Puisi: Mengingat Pesan Ibu (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Mengingat Pesan Ibu" karya M. Aan Mansyur mengandung refleksi mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai yang sering dilupakan dalam ....
Mengingat Pesan Ibu

Setelah sampai di perhatian
terakhir sajak ini, kau ingat pesan
ibumu.

Seluruh yang kau miliki bukan
yang kau mau. Seluruh yang
kau mau bukan yang kau butuh.
Seluruh yang kau butuh bukan
yang kau jangkau. Seluruh
yang mampu kau jangkau luruh
dan sia-sia belaka.

"Berhenti. Jangan berangkat
sebelum tiba," katanya.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Mengingat Pesan Ibu" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah karya yang mengandung refleksi mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai yang sering dilupakan dalam pencarian kita akan tujuan dan kepuasan. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menyampaikan pesan universal tentang perbedaan antara keinginan, kebutuhan, dan kenyataan hidup.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Kesederhanaan: Puisi ini ditulis dengan gaya yang langsung dan sederhana, tanpa penggunaan metafora atau gaya bahasa yang kompleks. Contoh: "Setelah sampai di perhatian terakhir sajak ini, kau ingat pesan ibumu."
  • Pernyataan Kontras: Penyampaian kontras antara keinginan, kebutuhan, dan kenyataan hidup memberikan penekanan pada tema utama puisi. Contoh: "Seluruh yang kau miliki bukan yang kau mau. Seluruh yang kau mau bukan yang kau butuh."
  • Pernyataan Langsung: Penulis menggunakan pernyataan langsung untuk menyampaikan pesan yang jelas dan tegas. Contoh: "Seluruh yang kau butuh bukan yang kau jangkau."
  • Nada Reflektif: Nada puisi ini reflektif dan introspektif, mendorong pembaca untuk merenungkan makna dari pesan ibu. Contoh: "Berhenti. Jangan berangkat sebelum tiba."

Tema dan Makna

  • Kritik Terhadap Materialisme: Puisi ini menggambarkan perbedaan antara apa yang kita miliki, apa yang kita inginkan, dan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Ini adalah kritik terhadap materialisme dan pencarian kepuasan eksternal. Contoh: "Seluruh yang kau miliki bukan yang kau mau. Seluruh yang kau mau bukan yang kau butuh."
  • Keterbatasan Manusia: Puisi ini menyoroti keterbatasan manusia dalam mencapai kepuasan dan pemenuhan dalam hidup. Apa yang kita jangkau sering kali tidak memuaskan atau sia-sia. Contoh: "Seluruh yang mampu kau jangkau luruh dan sia-sia belaka."
  • Nasihat untuk Berhenti dan Merenung: Pesan ibu dalam puisi ini adalah tentang pentingnya berhenti sejenak dan merenungkan apa yang benar-benar penting sebelum melanjutkan perjalanan hidup. Contoh: "Berhenti. Jangan berangkat sebelum tiba."

Emosional

Puisi ini menghadirkan sebuah pesan yang kuat melalui kesederhanaan kata-kata. Dengan mengingat pesan ibunya, pembaca diundang untuk merenungkan perbedaan antara apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan. Puisi ini menekankan pentingnya refleksi dan pemahaman diri dalam pencarian kita akan makna dan kepuasan.

Puisi "Mengingat Pesan Ibu" oleh M. Aan Mansyur adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan kehidupan dan nilai-nilai pribadi. Dengan gaya bahasa yang sederhana dan langsung, puisi ini menyampaikan pesan tentang perbedaan antara keinginan, kebutuhan, dan kenyataan hidup. Nasihat ibu yang disampaikan dalam puisi ini mengingatkan kita untuk berhenti dan merenung, dan bukan hanya terus mengejar apa yang tampaknya penting, tetapi mungkin tidak memberikan kepuasan sejati.

M. Aan Mansyur
Puisi: Mengingat Pesan Ibu
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.