Mendengar Radiohead
Aku ingin belajar menangis tanpa
air mata, perasan perasaan-
perasaan yang lembap. Aku
percaya ada perihal semacam itu;
peri yang memperindah hal-hal
perih, batu yang bertahan di alir
air sungai, atau badai yang lembut.
Aku tahu ketelanjangan tempat
bersembunyi bunyi yang lebih
nyaring daripada sunyi.
Dan dalam setiap yang pecah ada
keindahan, hal-hal yang berhak
dicahayai senyuman; porselin
mahal yang membentur lantai
ruang tamu, lampu taman yang
mati, daun-daun dan daun jendela
yang jatuh, hati yang patah dan
perpisahan, atau rindu dan bayi-
bayi yatim piatu.
Aku lahir dari ucapan-ucapan ibu
yang lebih banyak ia kecupkan
dengan diam: berlari adalah
kesunyian, berjalan adalah
kebalikannya.
Aku bertahan bertahun-tahun
berlari dalam kesunyian menuju
kau. Aku mau menemukanmu, agar
mampu berjalan menggandeng
tanganmu mengelilingi pagi yang
hangat. Atau mengantarmu pulang,
menyusuri gelap, dan dengan
sepenuh ketulusan aku ingin
menjaga dirimu dari diriku.
Ketulusan, panjang dan susah
dinikmati sepenuhnya, seperti
musim. Kejujuran, singkat dan
tidak mudah diduga, seperti cuaca.
Namun jika kau menginginkan
jarak, aku akan menjadi ketiadaan
yang lengang. sebab ingatanmu
sedekat-dekatnya keadaan aku.
Lebih dekap dari pelukan sepasang
lengan.
Kesalahanku padang rumput
yang hijau. seperti ternak, aku
ingin makan dan menjadi gemuk.
Menjadi potongan-potongan
daging yang membuatmu enggan
tersenyum seusai makan. Menjadi
lemak yang kau keluhkan dan
menghabiskan uangmu. Sementara
kebenaran semata museum yang
tidak kita sadari. Jika ada waktu, kau
akan mengunjunginya. Namun, kau
terlalu sibuk melupakanku.
Masing-masing kita adalah
kumparan diri sendiri, orang
lain, dan bayangan yang setia.
Tidak ada kemurnian. Dalam
pengingkaranmu akan aku, ada
cinta yang akan membuatmu
bersedih suatu kelak.
Sementara aku, aku tahu cara
mengisi kekosongan adalah
menunggu. Dunia ini dipenuhi
keseimbangan-keseimbangan. Tepat
ketika seorang melihat matahari
sore menutup mata, di tempat lain
ada seorang menatap matahari
pagi bangun. Ketika matamu
tiba-tiba berair, dari jarak yang
tidak kau ketahui aku tersenyum
menghangatkan kesedihanmu.
Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)
Analisis Puisi:
Puisi "Mendengar Radiohead" karya M. Aan Mansyur adalah eksplorasi emosional yang dalam tentang kesedihan, harapan, dan keseimbangan hidup. Melalui bahasa yang puitis dan metafora yang kuat, Aan Mansyur berhasil menggambarkan perasaan yang kompleks dan indah.
Struktur Puisi
Puisi ini terdiri dari beberapa bait yang panjang, membentuk narasi yang mengalir tentang pengalaman emosional dan refleksi pribadi. Setiap baitnya menyampaikan lapisan emosi yang berbeda, dari kesedihan hingga harapan, dari kesendirian hingga cinta.
Gaya Bahasa
- Metafora dan Simbolisme: Puisi ini kaya akan metafora, seperti "batu yang bertahan di alir air sungai" dan "hati yang patah dan perpisahan." Simbolisme digunakan untuk menggambarkan perasaan dan situasi dengan cara yang indah dan mendalam.
- Imaji: Deskripsi yang kuat tentang benda-benda sehari-hari, seperti "porselin mahal yang membentur lantai ruang tamu" dan "lampu taman yang mati," membantu pembaca membayangkan situasi dan merasakan emosi yang disampaikan.
- Kontras: Kontras antara hal-hal yang perih dan indah menciptakan efek dramatis yang memperkuat pesan puisi.
Kesedihan dan Keindahan
- Kesedihan yang Indah: Puisi ini menggarisbawahi bahwa dalam setiap kesedihan, ada keindahan yang dapat ditemukan. Perasaan perih bisa memperindah pengalaman hidup, seperti peri yang memperindah hal-hal perih.
- Ketelanjangan Emosi: Ketelanjangan di sini menggambarkan kerentanan dan kejujuran dalam mengekspresikan emosi, yang menghasilkan keindahan yang lebih nyaring daripada sunyi.
Harapan dan Kerinduan
- Harapan dalam Kesunyian: Penyair menggambarkan perjalanan emosionalnya sebagai berlari dalam kesunyian menuju seseorang yang dicintai. Harapan untuk menemukan dan berjalan bersama orang yang dicintai memberikan makna dan tujuan hidup.
- Kerinduan yang Mendalam: Kerinduan untuk bersama dan menjaga seseorang yang dicintai, meskipun harus menjaga mereka dari diri sendiri, menunjukkan cinta yang tulus dan mendalam.
Keseimbangan Hidup
- Keseimbangan dan Ketulusan: Hidup penuh dengan keseimbangan antara kesedihan dan kebahagiaan, ketulusan dan kejujuran. Penyair menekankan pentingnya menemukan keseimbangan dalam kehidupan, dan bagaimana ketulusan dan kejujuran memainkan peran penting dalam mencapai keseimbangan tersebut.
- Keseimbangan dalam Pengingkaran: Bahkan dalam pengingkaran dan kesedihan, ada cinta yang membuat kita bersedih suatu kelak, menunjukkan bahwa cinta dan kesedihan adalah dua sisi dari koin yang sama.
Refleksi dan Pengharapan
- Refleksi Diri: Penyair merenungkan kesalahan dan kebenaran dalam hidupnya, dan bagaimana mereka mempengaruhi hubungan dan perasaan mereka. Ini menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan dalam memahami kehidupan.
- Pengharapan yang Sabar: Menunggu sebagai cara mengisi kekosongan menunjukkan kesabaran dan keyakinan bahwa segala sesuatu akan menemukan keseimbangannya sendiri pada waktunya.
Emosional
Puisi ini menggambarkan spektrum emosi yang luas, dari kesedihan yang mendalam hingga harapan yang tulus. Ada rasa kejujuran dan kerentanan dalam setiap baitnya, yang membuat pembaca merasa terhubung dengan pengalaman penyair. Perasaan yang disampaikan dalam puisi ini sangat universal, mencerminkan perjuangan dan harapan yang dialami oleh banyak orang.
Puisi "Mendengar Radiohead" karya M. Aan Mansyur adalah puisi yang indah dan mendalam, yang mengeksplorasi kesedihan, harapan, dan keseimbangan hidup. Melalui penggunaan metafora yang kuat dan gaya bahasa yang puitis, Aan Mansyur berhasil menyampaikan perasaan yang kompleks dengan cara yang memukau. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dalam kesedihan, pentingnya ketulusan dan kejujuran, serta keseimbangan dalam hidup. Dengan membaca puisi ini, pembaca dapat merasakan kekuatan emosional yang luar biasa dan menemukan makna yang lebih dalam dalam pengalaman hidup mereka sendiri.
Puisi: Mendengar Radiohead
Karya: M. Aan Mansyur
Biodata M. Aan Mansyur:
- M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.