Puisi: Kepada Kesedihan (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Kepada Kesedihan" karya M. Aan Mansyur mengekspresikan hubungan antara penyair dan kesedihan, yang meskipun menyakitkan, telah menjadi ...
Kepada Kesedihan

Pada siang hari, aku tidak bisa
melihat kesedihan. Tapi, pada
malam hari, aku merasa kesedihan
selalu mampu menampakkan
diri dan membelai kepalaku—
membiarkanku tidur di
pangkuannya sebagai anak kecil.

Televisi telah mengubah pikiranku.
memejamkan mata berarti
menjadi politikus. Tidak ada yang
indah dalam hal-hal mudah. Dua
mataku akan berusaha selalu
terjaga. Aku memilih hidup sebagai
penjahat yang ceroboh—cuma
tahu melukai hidup sendiri.

Pada pagi hari, aku tahu ada
seseorang mengusir mimpi buruk
dari matamu dengan ciuman. Kau
terbit sebagai warna paling cerah
di taman.

"Jika kau tinggal mengucapkan
selamat tinggal, lakukan seperti
matahari tenggelam," kataku
kepada diri sendiri.
Sampai ketemu besok pagi. Lagi.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Kesedihan" karya M. Aan Mansyur menyentuh tema yang mendalam dan universal: kesedihan. Puisi ini mengekspresikan hubungan antara penyair dan kesedihan, yang meskipun menyakitkan, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya.

Struktur Puisi

Puisi ini terdiri dari beberapa baris yang membentuk tiga bait utama. Setiap bait menggambarkan waktu yang berbeda dalam sehari—siang, malam, dan pagi—yang menunjukkan bagaimana kesedihan hadir dan memengaruhi penyair sepanjang hari.

Gaya Bahasa dan Simbolisme

M. Aan Mansyur menggunakan gaya bahasa yang lugas namun puitis. Simbolisme dalam puisi ini kuat dan membantu menggambarkan nuansa emosi yang dialami oleh penyair:
  • Siang Hari: "Pada siang hari, aku tidak bisa melihat kesedihan." Siang hari melambangkan periode di mana kesedihan tersembunyi atau tidak terlihat jelas.
  • Malam Hari: "Pada malam hari, aku merasa kesedihan selalu mampu menampakkan diri dan membelai kepalaku." Malam hari melambangkan waktu di mana kesedihan menjadi nyata dan terasa, memberikan kehangatan yang aneh dan menenangkan.
  • Televisi dan Politik: "Televisi telah mengubah pikiranku. Memejamkan mata berarti menjadi politikus." Ini menunjukkan bagaimana distraksi dan kebisingan dunia modern dapat mengaburkan pandangan kita terhadap realitas emosional kita.
  • Pagi Hari: "Pada pagi hari, aku tahu ada seseorang mengusir mimpi buruk dari matamu dengan ciuman." Pagi hari melambangkan harapan baru dan penyembuhan dari kesedihan malam sebelumnya.

Tema dan Makna

  • Hubungan dengan Kesedihan: Puisi ini menyoroti hubungan yang kompleks antara penyair dan kesedihannya. Kesedihan digambarkan sebagai entitas yang nyata, hampir seperti sosok yang bisa berinteraksi dan memberikan kenyamanan. Ini mencerminkan bagaimana manusia sering kali memiliki hubungan yang ambivalen dengan kesedihan—merasa tersiksa namun juga mendapatkan semacam kedamaian dari kehadirannya.
  • Pengaruh Dunia Modern: Televisi dan politikus digunakan sebagai simbol distraksi dan pengaruh dunia modern terhadap kesadaran kita. Ini menggarisbawahi bagaimana kehidupan modern sering kali membuat kita sulit untuk benar-benar menghadapi dan memahami perasaan kita sendiri.
  • Harapan dan Penyembuhan: Meskipun kesedihan hadir sepanjang hari, ada juga elemen harapan dan penyembuhan yang muncul, terutama pada pagi hari. Kehadiran seseorang yang mengusir mimpi buruk dengan ciuman menunjukkan bahwa cinta dan dukungan dari orang lain bisa membantu kita mengatasi kesedihan.

Emosional

  • Rasa Kesepian dan Kenyamanan: Malam hari menggambarkan saat di mana penyair merasa kesedihan paling nyata, namun anehnya juga merasa nyaman dengan kehadirannya. Ini menggambarkan dualitas kesepian dan kenyamanan yang sering kali kita rasakan dalam menghadapi emosi yang mendalam.
  • Perjuangan Melawan Kesedihan: Penyair menunjukkan perjuangan untuk tetap terjaga dan melawan kesedihan yang mendalam, memilih untuk menjadi "penjahat yang ceroboh" yang hanya tahu melukai diri sendiri. Ini menunjukkan betapa sulitnya mengatasi kesedihan yang terus-menerus hadir.
  • Kekuatan Harapan: Pagi hari memberikan harapan baru dan kemungkinan penyembuhan. Ini mencerminkan keyakinan bahwa meskipun kesedihan mungkin selalu ada, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik dan kebahagiaan yang bisa ditemukan.
Puisi "Kepada Kesedihan" karya M. Aan Mansyur adalah karya yang mendalam dan penuh nuansa, menggambarkan hubungan yang kompleks antara manusia dan kesedihan. Melalui penggunaan simbolisme yang kuat dan bahasa yang puitis, puisi ini menyentuh tema-tema universal tentang kesepian, perjuangan, dan harapan. Meskipun kesedihan mungkin selalu ada, puisi ini juga menunjukkan bahwa ada harapan untuk penyembuhan dan kebahagiaan, terutama dengan dukungan dari orang-orang yang kita cintai.

M. Aan Mansyur
Puisi: Kepada Kesedihan
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.