Angin (1)
Setelah tersentak di tengah gurun
mengarungi samudera tak berujung
mendaki gunung-gunung
menempuh hutan, turun di ngarai
menapaki jalan, melewati sungai
mengikuti landai, sampai di pantai
terus bergerak siang malam
tentang setiap saat gugur daun-daunan
kepada siapa pun tak tersampaikan
Angin (2)
Setelah meluncur di padang salju
sampai di padang pasir terus melaju
mengembara ke penjuru awan-awan
menuruni bukit menanjak ke pegunungan
angin tokoh kita itu
tak letih tak lelah terus menyusuri waktu
tentang cahaya yang menghijaukan daun-daunan
tentang hujan yang membasahi daun-daunan
2024
Analisis Puisi:
Puisi "Angin" karya Darwanto mengangkat tema perjalanan dan pergerakan, mengisahkan tentang angin sebagai entitas yang tidak kenal lelah dalam menelusuri berbagai medan dan keadaan. Melalui dua bagian puisi ini, Darwanto mengeksplorasi karakteristik dan pengalaman angin yang melintasi berbagai lanskap, dengan menekankan sifat abadi dan tak terhentikan dari fenomena tersebut.
Angin (1)
Pada bagian pertama puisi, Darwanto menggambarkan perjalanan angin melalui berbagai lanskap—dari gurun dan samudera hingga gunung-gunung dan hutan. Pergerakan angin ini menunjukkan kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi berbagai tantangan geografis, yang tidak berhenti siang malam.
Gugur daun-daunan adalah simbol dari perubahan waktu dan siklus kehidupan, di mana angin menjadi saksi dari pergerakan dan perubahan alam. Kalimat "kepada siapa pun tak tersampaikan" menekankan bahwa perjalanan angin ini adalah proses yang pribadi dan tak terhubung secara langsung dengan manusia, tetapi tetap menjadi bagian dari pengalaman alam yang lebih luas.
Angin (2)
Bagian kedua puisi melanjutkan eksplorasi angin, yang kini melewati padang salju dan padang pasir, serta mengembara ke berbagai penjuru seperti awan-awan, bukit, dan pegunungan. Darwanto menekankan bahwa angin adalah entitas tak kenal lelah yang terus bergerak dan menyusuri waktu.
Di sini, angin tidak hanya bergerak secara fisik, tetapi juga memainkan peran penting dalam siklus alam—menciptakan cahaya yang menghijaukan daun-daunan dan membasahi daun-daunan dengan hujan. Angin berfungsi sebagai penghubung antara berbagai elemen alam, menambah kedalaman dan makna pada setiap perubahan yang terjadi.
Tema dan Makna
Puisi ini menyoroti tema perjalanan dan kontinuitas, dengan angin sebagai simbol dari pergerakan yang abadi dan tak terputuskan. Perjalanan angin melalui berbagai lanskap menggambarkan ketahanan dan adaptasi dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi.
Secara simbolis, angin juga dapat mewakili pergerakan waktu dan perubahan dalam kehidupan. Sifat angin yang terus bergerak tanpa henti mencerminkan bagaimana perubahan dan pergerakan adalah bagian integral dari eksistensi kita, yang sering kali tidak bisa kita rasakan secara langsung tetapi tetap memengaruhi lingkungan kita.
Gaya Penulisan
Darwanto menggunakan gaya penulisan yang deskriptif dan naratif, dengan penggambaran yang rinci tentang perjalanan angin melalui berbagai tempat. Pilihan kata seperti "tersentak," "mengarungi," "menapaki," dan "mengembara" menambah nuansa dinamis pada puisi, menggambarkan perjalanan angin dengan jelas dan hidup.
Penggunaan repetisi dalam frasa "tentang daun-daunan" di kedua bagian puisi menggarisbawahi peran angin dalam siklus kehidupan dan perubahan alam, memberikan struktur yang koheren dan konsisten pada narasi puisi.
Puisi "Angin" karya Darwanto merupakan refleksi puitis dari perjalanan dan pergerakan tanpa henti, dengan angin sebagai simbol utama dari ketahanan dan kontinuitas. Melalui deskripsi yang mendalam dan gaya penulisan yang deskriptif, Darwanto berhasil menggambarkan perjalanan angin sebagai proses yang abadi dan penuh makna, menyoroti peran penting angin dalam kehidupan dan perubahan alam.
Karya: Darwanto
Biodata Darwanto:
- Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.