan: Puisi ini menciptakan rasa kedekatan dan keterhubungan yang intim melalui imaji dan simbol-simbol yang kuat, menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi pembaca.
  • Perubahan dan Keterasingan: Kontras antara mimpi dan realitas menggambarkan perasaan perubahan dan keterasingan, menciptakan refleksi tentang bagaimana waktu dan pengalaman dapat mempengaruhi hubungan dan identitas.
Puisi "Menjadi Lumba-Lumba" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah karya yang menggali tema mimpi, kenangan, dan perubahan dengan gaya bahasa yang puitis dan imajinatif. Melalui gambaran mimpi dan interaksi antara tokoh-tokoh dalam puisi, Aan Mansyur mengeksplorasi dinamika hubungan dan perasaan yang mendalam. Puisi ini menawarkan wawasan tentang bagaimana pengalaman dan hubungan dapat terwujud dalam bentuk yang imajinatif dan bagaimana perubahan waktu dapat mempengaruhi kedekatan dan identitas.

M. Aan Mansyur
Puisi: Menjadi Lumba-Lumba
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.