Puisi: Jalan (Karya Darwanto)

Puisi "Jalan" karya Darwanto terdiri dari tiga bagian yang masing-masing menggambarkan aspek berbeda dari perjalanan manusia melalui metafora jalan.

Jalan (1)


Jalanan yang keras, berdebu dan berasap knalpot ini
adalah agar nanti kita bisa sampai ke sana
kita pun memilih jalan untuk melaluinya
ia malah seperti sungai-sungai yang mengalir ke lautan sana
agar nanti kita sampai ke muara tujuan: Lautan Samudera

Jalan (2)


Hujan deras malam-malam dan angin ribut berbisik kepada pohon rindang yang semenjana menghijau di pinggir jalan
"rebahan dan tidur saja wahai kau pohon rindang di tepi jalan, hujan malam ini biar aku yang menjaganya"
--"kau angin siut serba ribut, serba desik, serba bisik, serba badai, serba hembusan,
aku teman manusia, ia suka ketentraman di sepanjang jalan"

Jalan (3)


Rambu lalu lintas selalu mengajak jalan raya bercakap
dibimbingnya kendaraan-kendaraan sampai kepada tujuan,
katanya: "inilah sumber roda kehidupan"
dan ketika terjadi kemacetan di sana-sini
katanya: "tentu bukan maksudku menghambat hubungan kita yang suci dalam perjalanan ini"
dan ketika pada suatu hari ada mayat manusia terkapar di tepi jalan,
"sungguh aku tidak menghendaki sia-sia ini untukmu, bukan maksudku tidak memberinya isyarat ketika ia di jalan akan berusaha ...."

2024

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan" karya Darwanto terdiri dari tiga bagian yang masing-masing menggambarkan aspek berbeda dari perjalanan manusia melalui metafora jalan. Dengan menggunakan deskripsi yang kaya dan personifikasi, Darwanto mengajak pembaca merenungkan perjalanan hidup, hubungan dengan alam, dan dinamika sosial di sepanjang perjalanan.

Jalan (1)

Bagian pertama puisi ini menggambarkan jalan sebagai metafora untuk perjalanan hidup. Jalan yang keras, berdebu, dan berasap knalpot mencerminkan tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi. Namun, jalan ini juga memiliki tujuan, yaitu mencapai muara tujuan yang diibaratkan sebagai Lautan Samudera, melambangkan pencapaian atau tujuan akhir yang besar.

Simbolisme:
  • Jalanan keras, berdebu, dan berasap knalpot: Simbol dari kesulitan dan tantangan hidup.
  • Sungai yang mengalir ke lautan: Simbol dari perjalanan yang terus bergerak menuju tujuan akhir.
  • Lautan Samudera: Simbol dari tujuan akhir atau pencapaian besar dalam hidup.
Pesan: Bagian ini menyampaikan pesan bahwa meskipun jalan hidup penuh tantangan, tujuan akhir yang dicapai akan sepadan dengan usaha yang dilakukan.

Jalan (2)

Bagian kedua memperlihatkan interaksi antara elemen alam, yaitu hujan, angin, dan pohon, yang semuanya berada di sepanjang jalan. Hujan dan angin berbicara dengan pohon, menyarankan pohon untuk beristirahat saat hujan deras. Pohon, sebagai teman manusia, menolak karena ia memberikan ketentraman di sepanjang jalan.

Simbolisme:
  • Hujan deras dan angin ribut: Simbol dari tantangan dan perubahan yang datang tiba-tiba.
  • Pohon rindang: Simbol dari ketenangan, perlindungan, dan keteguhan dalam menghadapi tantangan.
Pesan: Bagian ini mengajarkan tentang pentingnya ketenangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan. Pohon yang tetap berdiri teguh di tengah hujan dan angin menggambarkan bagaimana manusia harus tetap tenang dan kuat di tengah situasi sulit.

Jalan (3)

Bagian terakhir puisi ini menggambarkan percakapan antara rambu lalu lintas dan jalan raya. Rambu lalu lintas membantu kendaraan mencapai tujuan, menyebut dirinya sebagai "sumber roda kehidupan". Namun, ketika ada kemacetan atau tragedi di jalan, rambu lalu lintas menjelaskan bahwa itu bukanlah maksudnya untuk menghambat atau menyebabkan kesia-siaan.

Simbolisme:
  • Rambu lalu lintas: Simbol dari aturan, panduan, dan arahan dalam hidup.
  • Jalan raya: Simbol dari perjalanan hidup itu sendiri.
  • Kendaraan: Simbol dari manusia yang menjalani kehidupan.
Pesan: Bagian ini mengajarkan tentang pentingnya panduan dan aturan dalam kehidupan. Meskipun kadang terjadi kemacetan atau tragedi, panduan dan aturan tetap bertujuan untuk membantu dan melindungi.

Puisi "Jalan" karya Darwanto adalah refleksi mendalam tentang perjalanan hidup, hubungan dengan alam, dan pentingnya panduan dalam menjalani kehidupan. Melalui metafora jalan, Darwanto mengajarkan bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan perubahan, ketenangan, keteguhan, dan panduan yang baik akan membantu mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Puisi ini mengingatkan kita untuk tetap kuat dan teguh di tengah segala rintangan, serta menghargai panduan dan aturan yang membantu kita dalam perjalanan hidup.

Darwanto
Puisi: Jalan
Karya: Darwanto

Biodata Darwanto:
  • Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.
© Sepenuhnya. All rights reserved.