Puisi: Jendela Perpustakaan (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Jendela Perpustakaan" karya M. Aan Mansyur menggambarkan momen-momen tenang di perpustakaan ketika hari beranjak sore dan para pengunjung ...
Jendela Perpustakaan

Langit menyentuh buku-buku pada
sore hari ketika para pengunjung
diminta berhenti membaca.
Seorang petugas akan menutupnya
dan tidak menyadari pertemuan
singkat mereka yang hangat.
perpisahan dan warna masa kecil
itu tiba-tiba musnah.

Orang-orang pulang dengan
pikiran-pikiran lama dikepala.
Lampu-lampu dipadamkan dengan
alasan penghematan. Buku-buku
tidak bisa membaca diri mereka
sendiri. Malam akan datang dan
kesunyian menyusun dirinya
kembali.

Di depan perpustakaan, langit
masih menatap jendela tertutup
itu tanpa berkedip. Aku tidak ingin
cepat sampai rumah. Kubiarkan
langit yang sedih menyentuh
kepalaku. Orang-orang tergesa
dan tidak membawa buku. Mereka
berbahaya dan tidak waspada.

Di jalan menuju rumah aku
ingin memikirkan semua bunyi-
bunyian— bahkan yang paling
jauh—dan tidak ingin mengerti
apa-apa. Di rumah hanya ingin
kurenungkan diriku dan seluruh
yang tidak ingin kulupakan. Jika
mimpi datang, aku ingin jadi
jendela yang luas untuk langit,
buku-buku, dan kau.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Jendela Perpustakaan" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah puisi yang menggambarkan momen-momen tenang di perpustakaan ketika hari beranjak sore dan para pengunjung diminta berhenti membaca. Puisi ini penuh dengan imaji dan refleksi mendalam mengenai hubungan antara langit, buku, dan perasaan yang timbul dari suasana tersebut.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Penggambaran Waktu dan Tempat: Puisi ini dibuka dengan latar waktu sore hari di perpustakaan, saat para pengunjung diminta berhenti membaca. "Langit menyentuh buku-buku pada sore hari ketika para pengunjung diminta berhenti membaca."
  • Perpaduan Imaji: Imaji langit yang menyentuh buku-buku memberikan kesan romantis dan melankolis. "Langit menyentuh buku-buku pada sore hari..."
  • Transisi Keadaan: Perubahan dari suasana sore yang hangat ke malam yang sunyi digambarkan dengan jelas. "Malam akan datang dan kesunyian menyususn dirinya kembali."
  • Personifikasi: Penggunaan personifikasi memberikan kehidupan pada objek-objek mati seperti buku dan langit. "Buku-buku tidak bisa membaca diri mereka sendiri," dan "Langit masih mentapa jendela tertutup itu tanpa berkedip."
  • Metafora: Metafora digunakan untuk menggambarkan perasaan dan suasana hati. "kesunyian menyususn dirinya kembali."
  • Nada Melankolis: Nada melankolis mendominasi puisi ini, mencerminkan perasaan sedih dan reflektif penulis.

Tema dan Makna

  • Kesendirian di Perpustakaan: Puisi ini menggambarkan suasana hening di perpustakaan ketika hari menjelang malam, menciptakan perasaan kesendirian dan refleksi diri. "Malam akan datang dan kesunyian menyususn dirinya kembali."
  • Perpisahan dengan Buku: Ada kesan kehilangan ketika pengunjung meninggalkan perpustakaan dan buku-buku dibiarkan dalam kesunyian. "Seorang petugas akan menutupnya dan tidak menyadari pertemuan singkat mereka yang hangat."
  • Perasaan Melankolis: Penulis mengungkapkan perasaan melankolis ketika mengamati langit dan jendela perpustakaan yang tertutup. "Aku tidak ingin cepat sampai rumah. Kubiarkan langit yang sedih menyentuh kepalaku."
  • Pikiran dan Kenangan: Puisi ini juga menyoroti bagaimana pikiran dan kenangan tetap hidup dalam kesunyian malam. "Di rumah hanya ingin kurenungkan diriku dan seluruh yang tidak ingin kulupakan."

Emosional

Puisi "Jendela Perpustakaan" membangkitkan perasaan melankolis dan refleksi diri. M. Aan Mansyur menggunakan perpaduan imaji dan personifikasi untuk menggambarkan suasana tenang dan penuh perasaan di perpustakaan saat hari beranjak malam. Penulis berhasil menyampaikan perasaan kehilangan, kesunyian, dan keinginan untuk meresapi momen-momen sederhana dalam hidup.

Puisi "Jendela Perpustakaan" karya M. Aan Mansyur adalah sebuah puisi yang penuh dengan keindahan dan kedalaman. Melalui penggunaan imaji dan personifikasi, penulis menggambarkan suasana tenang di perpustakaan dan refleksi diri yang timbul dari momen tersebut. Puisi ini mengajak pembaca untuk meresapi keheningan, merenungkan pikiran dan kenangan, serta menghargai momen-momen sederhana dalam hidup. Dengan nada melankolis, puisi ini mencerminkan perasaan sedih dan introspektif, menjadikannya karya yang kaya akan makna dan emosi.

M. Aan Mansyur
Puisi: Jendela Perpustakaan
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.