Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Desember (Karya Acep Zamzam Noor)

Puisi "Desember" karya Acep Zamzam Noor menggambarkan suasana akhir tahun dengan penuh keindahan dan makna mendalam.

Desember

Buat Lisa Pandansari

Kidung malaikat
Tetes hujan di bumi
Ujung tahun yang rinai
Basah di hati

Kidung malaikat
Merangkai lampu-lampu natal
Seakan lagu damai
Lonceng berkeleneng ramai

Kidung malaikat
Anggur surgawi
Lagu hujan
Sunyi yang abadi

1982

Sumber: Menjadi Penyair Lagi (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Desember" karya Acep Zamzam Noor adalah salah satu karya yang menggambarkan suasana akhir tahun dengan penuh keindahan dan makna mendalam. Acep, seorang penyair terkenal dengan gaya penulisan yang puitis dan penuh imaji, berhasil menangkap esensi dari bulan Desember yang penuh dengan refleksi dan kedamaian.
  • Bait 1: Pada bait pertama, Acep menggunakan "kidung malaikat" sebagai simbol kedamaian dan keindahan. Tetes hujan di bumi menggambarkan suasana Desember yang sering kali diwarnai oleh hujan, menciptakan atmosfer yang tenang dan reflektif. "Ujung tahun yang rinai" menunjukkan akhir dari perjalanan waktu, dengan hujan yang lembut membasahi hati, membawa perasaan yang dalam dan introspektif.
  • Bait 2: Pada bait kedua, "kidung malaikat" kembali diulang, kali ini merangkai lampu-lampu Natal. Ini menciptakan gambaran visual yang indah dari perayaan Natal yang damai dan ceria. Lagu damai dan lonceng yang berkeleneng ramai melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan yang sering kali menyertai perayaan Natal, menciptakan suasana yang hangat dan penuh sukacita.
  • Bait 3: Bait ketiga menggabungkan elemen spiritual dengan alam. "Kidung malaikat" dan "anggur surgawi" mencerminkan kedamaian rohani dan kebahagiaan surgawi. Lagu hujan dan sunyi yang abadi menggambarkan ketenangan yang mendalam dan kekal. Hujan yang sering kali dikaitkan dengan kesedihan dalam puisi, dalam konteks ini, justru membawa kedamaian dan ketenangan yang abadi.

Tema dan Makna

Tema utama dari puisi ini adalah kedamaian dan refleksi yang datang pada akhir tahun. Acep menggunakan simbol-simbol religius dan alam untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai. "Kidung malaikat" berulang kali digunakan sebagai simbol kedamaian ilahi yang menyelimuti akhir tahun. Hujan, lampu Natal, dan lonceng menambah nuansa perayaan dan kebahagiaan yang menyatu dengan refleksi dan introspeksi.

Puisi ini juga menggabungkan elemen spiritual dan alam untuk menggambarkan kedamaian yang mendalam dan kekal. Kedamaian ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi abadi, membawa ketenangan yang mendalam dalam hati.

Gaya Penulisan

Gaya penulisan Acep Zamzam Noor dalam "Desember" sangat puitis dan penuh dengan imaji. Penggunaan simbol-simbol religius dan alam menciptakan gambaran yang indah dan mendalam. Repetisi "kidung malaikat" menambah kekuatan emosional dan spiritual dari puisi ini, menciptakan ritme yang menenangkan dan damai.

Puisi "Desember" adalah puisi yang indah dan penuh makna, menggambarkan suasana akhir tahun dengan kedamaian dan refleksi. Melalui simbol-simbol religius dan alam, Acep Zamzam Noor berhasil menangkap esensi dari bulan Desember yang penuh dengan introspeksi dan kedamaian. Puisi ini menunjukkan kepekaan dan kedalaman emosional Acep sebagai seorang penyair, serta kemampuannya untuk menyampaikan perasaan kompleks dengan cara yang puitis dan indah.

Acep Zamzam Noor
Puisi: Desember
Karya: Acep Zamzam Noor

Biodata Acep Zamzam Noor:
  • Acep Zamzam Noor (Muhammad Zamzam Noor Ilyas) lahir pada tanggal 28 Februari 1960 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
  • Ia adalah salah satu sastrawan yang juga aktif melukis dan berpameran.
© Sepenuhnya. All rights reserved.