Puisi: Kita Rakyat yang Bekerja (Karya Syahril Latif)

Puisi "Kita Rakyat yang Bekerja" karya Syahril Latif menggambarkan kehidupan dan peran para pekerja yang jarang tercatat dalam sejarah atau dipuji ...
Kita Rakyat yang Bekerja

Engkau seperti kita semua
berasal dari anak petani yang mengabdi
untuk sang raja yang kita hormati
sebagai pengawal atau abdi
keraton ini. Kita yang berjaga siang dan malam
kita yang bekerja, di sepanjang tembok keraton
seperti juga petani turun pagi
dan pulang ke rumah terbenam matahari
Kitalah kaula negara yang rendah hati
tak pernah mengharap disanjung dan memang tak pernah
diberi tanda jasa atau disematkan bintang mahaputra
Kita yang tak perlu tanda jasa
Kita yang hanya pekerja
Di koran-koran tak tercantum nama kita
memang kita bukan news maker, pembuat berita
kita tak pernah bikin ulah, bikin cerita
kita ada kah pekerja yang diam-diam
tukang-tukang di sudut gang
petani-petani yang mengabdi
prajurit yang patuh
nelayan yang diam-diam bangun ke pantai di pagi subuh
Kita adalah rakyat yang mengabdi
dengan rendah hati
Kita hanya rakyat yang bekerja 

Sumber: Tiga Puluh Sajak (1973)

Analisis Puisi:

Puisi "Kita Rakyat yang Bekerja" karya Syahril Latif merupakan sebuah penghormatan terhadap para pekerja biasa yang berkontribusi dalam diam untuk negara dan masyarakat. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan kehidupan dan peran para pekerja yang jarang tercatat dalam sejarah atau dipuji dalam media.

Identitas Para Pekerja

Penyair mulai dengan menyamakan dirinya dan para pembaca dengan para pekerja, mengatakan bahwa mereka semua berasal dari latar belakang yang sama sebagai anak petani yang setia melayani raja atau keraton. Ini menggarisbawahi kesederhanaan dan kesetiaan para pekerja dalam melaksanakan tugas mereka tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan yang besar.

Pekerjaan yang Dilakukan

Puisi ini menyoroti berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat, mulai dari pengawal di sepanjang tembok keraton, petani yang berangkat pagi dan pulang saat matahari terbenam, hingga tukang di sudut gang atau nelayan yang bangun di pagi subuh. Ini menciptakan gambaran tentang kerja keras dan keterlibatan mereka dalam menjaga dan membangun komunitas mereka.

Kehidupan yang Sederhana dan Rendah Hati

Para pekerja yang digambarkan dalam puisi ini hidup dengan rendah hati, tanpa mencari pujian atau pengakuan besar. Mereka dianggap sebagai bagian yang tidak terlihat secara langsung dalam masyarakat modern yang sering kali hanya menghargai keberhasilan atau ketenaran. Meskipun demikian, mereka tetap setia dalam melaksanakan tugas-tugas mereka untuk kebaikan bersama.

Makna Kepentingan dan Kontribusi

Puisi ini menegaskan bahwa meskipun pekerja-pekerja ini tidak terlihat dalam sorotan media atau berita, mereka tetap memiliki peran yang penting dalam membangun dan menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Mereka adalah tulang punggung masyarakat yang menjaga kelangsungan hidup tanpa banyak kata-kata.

Puisi "Kita Rakyat yang Bekerja" merupakan sebuah penghormatan terhadap keberadaan dan kontribusi para pekerja biasa yang sering kali dilupakan dalam narasi sejarah atau media modern. Syahril Latif melalui puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai kerja keras dan keteguhan hati para pekerja dalam menjalani kehidupan mereka dengan penuh dedikasi, meskipun tanpa banyak pujian atau pengakuan yang besar dari masyarakat luas.

Puisi
Puisi: Kita Rakyat yang Bekerja
Karya: Syahril Latif

Biodata Syahril Latif:
  • Syahril Latif lahir pada tanggal 3 Juni 1940 di Silungkang, Sumatera Barat.
  • Syahril Latif meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 1998 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.