Puisi: Doa (Karya Bakdi Soemanto)

Puisi "Doa" karya Bakdi Soemanto mengekspresikan permohonan untuk kekuatan, petunjuk, dan keridhoan. Dengan gaya bahasa yang langsung dan penuh ...
Doa

Tuhan. Beri aku kekuatan
Menguasai diri sendiri, kesunyian
dan keserakahan. Beri aku petunjuk selalu
untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu. Amin.


Oberlin, 1987

Sumber: Kata (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Doa" karya Bakdi Soemanto adalah sebuah karya yang sederhana namun mendalam dalam maknanya. Puisi ini mengambil bentuk doa yang ditujukan kepada Tuhan, mengekspresikan permohonan untuk kekuatan, petunjuk, dan keridhoan. Dengan gaya bahasa yang langsung dan penuh keikhlasan, puisi ini menawarkan refleksi spiritual yang universal dan menyentuh.

Struktur Puisi

Puisi ini terdiri dari satu bait singkat yang padat. Setiap baris dalam puisi ini memiliki fungsi spesifik dalam menyampaikan permohonan dan harapan. Struktur ini memperkuat kesederhanaan dan kedalaman pesan yang ingin disampaikan.
  • Permohonan untuk Kekuatan: Bagian pertama dari puisi ini adalah permohonan untuk diberikan kekuatan dalam mengatasi berbagai aspek diri sendiri. Contoh: "Tuhan. Beri aku kekuatan / Menguasai diri sendiri, kesunyian / dan keserakahan."
  • Permohonan untuk Petunjuk: Bagian kedua adalah permohonan untuk petunjuk dan bimbingan agar dapat mengikuti jalan dan keridhoan Tuhan. Contoh: "Beri aku petunjuk selalu / untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu."
  • Penutup Doa: Puisi diakhiri dengan penutup doa yang sederhana namun penuh makna. Contoh: "Amin."

Gaya Bahasa

  • Kesederhanaan: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung, mencerminkan keikhlasan dan kedalaman permohonan doa. Gaya bahasa ini membuat puisi ini mudah dipahami dan menyentuh hati pembaca. Contoh: "Tuhan. Beri aku kekuatan / Menguasai diri sendiri."
  • Kepasrahan dan Harapan: Gaya bahasa juga menampilkan kepasrahan dan harapan yang mendalam, dengan fokus pada keinginan untuk mencapai keridhoan dan bimbingan Tuhan. Contoh: "Beri aku petunjuk selalu / untuk memilih jalan-Mu."
  • Keharmonisan dan Keseimbangan: Puisi ini menciptakan keharmonisan antara permohonan kekuatan, bimbingan, dan keridhoan, menunjukkan keseimbangan dalam doa yang menyentuh aspek spiritual dan moral. Contoh: "Kekuatan / Menguasai diri sendiri, kesunyian / dan keserakahan."

Tema dan Makna

  • Mengatasi Keserakahan dan Kesunyian: Puisi ini mencerminkan usaha untuk mengatasi keserakahan dan kesunyian, dua aspek yang sering kali dianggap sebagai tantangan dalam kehidupan spiritual dan pribadi. Contoh: "Menguasai diri sendiri, kesunyian / dan keserakahan."
  • Kekuatan untuk Mengelola Diri: Permohonan untuk kekuatan dalam mengelola diri sendiri menunjukkan keinginan untuk mencapai pengendalian diri dan kedamaian batin. Contoh: "Tuhan. Beri aku kekuatan."
  • Petunjuk dan Jalan Tuhan: Permohonan untuk petunjuk mencerminkan keinginan untuk mengikuti jalan yang benar dan mencapai keridhoan Tuhan. Contoh: "Beri aku petunjuk selalu / untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu."
  • Keridhoan sebagai Tujuan Akhir: Doa ini menunjukkan bahwa keridhoan Tuhan adalah tujuan akhir yang diinginkan, mencerminkan orientasi spiritual yang mendalam. Contoh: "Untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu."
  • Penutup Doa "Amin": Penutup doa yang sederhana "Amin" menandakan kepasrahan dan penerimaan terhadap kehendak Tuhan, menutup doa dengan keyakinan dan harapan. Contoh: "Amin."
Puisi "Doa" karya Bakdi Soemanto menawarkan gambaran mendalam tentang permohonan spiritual melalui bahasa yang sederhana dan langsung. Dengan menekankan permohonan untuk kekuatan, petunjuk, dan keridhoan, puisi ini mencerminkan keinginan mendalam untuk mencapai pengendalian diri dan mengikuti jalan Tuhan. Gaya bahasa yang ringkas namun penuh makna menambah kekuatan pada pesan spiritual yang disampaikan, menjadikan puisi ini sebuah refleksi yang universal dan menyentuh.

Bakdi Soemanto
Puisi: Doa
Karya: Bakdi Soemanto

Biodata Bakdi Soemanto:
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.