Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Melihat Peta (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Melihat Peta" karya M. Aan Mansyur menggambarkan refleksi tentang kematian, kehilangan, dan pencarian makna. Dengan gaya bahasa yang puitis ...
Melihat Peta

hari ini kematian membisikkan
perihal-perihal yang indah.
langit pagi yang perangainya tenang
dan hangat telah
ditanggalkan. beruluran jutaan jalan
kecil, kaki-kakinya
mekar jadi kembang api yang terbuat
dari awan hitam.

aku ingin tiba-tiba seisi tubuhku
tercuri. seseorang
menangis memasangkan pakaian
berwarna sederhana
dan wewangian sambil
membayangkan tuhan
menyambutku dengan riang.

kau, entah di mana, membaca catatan
yang aku tulis, aku
kirim, dan terlambat tiba.

hari terakhirku jadi hari pertama
bagimu. kesedihanku
terbakar menjadi abu. kau tumbuh
menjadi pohon yang
pucuk-pucuknya hendak menyentuh
kebiruan angkasa.

*
peta memberitahuku semua harta
karun tersimpan di
jantung rahasia hal-hal yang hancur.
kau menggantung
seperti sesuatu yang tak mampu aku
namai – mimpi atau
kenangan. di kepalaku, kau cahaya
yang disaring kaca
jendela berdebu. memasukiku
sebagai jiwa yang
kelelahan.

nanti malam, aku tak mampu
menutup mata jendela. akan
aku biarkan ia menatap mata bulan,
tempat barangkali
kau menitip rahasia.

sementara yang menetap di luar aku,
segalanya
dendanmu. memendam dendam, kata
ibuku, seperti
meminum segelas racun dengan
harapan membunuh
orang lain.

aku tak ingin mendengar kabar
pemakamanmu. biar
tubuhku dan seluru isinya yang
tercuri. hiduplah kau.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Melihat Peta" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah karya yang mendalam dan penuh makna, menggambarkan refleksi tentang kematian, kehilangan, dan pencarian makna. Dengan gaya bahasa yang puitis dan simbolis, M. Aan Mansyur menyajikan pandangan yang unik tentang hubungan antara kehidupan, kematian, dan kenangan.

Tema dan Makna

Tema utama puisi ini adalah kematian, kehilangan, dan transformasi. M. Aan Mansyur menggunakan simbolisme dan metafora untuk mengeksplorasi perasaan terkait kematian dan peralihan dari kehidupan ke keadaan yang lebih tinggi atau spiritual. Puisi ini juga membahas bagaimana kenangan dan hubungan dengan orang yang telah meninggal mempengaruhi seseorang yang masih hidup, serta pentingnya melepaskan dendam dan menemukan pencerahan.

Kehilangan dan transformasi menjadi tema sentral. Penyair mencerminkan bagaimana kematian dapat menjadi proses transformasi dan bagaimana kenangan serta hubungan dapat mempengaruhi perjalanan spiritual seseorang.

Gaya Penulisan

Gaya penulisan M. Aan Mansyur dalam "Melihat Peta" adalah puitis dan simbolis. Penggunaan bahasa yang metaforis dan deskriptif menciptakan gambaran yang kaya dan mendalam tentang kematian, kehilangan, dan pencarian makna. Struktur puisi yang berbagi antara perasaan pribadi dan refleksi filosofis menambahkan dimensi yang kompleks dan menyentuh.

Puisi "Melihat Peta" adalah puisi yang mendalam dan reflektif mengenai kematian, kehilangan, dan transformasi. Melalui penggunaan simbolisme dan bahasa puitis, M. Aan Mansyur berhasil menggambarkan perjalanan emosional dan spiritual yang kompleks, serta bagaimana kenangan dan hubungan dengan orang yang telah meninggal dapat mempengaruhi kehidupan yang tersisa. Puisi ini menunjukkan kedalaman perasaan dan introspeksi penyair, serta kemampuannya untuk mengungkapkan makna yang mendalam dengan cara yang puitis dan menyentuh.

M. Aan Mansyur
Puisi: Melihat Peta
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.