Puisi: Ini Kopi Terakhir (Karya Anwar Putra Bayu)

Puisi "Ini Kopi Terakhir" karya Anwar Putra Bayu menggambarkan suasana melankolis dan reflektif di antara sekelompok individu yang merenungkan ...

Ini Kopi Terakhir


Ketegangan diam-diam larut
ke dalam cangkir-cangkir kopi semendo
"ini kopi terakhir" kataku
memecahkan alunan Bujang Buntu
Sahilin tersenyum
mengubur Stevie Wonder
dalam ingatan bersama
I Just Called To Say I Love You Superstition

Para pemburu berita
di sudut meja utara
ditinggal wanita
Sedangkan kami para penyair
berduka ditinggal pembaca
Rasyid menolak Jazz
Polong menolak blues
Marello menolak rock n roll
kami mencari irama sendiri
sembari bersulang kopi

Melodi aliran sungai
perlahan menyimpan mimpi
masing-masing
"mari bersaing" kataku

Palembang, 2016

Sumber: Kopi, 1550 MDPL (2016)

Analisis Puisi:

Puisi "Ini Kopi Terakhir" karya Anwar Putra Bayu menggambarkan suasana melankolis dan reflektif di antara sekelompok individu yang merenungkan berbagai aspek kehidupan dan seni. Melalui suasana berkumpul sambil minum kopi, puisi ini menangkap ketegangan, keakraban, dan keputusasaan yang diam-diam larut dalam perbincangan dan ingatan.

Tema dan Makna

  • Keintiman dan Perpisahan: Tema utama puisi ini adalah keintiman dan perpisahan. Kopi terakhir yang disebutkan dalam puisi melambangkan akhir dari sesuatu, entah itu pertemuan, hubungan, atau fase kehidupan.
  • Kehilangan dan Kenangan: Puisi ini juga mengeksplorasi tema kehilangan dan kenangan. Para penyair merasa kehilangan pembaca mereka, sementara para pemburu berita ditinggalkan oleh wanita. Ini menunjukkan perasaan ditinggalkan dan kesepian.
  • Pencarian Identitas dan Irama Hidup: Para penyair dalam puisi ini menolak genre musik tertentu dan mencari irama mereka sendiri, yang melambangkan pencarian identitas dan makna dalam hidup. Ini menunjukkan usaha mereka untuk menemukan suara unik di tengah keramaian dunia yang penuh dengan konvensi.

Struktur dan Gaya Bahasa

  • Dialog dan Narasi: Struktur puisi ini menggunakan dialog dan narasi untuk menggambarkan suasana dan interaksi antar karakter. Hal ini menciptakan kesan keintiman dan keakraban di antara mereka.
  • Penggunaan Metafora: Metafora digunakan secara efektif dalam puisi ini. Misalnya, "kopi terakhir" tidak hanya berarti secangkir kopi terakhir, tetapi juga melambangkan akhir dari suatu pertemuan atau hubungan.
  • Referensi Budaya Pop: Referensi ke lagu-lagu Stevie Wonder seperti "I Just Called To Say I Love You" dan "Superstition" menambahkan dimensi budaya pop ke dalam puisi, yang mengaitkan kenangan pribadi dengan pengalaman universal.
Puisi "Ini Kopi Terakhir" karya Anwar Putra Bayu adalah sebuah refleksi mendalam tentang keintiman, perpisahan, kehilangan, dan pencarian identitas. Melalui suasana berkumpul sambil minum kopi, puisi ini menangkap kompleksitas emosi yang dialami oleh sekelompok individu. Dengan menggunakan dialog, narasi, metafora, dan referensi budaya pop, Anwar Putra Bayu berhasil menciptakan puisi yang penuh dengan nuansa dan makna. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari pertemuan, kenangan, dan usaha dalam menemukan suara unik mereka sendiri di tengah kehidupan yang terus berubah.

Anwar Putra Bayu
Puisi: Ini Kopi Terakhir
Karya: Anwar Putra Bayu

Biodata Anwar Putra Bayu:
  • Anwar Putra Bayu lahir pada tanggal 14 Juni 1960 di Medan, Sumatera Utara.
© Sepenuhnya. All rights reserved.