Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Kenangan (Karya Cecep Syamsul Hari)

Puisi "Kenangan" karya Cecep Syamsul Hari membahas tema nostalgia, penyesalan, dan ketidakmampuan untuk melupakan masa lalu.
Kenangan (1)

Sepi yang jauh
datang bersama kenangan
pelan mengetuk pintu kamar

Malam tinggal bulan sepenggal

1987

Kenangan (2)

musafir yang lelah ini tua dalam gelisah
penghibur yang tersisa baginya hanya kenangan
saat kau tersenyum, dan menyatakan cinta

pengembaraan yang lama perlahan mengubur perasaan
menyesal, teringat wajahmu yang berubah duka
ketika kau kutinggalkan begitu saja
tanpa jawaban

(si dungu yang angkuh ini,
terlena dalam keindahan taman dunia)

musafir yang lelah ini tua dalam gelisah
rindu memandang wajahmu lagi
dan menghapus jejak duka
samar disembunyikan lesung pipimu,

namun kenangan yang lain menahannya kembali

1992-1999

Analisis Puisi:

Puisi "Kenangan" karya Cecep Syamsul Hari membahas tema nostalgia, penyesalan, dan ketidakmampuan untuk melupakan masa lalu. Melalui dua bagian puisi ini, penulis mengajak pembaca untuk menyelami kedalaman emosional dan refleksi yang berkaitan dengan kenangan dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang.

Kenangan (1)

Bagian pertama dari puisi ini menyajikan suasana sepi dan kesunyian yang datang bersama kenangan. Penyampaian puisi ini diawali dengan gambaran sepi yang jauh, yang mengetuk pintu kamar secara pelan, menggambarkan kedatangan kenangan yang lembut namun tidak bisa diabaikan.

Kesunyian dan Kenangan:
  • "Sepi yang jauh datang bersama kenangan" menunjukkan bagaimana kenangan sering kali membawa rasa kesepian yang mendalam. Kenangan ini tidak hanya hadir sebagai memori, tetapi juga membawa perasaan sepi yang menyentuh secara emosional.
  • "Pelan mengetuk pintu kamar" menggambarkan bagaimana kenangan sering datang dengan lembut dan perlahan, tetapi dampaknya bisa sangat kuat. Ini bisa mencerminkan bagaimana kenangan tidak selalu mengganggu secara langsung, tetapi tetap mempengaruhi suasana hati dan pikiran seseorang.
Sisa Malam dan Bulan:
  • "Malam tinggal bulan sepenggal" menggambarkan suasana malam yang terlampau sunyi dengan hanya bulan sebagai saksi. Ini bisa mencerminkan bagaimana kenangan menyisakan ruang kosong yang hanya bisa diisi dengan perasaan atau refleksi pribadi.

Kenangan (2)

Bagian kedua puisi ini menggali lebih dalam ke tema penyesalan dan kerinduan terhadap masa lalu.

Musafir yang Lelah dan Gelisah: 
  • "Musafir yang lelah ini tua dalam gelisah" menyiratkan rasa kelelahan emosional dan fisik dari perjalanan hidup yang panjang. Musafir di sini bisa menjadi metafora bagi seseorang yang terus mencari arti dalam hidupnya, tetapi merasa lelah dan gelisah karena masa lalu yang belum terselesaikan.
  • "Penghibur yang tersisa baginya hanya kenangan" menunjukkan bahwa sisa penghiburan bagi musafir adalah kenangan yang tinggal dan tidak dapat diubah atau diulang kembali.
Rindu dan Penyesalan: 
  • "Rindu memandang wajahmu lagi dan menghapus jejak duka" mencerminkan kerinduan yang mendalam untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan. Penyesalan atas tindakan di masa lalu sering kali membuat seseorang ingin memperbaiki hubungan yang rusak atau menghapus luka emosional yang ditinggalkan.
  • "Lesung pipimu, namun kenangan yang lain menahannya kembali" menggambarkan bagaimana kenangan yang indah dari masa lalu (seperti senyuman) bisa terhalang oleh kenangan yang lebih menyakitkan. Ini menekankan konflik internal antara keinginan untuk melupakan dan kenyataan bahwa kenangan buruk sering kali lebih dominan.

Tema dan Pesan

Puisi ini mengeksplorasi tema-tema nostalgia, penyesalan, dan kesulitan untuk melupakan masa lalu. Pesannya adalah bahwa kenangan, terutama yang menyakitkan, memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kehidupan seseorang secara mendalam. Meskipun ada keinginan untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan, kenangan sering kali sulit untuk dihindari dan dapat menahan seseorang dalam siklus penyesalan.

Gaya Bahasa dan Struktur

Cecep Syamsul Hari menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan emosi mendalam. Struktur puisi yang dibagi menjadi dua bagian ini memberikan kesempatan untuk menjelajahi dua aspek kenangan: kedatangan lembut kenangan dan dampak emosional yang menyertainya. Pilihan kata seperti "musafir," "gelisah," dan "lesung pipi" menciptakan gambaran visual yang jelas dan menambah kedalaman emosional puisi.

Puisi "Kenangan" karya Cecep Syamsul Hari menawarkan pandangan yang mendalam tentang bagaimana kenangan mempengaruhi kehidupan seseorang, terutama dalam hal penyesalan dan nostalgia. Dengan menggunakan metafora dan bahasa yang emosional, puisi ini menggambarkan kompleksitas hubungan kita dengan masa lalu dan dampaknya pada keadaan emosional kita saat ini. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kenangan, baik yang indah maupun yang menyakitkan, membentuk pengalaman hidup kita dan sering kali mempengaruhi perasaan kita di masa kini.

Cecep Syamsul Hari
Puisi: Kenangan
Karya: Cecep Syamsul Hari

Biodata Cecep Syamsul Hari:
  • Cecep Syamsul Hari lahir pada tanggal 1 Mei 1967 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.