Puisi: Demi Tuhan (Karya Ehfrem Vyzty)

Puisi "Demi Tuhan" karya Ehfrem Vyzty merupakan ungkapan perasaan yang mendalam mengenai penderitaan, pengorbanan, dan harapan. Dengan menggunakan ...
Demi Tuhan

Demi Tuhan
Aku sudah bertahun-tahun menjelma dendam tak terlampiaskan pada kenangan-kenangan
Aku bersedia menjadi luka yang sewaktu-waktu menjadi goresan dari darah-darah yang merembes ke berbagai tanah tanpa arah tanpa aba-aba

Demi Tuhan
Aku bersedia menjadi awan menjelang hujan tiba
Sekalipun hilang esok aku akan kembali pulang dengan segudang pelangi tanpa kemungkinan

Demi Tuhan
Aku mau melakukan pendakian panjang pegunungan
Sekalipun mendekati ribuan kegelapan
Jika akhir dari segalanya adalah kepastian kita menyudahi air mata yang bermata air

2024

Analisis Puisi:

Puisi "Demi Tuhan" karya Ehfrem Vyzty merupakan ungkapan perasaan yang mendalam mengenai penderitaan, pengorbanan, dan harapan. Dengan menggunakan bahasa yang penuh metafora dan simbolisme, puisi ini membawa pembaca ke dalam perjalanan emosional yang intens.

Tema

  • Penderitaan dan Dendam: Pada bait pertama, penulis mengungkapkan perasaan dendam yang telah lama terpendam, menjadi bagian dari dirinya. Dendam ini terkait dengan kenangan-kenangan yang menyakitkan. Tema penderitaan ini diungkapkan dengan sangat jelas melalui kata-kata seperti "dendam tak terlampiaskan" dan "luka".
  • Pengorbanan dan Kesediaan: Bait kedua menggambarkan kesediaan penulis untuk menjadi sesuatu yang sementara namun berarti, seperti awan yang menjelang hujan. Meskipun menyadari keberadaan yang sementara, penulis bersedia kembali dengan membawa harapan (dilambangkan dengan pelangi). Hal ini menunjukkan tema pengorbanan demi tujuan yang lebih besar.
  • Perjalanan dan Harapan: Bait ketiga menekankan perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan keyakinan bahwa ada akhir yang pasti dan baik. Tema ini menggambarkan harapan di tengah kegelapan dan kesulitan.

Gaya Bahasa

  • Metafora dan Simbolisme: Puisi ini kaya akan metafora. Contohnya, "menjelma dendam" dan "menjadi luka" menggambarkan perubahan diri yang drastis karena rasa sakit dan kenangan. "Menjadi awan menjelang hujan" dan "segudang pelangi" adalah simbol yang menunjukkan transisi dari penderitaan menuju harapan.
  • Pengulangan: Frasa "Demi Tuhan" yang diulang pada awal setiap bait memberikan kekuatan emosional dan spiritual pada puisi. Hal ini menekankan ketulusan dan intensitas dari perasaan dan komitmen penulis.
  • Kontras: Penggunaan kontras antara kegelapan dan cahaya, seperti "kegelapan" dan "pelangi", atau "air mata" dan "mata air", menciptakan gambaran yang kuat mengenai perjuangan dan harapan.
  • Bahasa yang Intens dan Emosional: Pilihan kata seperti "dendam tak terlampiaskan", "goresan dari darah", "hilang esok", dan "ribuan kegelapan" menunjukkan intensitas emosional yang tinggi dan memberikan nuansa dramatis pada puisi.

Makna

  • Ketulusan dan Keyakinan: Dengan menyatakan "Demi Tuhan", penulis menunjukkan ketulusan dan keyakinan yang mendalam terhadap apa yang dia rasakan dan lakukan. Ini bukan sekadar ungkapan perasaan, tetapi sebuah sumpah atau janji yang kuat.
  • Penderitaan sebagai Bagian dari Diri: Bait pertama mengindikasikan bahwa penderitaan dan dendam telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri penulis. Hal ini menggambarkan betapa mendalam dan lamanya rasa sakit yang dirasakan.
  • Pengorbanan untuk Harapan: Bait kedua menggambarkan kesediaan untuk berkorban, menjadi sesuatu yang sementara demi mencapai tujuan yang lebih baik. Harapan digambarkan melalui pelangi, yang muncul setelah hujan, menunjukkan bahwa setelah penderitaan akan ada keindahan dan harapan.
  • Perjalanan dan Akhir yang Pasti: Bait ketiga menunjukkan bahwa meskipun perjalanan hidup penuh dengan kesulitan dan kegelapan, ada keyakinan bahwa pada akhirnya semua akan berakhir dengan baik. Air mata yang bermata air menunjukkan bahwa dari penderitaan yang mendalam, akan muncul kekuatan dan kehidupan baru.
Puisi "Demi Tuhan" karya Ehfrem Vyzty adalah sebuah karya yang menggambarkan penderitaan, pengorbanan, dan harapan dengan cara yang sangat emosional dan mendalam. Melalui penggunaan metafora yang kuat, pengulangan yang menekankan keyakinan, dan kontras yang menciptakan gambaran yang hidup, puisi ini berhasil menyampaikan perasaan yang kompleks dan intens. Tema penderitaan yang menjadi bagian dari diri, pengorbanan demi harapan, dan perjalanan menuju akhir yang pasti, semuanya disatukan dalam sebuah karya yang menyentuh hati dan menggugah emosi pembaca.

Ehfrem Vyzty
Puisi: Demi Tuhan
Karya: Ehfrem Vyzty

Biodata Ehfrem Vyzty:
  • Ehfrem Vyzty lahir pada tanggal 9 Juni 2003 di Manggarai, Flores, NTT.
  • Ehfrem Vyzty pernah mengikuti lomba cipta puisi di berbagai media dan telah mendapatkan sertifikat sebagai penulis terbaik. Beberapa puisi maupun cerpennya telah dibukukan.
  • Ehfrem Vyzty merupakan siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT.
  • Buku perdananya bertajuk “Melukismu dalam Aksara” telah diterbitkan beberapa waktu yang lalu oleh penerbit JSI. Buku berikutnya akan diterbitkan dalam waktu dekat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.