Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Mengingatnya (Karya Hulwah)

Puisi "Mengingatnya" karya Hulwah menggambarkan perasaan seseorang yang merindukan kehadiran orang yang dicintai, tetapi terhalang oleh jarak dan ...

Mengingatnya


Kala itu senja menyapa
Teringat akan dirinya
Rasa ingin memeluk hadirnya
Memberi senyum kian menerpa

Langit menjadi saksi bisu
Pertemuan kita yang tak nyata
Berharap tak ada lagi rasa pilu
Agar bersatu dalam cinta 

Kita jauh, 
Menggenggam ragu
Melawan rindu, 
Sesak dalam kalbu

Entah seperti apa akhirnya? 
Tak ada yang bisa diterka
Mungkin, bersatu jua
Atau melepas saja

Makassar, 27 Juli  2024

Analisis Puisi:

Puisi "Mengingatnya" karya Hulwah adalah refleksi yang indah dan penuh emosi tentang kenangan, kerinduan, dan ketidakpastian cinta. Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang merindukan kehadiran orang yang dicintai, tetapi terhalang oleh jarak dan keraguan. Melalui bahasa yang sederhana namun mendalam, Hulwah berhasil menyentuh hati pembaca dan menggugah perasaan yang mungkin pernah dialami oleh banyak orang.

Struktur Puisi

Puisi ini terdiri dari empat bait dengan masing-masing bait terdiri dari empat baris. Struktur yang teratur ini memberikan ritme yang nyaman dan konsisten, memperkuat suasana hati yang ingin disampaikan oleh penulis.
  • Bait Pertama: Menggambarkan momen kenangan dan keinginan untuk merasakan kembali kebersamaan.
  • Bait Kedua: Menggambarkan pertemuan yang tidak nyata dan harapan untuk menghilangkan rasa pilu.
  • Bait Ketiga: Menggambarkan jarak fisik dan emosional serta perjuangan melawan rindu.
  • Bait Keempat: Menyampaikan ketidakpastian tentang masa depan hubungan mereka.

Gaya Bahasa

  • Imaji: Hulwah menggunakan imaji untuk menggambarkan perasaan dan momen dengan jelas. Contohnya, "senja menyapa" dan "langit menjadi saksi bisu" memberikan gambaran visual yang kuat tentang waktu dan suasana.
  • Metafora dan Personifikasi: Penggunaan metafora dan personifikasi memperkuat emosi dalam puisi. Misalnya, "langit menjadi saksi bisu" mempersonifikasikan langit sebagai saksi yang melihat perasaan mereka.
  • Pertanyaan Retoris: Pertanyaan retoris di akhir puisi menambahkan unsur ketidakpastian dan refleksi. "Entah seperti apa akhirnya? / Tak ada yang bisa diterka"

Kenangan dan Rindu

Puisi ini menggambarkan betapa kuatnya kenangan dan rindu terhadap seseorang yang dicintai. Kenangan manis dari masa lalu terus membayangi pikiran dan hati penulis, sementara rindu yang tak terelakkan menjadi beban emosional.
  • Kenangan Manis: Penulis mengenang momen-momen indah bersama orang yang dicintai dan merasakan keinginan kuat untuk merasakan kehadiran mereka kembali. "Teringat akan dirinya / Rasa ingin memeluk hadirnya"
  • Rindu yang Menghimpit: Rindu digambarkan sebagai sesuatu yang menyakitkan, menggambarkan perasaan yang sulit diatasi ketika terpisah dari orang yang dicintai. "Melawan rindu, / Sesak dalam kalbu"

Ketidakpastian dan Harapan

Ketidakpastian tentang masa depan hubungan mereka adalah tema yang kuat dalam puisi ini. Penulis menyampaikan kebingungan dan ketidakpastian tentang apakah mereka akan bersatu atau berpisah.
  • Harapan untuk Bersatu: Meskipun terpisah, penulis masih memiliki harapan untuk bersatu kembali dengan orang yang dicintai. "Berharap tak ada lagi rasa pilu / Agar bersatu dalam cinta"
  • Ketidakpastian Masa Depan: Puisi ini juga menyiratkan bahwa tidak ada yang pasti tentang masa depan, menambahkan elemen ketidakpastian dan refleksi terhadap hubungan mereka. "Entah seperti apa akhirnya? / Tak ada yang bisa diterka"
Puisi "Mengingatnya" karya Hulwah adalah karya yang menggambarkan dengan indah perasaan kenangan, rindu, dan ketidakpastian dalam cinta. Melalui penggunaan imagery yang kuat, metafora, dan pertanyaan retoris, Hulwah berhasil menyampaikan emosi yang dalam dan menyentuh hati pembaca. Puisi ini adalah refleksi yang jujur dan tulus tentang bagaimana cinta bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus kesedihan, dan bagaimana ketidakpastian selalu menyertai setiap hubungan.

Puisi
Puisi: Mengingatnya
Karya: Hulwah

Biodata Hulwah:
  • Hulwah (nama aslinya adalah Indah Baso) lahir pada tanggal 25 April 2003.
© Sepenuhnya. All rights reserved.