Puisi: Belajar Berenang (Karya M. Aan Mansyur)

Puisi "Belajar Berenang" karya M. Aan Mansyur menawarkan perjalanan emosional dan reflektif melalui lensa pengalaman masa kecil. Dengan bahasa yang ..
Belajar Berenang


Kau nyala langit yang biru
pada pangkal April dan awan
yang menolak warna selain
putih. Kau setapak berundak-
undak di belakang rumah dan
bayangan pohon-pohon yang
menyembunyikan daun tua dan
hewan melata. Kau tebing dan
suara angin yang memantul-mantul.

Kau nyali yang melepaskan
pakaianku dengan malu-malu. Kau
langkah-langkah yang hendak dan
tidak ke bibir jurang. Kau tangkai
pohon yang tidak kutahu namanya,
tempat tungkai kakiku gemetar
sebelum terlambat memegang
sesuatu.

Kau udara sesaat yang membuatku
berdoa. Kau ketenangan yang
terbuka dan terluka menerima
tubuhku yang telanjang dan jatuh
sebagai jala gagal mengembang.
Kau ikan warna-warni yang kaget
dan sembunyi ke balik batu.
Kau benda-benda pendiam di
kedalaman. Kau air yang tiba-
tiba keruh dan kepanikan yang
menyakiti dadaku. Kau nyawa yang
berlepasan seperti balon-balon
kecil dari paru-paruku.

Kau jari-jari air yang mengangkatku
pelan-pelan ke permukaan.
Kau kekuatan yang kutelan dan
kuembuskan berulang kali. Kau
kepak yang membuat sepasang
lenganku bergerak menggapai-
gapai.

Kau keriangan yang tidak capai
bergolak dalam darahku. Kau
keseimbangan yang berhati-hati
dan tak menginginkanku berhenti.
Kau matahari yang memerahkan
punggungku.

Kau rumah yang membuatku lupa
pulang. Kau petang dan burung-
burung yang mencari sarang. Kau
senyum yang kusembunyikan dari
kemarahan ibu.

Kau kebahagiaan yang terlambat
terpejam. Kau yang pertama dan
akan selalu basah dalam mimpiku.
Kau yang terbangun tengah malam
dari mataku.

Kau sungai yang memanjang lalu
melapang sebagai lautan karena
khawatir aku jatuh sekali lagi. Kau
masa kecil yang sekarang kukenang
dengan rasa bersalah dari dekat
jendela darurat pesawat terbang.

Sumber: Melihat Api Bekerja (2015)

Analisis Puisi:

Puisi "Belajar Berenang" karya M. Aan Mansyur menawarkan perjalanan emosional dan reflektif melalui lensa pengalaman masa kecil. Dengan bahasa yang indah dan simbolisme yang kaya, puisi ini menggambarkan proses belajar berenang sebagai metafora untuk menghadapi ketakutan, menemukan keberanian, dan meraih kebahagiaan yang tulus.

Simbolisme dan Makna

Puisi ini penuh dengan simbolisme yang menggambarkan berbagai aspek dari pengalaman belajar berenang. Setiap elemen dalam puisi ini mewakili perasaan, kenangan, dan pembelajaran hidup yang lebih dalam.
  • Langit Biru dan Awan Putih: Langit biru dan awan putih melambangkan awal yang cerah dan harapan, mencerminkan awal perjalanan belajar yang penuh potensi dan kebebasan.
  • Tebing dan Suara Angin: Tebing dan angin yang memantul-mantul mencerminkan ketidakpastian dan tantangan yang dihadapi dalam hidup. Mereka juga menggambarkan keindahan alam yang menjadi latar belakang dari pengalaman ini.
  • Langkah-Langkah ke Bibir Jurang: Ini melambangkan ambivalensi dan keraguan yang dialami seseorang ketika menghadapi ketakutan. Langkah-langkah ini menggambarkan momen-momen keraguan dan keberanian.

Penggunaan Bahasa dan Gaya

Bahasa dalam puisi ini sangat imajinatif dan sugestif. Aan Mansyur menggunakan berbagai teknik untuk menggambarkan pengalaman emosional yang kompleks.
  • Personifikasi: Aan Mansyur memberi sifat manusia pada elemen-elemen alam, seperti udara, air, dan angin, membuat mereka tampak hidup dan berinteraksi dengan subjek puisi.
  • Repetisi: Pengulangan kata "kau" di awal setiap baris memberikan ritme dan menekankan pentingnya setiap elemen dalam membentuk pengalaman keseluruhan.
  • Metafora: Puisi ini penuh dengan metafora yang menggambarkan perasaan dan pengalaman, seperti "kau jari-jari air" yang menggambarkan sentuhan air yang lembut dan menenangkan.

Pesan dan Nilai Emosional

Puisi ini menyampaikan pesan tentang keberanian, ketakutan, dan transformasi pribadi. Melalui pengalaman belajar berenang, Aan Mansyur menggambarkan perjalanan emosional yang penuh dengan ketidakpastian dan keberanian.
  • Keberanian dan Ketakutan: Proses belajar berenang dalam puisi ini menjadi metafora untuk menghadapi ketakutan dan menemukan keberanian. Ini adalah perjalanan emosional yang melibatkan ketakutan awal, ketidakpastian, dan akhirnya keberhasilan.
  • Transformasi dan Pembelajaran: Puisi ini juga menggambarkan transformasi pribadi dan pembelajaran yang terjadi melalui pengalaman. Dari ketakutan dan kepanikan awal hingga menemukan ketenangan dan kebahagiaan, subjek puisi mengalami perubahan yang signifikan.
  • Kenangan dan Rasa Bersalah: Puisi ini juga mencerminkan kenangan masa kecil yang dikenang dengan rasa bersalah dan nostalgia. Subjek puisi merenungkan kembali pengalaman ini dengan perspektif yang lebih matang dan reflektif.
Puisi "Belajar Berenang" karya M. Aan Mansyur adalah karya yang penuh dengan kedalaman emosional dan simbolisme yang kaya. Melalui bahasa yang indah dan teknik puitis yang cermat, Aan Mansyur menggambarkan pengalaman belajar berenang sebagai metafora untuk menghadapi ketakutan dan menemukan keberanian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri, mengenang kenangan masa kecil, dan menghargai transformasi yang terjadi dalam diri mereka. Dengan menggambarkan elemen-elemen alam sebagai bagian dari pengalaman emosional ini, puisi ini menawarkan perspektif yang unik dan menyentuh tentang hubungan antara manusia dan alam.

M. Aan Mansyur
Puisi: Belajar Berenang
Karya: M. Aan Mansyur

Biodata M. Aan Mansyur:
  • M. Aan Mansyur lahir pada tanggal 14 Januari 1982 di Bone, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.