Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang (Karya Maya Lestari Gf)

Puisi "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" karya Maya Lestari Gf menggambarkan momen yang penuh dengan keheningan, penantian, dan refleksi mendalam ...

Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang


Pukul sebelas siang kamu datang,
Senyum segan tersampir di wajahmu
Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu
"Maaf aku terlambat," ujarmu
Aku menatap kopiku yang sudah dingin sejak dua jam lalu
"Tak apa," jawabku
Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu

"Aku ada urusan penting," ujarmu
Kau menaruh tas belanjaanmu sangat hati-hati, seperti seorang ayah
menaruh anaknya di ayunan
Aku tahu isinya sepatu,
Mereknya tercetak di kantong belanjaanmu
Dan kotak sepatunya tersembul malu-malu
Aku memandang kopiku
Dua jam aku dan kopiku menunggu
Tak apa,
Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu

Kau bertanya kenapa aku ingin bertemu
Benakku melayang ke masa lalu
Kau dan aku sama-sama bahagia bermain sepanjang waktu
Kau tak pernah bertanya kenapa aku memanggilmu
Aku pun tak pernah bertanya kenapa kau ingin bertemu
Saat itu, kau tahu,
Hatiku serupa baling-baling
Ikut ke mana pun kau pergi
Tapi kini baling-balingku mungkin sudah rusak
Tak bisa berputar ke arah anginmu berkesiur
Anginmu pun mungkin sudah berubah arah
Aku tidak mengenali lagi

Kau menunggu aku berbicara
Aku menunggu kau berkata-kata
Kopiku menunggu segala hal yang sia-sia

Kau tahu,
Aku dan kopiku seperti waktu
Bersabar menunggu apa pun berlalu

Analisis Puisi:

Puisi "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" karya Maya Lestari Gf menggambarkan momen yang penuh dengan keheningan, penantian, dan refleksi mendalam mengenai perubahan dalam hubungan persahabatan. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kaya akan makna, puisi ini menyampaikan perasaan kecewa dan kebingungan seorang penyair terhadap sahabat yang tidak lagi seakrab dulu.

Struktur Puisi

Puisi ini terdiri dari lima bait dengan panjang baris yang bervariasi dan terbagi menjadi beberapa bagian naratif. Setiap bagian menggambarkan dialog dan refleksi penyair mengenai pertemuan di kedai kopi.

Rima

Puisi ini tidak memiliki pola rima yang ketat, tetapi menggunakan ritme yang alami dan mengalir, sesuai dengan gaya percakapan yang menggambarkan keheningan dan penantian.

Imaji

  • Visual: "Kantong belanjaan tertenteng di tanganmu," "Aku menatap kopiku yang sudah dingin," memberikan gambaran yang jelas tentang suasana di kedai kopi.
  • Temporal: "Pukul sebelas siang kamu datang," "Dua jam aku dan kopiku menunggu," memberikan penekanan pada waktu yang berlalu.

Diksi

Diksi dalam puisi ini sederhana namun efektif. Penggunaan kata-kata seperti "menunggu," "kopi," "belanjaan," dan "baling-baling" menciptakan suasana yang nyata dan akrab, serta memperkuat tema kesabaran dan perubahan.

Majas dan Gaya Bahasa

  • Simile: "Seperti seorang ayah menaruh anaknya di ayunan," menggambarkan betapa berharganya barang belanjaan bagi sahabat.
  • Metafora: "Hatiku serupa baling-baling," "Aku dan kopiku adalah karib, kami bersabar layaknya waktu," memberikan gambaran tentang hubungan yang pernah erat dan kesabaran.
  • Personifikasi: "Kopiku menunggu segala hal yang sia-sia," memberikan karakter pada kopi sebagai teman yang bersabar.

Tema dan Makna

Puisi ini mengangkat tema tentang perubahan dalam hubungan persahabatan dan penantian yang tidak membuahkan hasil. Penyair mencerminkan perasaan kecewa dan kebingungan terhadap sahabat yang tidak lagi seakrab dulu. Kesabaran dan penantian menjadi simbol utama dalam puisi ini, menunjukkan bagaimana waktu bisa mengubah hubungan yang pernah dekat menjadi penuh ketidakpastian.

Puisi "Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang" adalah puisi yang menggambarkan perubahan dalam hubungan persahabatan melalui penantian dan refleksi. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun kaya makna, Maya Lestari Gf berhasil menyampaikan perasaan kecewa dan kebingungan penyair terhadap sahabat yang telah berubah. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan dalam hubungan dan bagaimana waktu bisa mempengaruhi kedekatan yang pernah ada.

Maya Lestari Gf
Puisi: Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang
Karya: Maya Lestari Gf

Biodata Maya Lestari Gf:
  • Maya Lestari Gf lahir pada tanggal 18 Agustus 1980 di Sumatra Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.